MEDAN- Sumatera Utara membutuhkan gubernur yang memahami pluralisme dan mampu berkomunikasi dengan semua kalangan. Sebagai daerah yang multikultur, Sumut harus dipimpin orang yang bisa menjembatani perbedaan yang ada.
“Heterogenitas yang tinggi di Sumut membutuhkan sosok pemimpin yang punya orientasi pluralisme,” ungkap Sekjen LSM Strategi Edrin Adriansyah di kantornya, Kompleks Menteng Garden Medan, Senin (10/9).
LSM Strategi mengajak masyarakat Sumut untuk lebih cerdas dalam memilih Gubsu mendatang. Masyarakat harus jeli menilai apakah balon gubsu itu benar-benar memiliki kapasitas pro rakyat atau hanya sekedar mengejar kekuasaan.
Menurut Edrin, masyarakat bisa menilai para cagubsu dari rekam jejak (track record) mereka selama ini. Berhubung masyarakat mudah lupa, jadi catatan kelam cagubsu bisa jadi sudah dilupakan. Karenanya, LSM Strategi akan berupaya menyebarluaskan track record para kandidat sesaat, setelah pasti mengikuti pilgubsu.
“Ini merupakan bagian dari upaya LSM Strategi memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Sumut,” ujarnya.
Dia memaparkan, dengan jaringan yang luas di Sumut, LSM Strategi akan memberikan informasi yang akurat tentang sepak terjang kandidat selama ini. Karena berkaca dari Pilkada sebelumnya masyarakat masih mudah menerima tawaran sesaat dari para calon.
“Memang bukan pekerjaan mudah mengubah pragmatisme itu,”ujar Edrin.
Sesuai catatan LSM Strategi terdapat kandidat yang terlapor di KPK dan Kejaksaan karena dugaan korupsi. Hal-hal seperti ini harusnya diketahui masyarakat luas sehingga tidak terulang kembali Gubsu yang berhenti di tengah jalan.
Akibatnya pembangunan di Sumut bisa mandeg, apalagi jika wakilnya nanti ternyata tidak bisa membangun komunikasi dengan legislatif.
“Karena itu sangat dibutuhkan informasi yang benar tentang para kandidat bisa sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Edrin mengharapkan catatan rekam jejak para kandidat yang disebar LSM Strategi ke kelompok masyarakat bisa membantu masyarakat dalam memilih pemimpin terbaik.
“Seluruh pasangan calon ada catatannya tinggal masyarakat memilih yang terbaik,” tukasnya. (ril)