30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

2.407 Calhaj Kota Medan Manasik Haji

Triadi wibowo/sumut pos
Manasik: Ribuan Calon Jemaah mempraktekan Rukun Haji sebagai persiapan menuju tanah suci saat Manasik Haji di Asrama Haji Jalan AH. Nasution Medan.

SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Medan menggelar pemantapan bimbingan manasik haji kepada 2.407 orang Calon Haji (Calhaj) Kota Medan Tahun 2018, Rabu (11/7) pagi. Kegiatan digelar di Aula gedung Jabal Nur. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumut Darmansyah, Kabid PHU Muslim Lubis dan Kasi Haji Kantor Kemenag Medan Ahmad Qosbi Nasution.

Dikatakan Qosbi, pemantapan bimbingan manasik haji untuk jamaah Kota Medan, sebagai tindaklanjut bimbingan manasik haji yang sudah digelar Pemerintah di KUA untuk tingkat Kecamatan sebanyak 8 kali. Pemantapan itu akan digelar pihaknya 2 kali, teori serta praktik.

“Untuk hari ini (kemarin,Red), kita bagi 2 sift mengingat tempat yang terbatas. Acara tadi dibuka Bapaka Kakanwil Kemenag Sumut yang juga memberikan arahan dan penjelasan soal praturan dan kebijakan pemerintah,” ujar Qosbi.

Dijelaskan Qosbi, kegiatan kedua akan dilaksanakan hari ini, Kamis (12/7) pagi dengan agenda praktik haji yang akan dipandu 50 ustadz yang telah disiapkan pihaknya. Peragaan dibuat, seolah-olah Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Mina, Melontar Jumroh, Tawaf Ifadah dan Sai.

“Peragaan seperti jamaah haji yang berangkat dan karena jamaah Kota Medan jumlahnya 6 kloter, akan dibuat 6 Kloter, lengkap dengan Ketua Kloternya. Harus membawa identitas KBIH dibawa.

Karu dan Karom juga ikut peragaan. Tujuannya agar lebih memahami fungsi dan tugasnya,” papar Qosbi.

Dokter Ziat Batubara dari KKP Belawan saat menyampaikan soal kesehatan menjelaskan, ibadah haji ada kewajiban khusus atau tidak boleh di tempat lain. Oleh karena itu, ibadah haji adalah ibadah fisik karena berpindah-pindah tempat.

Untuk itu, dia mengingatkan jamaah Calhaj tidak lupa menjaga kesehatan agar ibadah lancar dengan istirahat cukup, mengkonsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup.

“Selain itu, tantangan sekarang adalah penyakit menular seperti saat ini adalah randang selaput otak di Arab Saudi. Ini Rata-rata penularannya dari percikan dahak dan bersin. Kalau tidak berihram, pakai masker kalau berpergian, ” ungkap Ziat.

Selain kesehatan di Tanah Suci, Ziat juga mengingatkan menjaga kesehatan saat di Tanah Air sebelum berangkat. Sebab, ada peraturan tentang istitoah yaitu kemampuan fisik, mental dan kesehatan. Bila tidak istitoah, tidak dapat diberangkatkan.  “Beberapa penyakit yang dapat disebut tidak istitoah di antaranya, menderita gagal jantung stadium 4, gagal ginjal yang cuci darah 2 kali seminggu, gila, pikun berat, TBC yang tidak mempan lagi dengan obat, kanker dan cacar air,” pungkasnya. (mag1/ain/jpnn)

 

 

Triadi wibowo/sumut pos
Manasik: Ribuan Calon Jemaah mempraktekan Rukun Haji sebagai persiapan menuju tanah suci saat Manasik Haji di Asrama Haji Jalan AH. Nasution Medan.

SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Medan menggelar pemantapan bimbingan manasik haji kepada 2.407 orang Calon Haji (Calhaj) Kota Medan Tahun 2018, Rabu (11/7) pagi. Kegiatan digelar di Aula gedung Jabal Nur. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumut Darmansyah, Kabid PHU Muslim Lubis dan Kasi Haji Kantor Kemenag Medan Ahmad Qosbi Nasution.

Dikatakan Qosbi, pemantapan bimbingan manasik haji untuk jamaah Kota Medan, sebagai tindaklanjut bimbingan manasik haji yang sudah digelar Pemerintah di KUA untuk tingkat Kecamatan sebanyak 8 kali. Pemantapan itu akan digelar pihaknya 2 kali, teori serta praktik.

“Untuk hari ini (kemarin,Red), kita bagi 2 sift mengingat tempat yang terbatas. Acara tadi dibuka Bapaka Kakanwil Kemenag Sumut yang juga memberikan arahan dan penjelasan soal praturan dan kebijakan pemerintah,” ujar Qosbi.

Dijelaskan Qosbi, kegiatan kedua akan dilaksanakan hari ini, Kamis (12/7) pagi dengan agenda praktik haji yang akan dipandu 50 ustadz yang telah disiapkan pihaknya. Peragaan dibuat, seolah-olah Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Mina, Melontar Jumroh, Tawaf Ifadah dan Sai.

“Peragaan seperti jamaah haji yang berangkat dan karena jamaah Kota Medan jumlahnya 6 kloter, akan dibuat 6 Kloter, lengkap dengan Ketua Kloternya. Harus membawa identitas KBIH dibawa.

Karu dan Karom juga ikut peragaan. Tujuannya agar lebih memahami fungsi dan tugasnya,” papar Qosbi.

Dokter Ziat Batubara dari KKP Belawan saat menyampaikan soal kesehatan menjelaskan, ibadah haji ada kewajiban khusus atau tidak boleh di tempat lain. Oleh karena itu, ibadah haji adalah ibadah fisik karena berpindah-pindah tempat.

Untuk itu, dia mengingatkan jamaah Calhaj tidak lupa menjaga kesehatan agar ibadah lancar dengan istirahat cukup, mengkonsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup.

“Selain itu, tantangan sekarang adalah penyakit menular seperti saat ini adalah randang selaput otak di Arab Saudi. Ini Rata-rata penularannya dari percikan dahak dan bersin. Kalau tidak berihram, pakai masker kalau berpergian, ” ungkap Ziat.

Selain kesehatan di Tanah Suci, Ziat juga mengingatkan menjaga kesehatan saat di Tanah Air sebelum berangkat. Sebab, ada peraturan tentang istitoah yaitu kemampuan fisik, mental dan kesehatan. Bila tidak istitoah, tidak dapat diberangkatkan.  “Beberapa penyakit yang dapat disebut tidak istitoah di antaranya, menderita gagal jantung stadium 4, gagal ginjal yang cuci darah 2 kali seminggu, gila, pikun berat, TBC yang tidak mempan lagi dengan obat, kanker dan cacar air,” pungkasnya. (mag1/ain/jpnn)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/