28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Juara 1 Konservasi Alam Tingkat Nasional, Wibi Nugraha Sumringah Diundang ke Istana

AKTIVITAS: Wibi Nugraha melakukan aktivitas sehari-harinya melestarikan hutan mangrove di kawasan Danau Siombak, Medan Marelan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Meraih juara 1 tingkat nasional Wana Lestari untuk kategori Kader Konservasi Alam (KKA), pelestari mangrove Danau Siombak, Sumatera Utara, Wibi Nugraha, diundang mengikuti upacara bendara di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2019 mendatang.

Saat ditemui di Danau Siombak, Minggu (11/8), pegiat lingkungan ini mengaku sempat tidak percayà hasil karyanya meraih juara 1 tingkat nasional. Tetapi ia senang dan sumringah dengan undangan itu.

Ia menuturkan, dirinya sudah bertahun-tahun berjuangn

untuk masyarakat pesisir dan hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Tanpa pekerjaan menetap, ia menekuni pelestarian mangrove di Danau Siombak, Marelan.

Selama ini, , pria berusia 40 tahun ini telah juga aktif menanam mangrove di Sibolga, Langkat, Deliserdang. Juga sebagai pendamping swadaya untuk kelompok tani rencong Aceh Utara, yang telah mendapatkan legalitas perhutanan sosial dari kementerian LHK RI seluas 1.880 hektare.

“Banyak perjalanan saya di lingkungan. Tapi hari ini saya bersyukur, apa yang telah saya karyakan untuk lingkungan mendapat penghargaan besar diberikan oleh negara,” cetus Wibi.

Pria yang juga aktif di berbagai kelompok pendamping petani mangrove ini telah memproduksi produk unggulan hasil tani rencong, seperti madu liar dan jernang. Selain itu, ia juga memperdayakan tani nipah untuk produksi sapu lidi, dari lidi rokok daun nipah serta jus nipah.

“Produk unggulan ini sudah ada menjadi produksi ekspor ke negara luar. Ini adalah karya yang mampu saya buat bersama rekan-rekan petani,” pungkasnya.

Kini, ia fokus melakukan pemberdayaan masyarakat di Danau Siombak. Di danau itu dijadikannya tempat beraktivitas seperti melakukan usaha budidaya ikan nila, pemanfaatan kerang lokan dan buah nipah untuk membantu agar mendapat penghasilan masyarakat setempat.

Selain potensi ekonomi yang digalinya, Wibi juga mendirikan bangunan dari tabungannya untuk Rumah Baca Merah Putih Danau Siombak. Tujuannya, agar ia bisa mengajak anak-anak nelayan dan masyarakat sekitar pintar.

“Itu semua saya perbuat dengan sukarela. Di Danau Siombak ini, saya menanam mangrove untuk membuka kawasan kehidupan lutung dan kera, agar mereka bisa hidup dengan nyaman,” cetus Wibi.

Dengan prestasi sebagai juara terbaik 1 nasional Wana Lestari kategori Kader Konservasi Alam dari Medan, Sumatera Utara, Wibi merasa itu adalah hadiah dari perjuangan panjangnya.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk istriku dan anakku serta keluarga besarku. Saya ucapakan terima kasih kepada teman-teman media yang selalu perhatikan saya. Saya mohon doa dan dukungan agar saya mengikuti upacara 17 Agustus di Istana Negara dan 18 Agustus temu ramah dengan Bapak Presiden Jokowi tidak ada halangan,” ucap Wibi di Danau Siombak. (fac)

AKTIVITAS: Wibi Nugraha melakukan aktivitas sehari-harinya melestarikan hutan mangrove di kawasan Danau Siombak, Medan Marelan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Meraih juara 1 tingkat nasional Wana Lestari untuk kategori Kader Konservasi Alam (KKA), pelestari mangrove Danau Siombak, Sumatera Utara, Wibi Nugraha, diundang mengikuti upacara bendara di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2019 mendatang.

Saat ditemui di Danau Siombak, Minggu (11/8), pegiat lingkungan ini mengaku sempat tidak percayà hasil karyanya meraih juara 1 tingkat nasional. Tetapi ia senang dan sumringah dengan undangan itu.

Ia menuturkan, dirinya sudah bertahun-tahun berjuangn

untuk masyarakat pesisir dan hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Tanpa pekerjaan menetap, ia menekuni pelestarian mangrove di Danau Siombak, Marelan.

Selama ini, , pria berusia 40 tahun ini telah juga aktif menanam mangrove di Sibolga, Langkat, Deliserdang. Juga sebagai pendamping swadaya untuk kelompok tani rencong Aceh Utara, yang telah mendapatkan legalitas perhutanan sosial dari kementerian LHK RI seluas 1.880 hektare.

“Banyak perjalanan saya di lingkungan. Tapi hari ini saya bersyukur, apa yang telah saya karyakan untuk lingkungan mendapat penghargaan besar diberikan oleh negara,” cetus Wibi.

Pria yang juga aktif di berbagai kelompok pendamping petani mangrove ini telah memproduksi produk unggulan hasil tani rencong, seperti madu liar dan jernang. Selain itu, ia juga memperdayakan tani nipah untuk produksi sapu lidi, dari lidi rokok daun nipah serta jus nipah.

“Produk unggulan ini sudah ada menjadi produksi ekspor ke negara luar. Ini adalah karya yang mampu saya buat bersama rekan-rekan petani,” pungkasnya.

Kini, ia fokus melakukan pemberdayaan masyarakat di Danau Siombak. Di danau itu dijadikannya tempat beraktivitas seperti melakukan usaha budidaya ikan nila, pemanfaatan kerang lokan dan buah nipah untuk membantu agar mendapat penghasilan masyarakat setempat.

Selain potensi ekonomi yang digalinya, Wibi juga mendirikan bangunan dari tabungannya untuk Rumah Baca Merah Putih Danau Siombak. Tujuannya, agar ia bisa mengajak anak-anak nelayan dan masyarakat sekitar pintar.

“Itu semua saya perbuat dengan sukarela. Di Danau Siombak ini, saya menanam mangrove untuk membuka kawasan kehidupan lutung dan kera, agar mereka bisa hidup dengan nyaman,” cetus Wibi.

Dengan prestasi sebagai juara terbaik 1 nasional Wana Lestari kategori Kader Konservasi Alam dari Medan, Sumatera Utara, Wibi merasa itu adalah hadiah dari perjuangan panjangnya.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk istriku dan anakku serta keluarga besarku. Saya ucapakan terima kasih kepada teman-teman media yang selalu perhatikan saya. Saya mohon doa dan dukungan agar saya mengikuti upacara 17 Agustus di Istana Negara dan 18 Agustus temu ramah dengan Bapak Presiden Jokowi tidak ada halangan,” ucap Wibi di Danau Siombak. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/