25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Bayi Korban Gempa Mulai Pulih

MEDAN- Staf Khusus Menko Kesra Leo Nababan bersama anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Richard Lingga menjenguk bayi korban gempa Erel Daniel Sabar yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu (10/9).
“Kita ingin melihat langsung keadaan bayi korban gempa ini dan merupakan arahan langsung dari Menko Kesra. Karena kita mendengar pelayanan yang diberikan RSUP H Adam Malik  dinilai tidak sepenuh hati, makanya kita datang ke rumah sakit ini,” ujar Richard.

Menurutnya, pihak RSUP H Adam Malik Medan harus mengutamakan pelayanan terutama bagi warga miskin dan korban bencana alam mengingat rumah sakit milik pemerintah ini merupakan rumah sakit rujukan. RSUP H Adam Malik juga diharapkan tidak semata-mata mementingkan bisnis saja.

“Utamakan pelayanan kepada pasien, apalagi pasien itu korban gempa termasuk bayi ini. Bayi ini juga korban gempa dan untuk biaya administrasi bisa belakangan. Jangan biarkan masyarakat menunggu karena pasien ini perlu penanganan yang cepat dan optimal. Eerel dibawa ke Adam Malik karena jarak tempuhnya  yang dekat dari Sidikalang dan Eerel harus di scaning untuk memastikan benturan dikepalanya apakah membahayakan atau tidak,” tambahnya.
Ditambahkannya dalam kunjungan itu, pihaknya sekaligus memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai. Selain itu, kondisi Eerel saat ini semakin membaik. Namun, Richard membantah adanya unsur politik dalam bantuan kemanusiaan itu. “Saya kecewa dengan Adam Malik karena menurut informasi bayi ini sempat lama ditangani. Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

Direktur Medik dan Keperawatan, dr Lukman Nurhakim SpK mengaku, Erel mengalami benturan dibagian kepala. Diterangkannya, beruntung benturan itu tidak begitu parah dan Erel hanya mengalami luka memar. “Kondisi bayi korban gempa kini sudah sehat dan ia sudah kuat minum susu. Tidak ada dijumpai kelainan pada pasien dan beruntung lukanya tidak parah. Tapi kita masih harus memantau kesehatannya. Jika sudah betul-betul pulih baru pasien diizinkan pulang,” ungkapnya.

Sekadar mengingat, sebelumnya, gempa berkekuatan 6,7 SR yang terjadi pada pukul 00.55 WIB, Selasa lalu (6/9), menyebabkan ibu dari Erel meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan. Namun, Erel dapat diselamatkan karena berada dalam posisi dekapan ibunya. Lalu, Erel dibawa ke RSU Sidikalang. Setelah dua hari dirawat di rumah sakit itu, keadaan Erel semakin memburuk dikarenakan peralatan medis yang kurang memadai. Selanjutnya Eerel pun dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. (jon)

MEDAN- Staf Khusus Menko Kesra Leo Nababan bersama anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Richard Lingga menjenguk bayi korban gempa Erel Daniel Sabar yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu (10/9).
“Kita ingin melihat langsung keadaan bayi korban gempa ini dan merupakan arahan langsung dari Menko Kesra. Karena kita mendengar pelayanan yang diberikan RSUP H Adam Malik  dinilai tidak sepenuh hati, makanya kita datang ke rumah sakit ini,” ujar Richard.

Menurutnya, pihak RSUP H Adam Malik Medan harus mengutamakan pelayanan terutama bagi warga miskin dan korban bencana alam mengingat rumah sakit milik pemerintah ini merupakan rumah sakit rujukan. RSUP H Adam Malik juga diharapkan tidak semata-mata mementingkan bisnis saja.

“Utamakan pelayanan kepada pasien, apalagi pasien itu korban gempa termasuk bayi ini. Bayi ini juga korban gempa dan untuk biaya administrasi bisa belakangan. Jangan biarkan masyarakat menunggu karena pasien ini perlu penanganan yang cepat dan optimal. Eerel dibawa ke Adam Malik karena jarak tempuhnya  yang dekat dari Sidikalang dan Eerel harus di scaning untuk memastikan benturan dikepalanya apakah membahayakan atau tidak,” tambahnya.
Ditambahkannya dalam kunjungan itu, pihaknya sekaligus memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai. Selain itu, kondisi Eerel saat ini semakin membaik. Namun, Richard membantah adanya unsur politik dalam bantuan kemanusiaan itu. “Saya kecewa dengan Adam Malik karena menurut informasi bayi ini sempat lama ditangani. Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

Direktur Medik dan Keperawatan, dr Lukman Nurhakim SpK mengaku, Erel mengalami benturan dibagian kepala. Diterangkannya, beruntung benturan itu tidak begitu parah dan Erel hanya mengalami luka memar. “Kondisi bayi korban gempa kini sudah sehat dan ia sudah kuat minum susu. Tidak ada dijumpai kelainan pada pasien dan beruntung lukanya tidak parah. Tapi kita masih harus memantau kesehatannya. Jika sudah betul-betul pulih baru pasien diizinkan pulang,” ungkapnya.

Sekadar mengingat, sebelumnya, gempa berkekuatan 6,7 SR yang terjadi pada pukul 00.55 WIB, Selasa lalu (6/9), menyebabkan ibu dari Erel meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan. Namun, Erel dapat diselamatkan karena berada dalam posisi dekapan ibunya. Lalu, Erel dibawa ke RSU Sidikalang. Setelah dua hari dirawat di rumah sakit itu, keadaan Erel semakin memburuk dikarenakan peralatan medis yang kurang memadai. Selanjutnya Eerel pun dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/