Nila tak mampu menahan sedih setiap malam malam hari saat Kety merintih kesakitan. Bahkan, suhu tubuhnya naik turun, tapi ia hanya bisa berdoa sambil mengelus kepala anaknya. “Kalau malam dia merintih sakit. Kadang minta dimandikan karena merasa gerah,” ungkap Nila.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan Surianto, mengharapkan Pemko Medan tanggap akan hal ini. Ia pun mendorong agar Pemko segera membantu warga miskin yang berada di Kota Medan, termasuk Kety. “Pemko harus cepat dan peka membantu warganya yang kesulitan seperti dialami Kety,” ujar legislator Daerah Pemilihan V ini.
Sementara itu, dukungan buat Kety terus mengalir. Diketahui, melalui grup-grup WhatsApp (WA), bentuk kepedulian dan rasa simpatik semakin gencar. Bahkan informasinya, ada calon donatur yang berasal dari luar kota, berniat menyalurkan bantuan kepada Kety.
Sementara itu, Saharddin, penggerak aksi peduli Kety mengatakan, sejak diketahui ada anak perempuan mengidap tumor tulang, warga yang tergabung dalam Komunitas WhatApp ‘Ruang Publik Medan Utara’, menggalang donasi untuk Kety. “Kita berharap kegiatan sosial ini dapat membantu dan meringankan beban yang dialami Kety,” katanya.
Selain membantu meringankan beban Kety, aksi peduli warga ini juga guna mendorong Pemko melalui Dinas Kesehatan Kota Medan segera turun dan mengambil langkah untuk kesembuhan korban. “Penderita osteosarcoma sangat membutuhkan bantuan. Diharapkan Ibu Khofifah (Menteri Sosial) mengetahui ini, apalagi Kety tak terdaftar sebagai peserta BPJS,” katanya seraya menyebut, di hari pertama sudah terkumpul Rp1.170.000 donasi untuk Kety. (prn/rul/ila)