MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jasad Rafael Fernando Silaen (6), bocah yang hanyut bersama ibunya, Marni Rolina Boru Hutauruk (36), saat terjatuh di dalam gorong-gorong Jalan Asrama/ Setia Luhur, Medan Helvetia, Minggu (9/8) malam sekitar pukul 19.00 WIB, akhirnya ditemukan tim Basarnas Medan pada Rabu (12/8) siang.
Mayat bocah tersebut ditemukan membusuk di sungai kawasan Desa Sei Baharu, Hamparan Perak, Deli Serdang sekira pukul 10.00 WIB. Sementara ibunya, Marni, masih dalam pencarian.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Hanna Lore Simanjuntak, jasad bocah berusia 6 tahun yang hanyut tersebut ditemukan oleh nelayan yang hendak melaut. Mengetahui itu adanya mayat manusia, nelayan kemudian memberitahu kepada polisi setempat.
Ia mengaku, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pencarian jasad ibunya yang belum ditemukan.
Jasad Rafael ditemukan Syahrial (35) pada saat ia hendak melaut menangkap udang. Di tengah perjalanan dengan menaiki sampan bermesin, tanpa sengaja kedua matanya tertuju pada sesuatu benda. “Semula kukira adalah boneka,” ungkap Syahrial.
Setelah mengetahui kalau benda tersebut adalah mayat manusia, ia mengikat kaki korban menggunakan seutas tali, lantas menambatkannya ke pinggiran sungai.
“Aku lalu ke teluk (tangkahan) untuk memberi tahu warga. Barulah mayat itu sama-sama kami naikkan ke darat dan diserahkan ke polisi,” tuturnya.
Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, AKP Irsol mengatakan, dari hasil pengecekan terhadap jasadnya, diduga korban tewas akibat tenggelam setelah terbawa derasnya arus sungai.
Kapolsek Medan Helvetia Kompol Ronni Bonic menyebut, jenazah si bocah itu telah dibawa ke rumah sakit (RS Bhayangkara Medan, Red) untuk dijemput keluarganya.
Sementara itu, keluarga korban yang ditemui di RS Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim sekira pukul 12.00 WIB, tampak menunggu kedatangan jenazah Rafael.
Sebelumnya, Rafael bersama ibunya terperosok ke parit dan terseret aliran arus. Malam itu, hujan sangat deras sehingga Jalan Asrama banjir dan sulit dibedakan antara parit dan trotoar.
Ketika terperosok, Marni menggendong putra bungsunya. Sementara sang suami, Jimmi Peri Parlindungan Silaen, tengah mendorong sepeda motornya bersama 2 anaknya lagi karena mogok. Saat musibah itu terjadi, satu keluarga tersebut hendak pulang ke rumahnya di Jalan Binjai KM 7,8 Pasar III Delta Kelurahan Lalang, Medan Sunggal. (ris/rul)