31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Kolaborasi PFI Medan dan ACT Sumut

SPANDUK: Anggota PFI Medan saat menunjukkan spanduk kolaborasi PFI Medan dan ACT Sumut sebelum berangkat ke Lombok, Selasa (11/9).(foto : Ist/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumut berkerjasama untuk menggalang dana bagi korban gempa Lombok. Kerjasama ini berupa kolaborasi dimana anggota PFI Medan akan mengabadikan keadaan lombok saat ini, dan kemudian akan diadakan pameran foto, dimana penjualanan foto akan diberikan langsung kepada para korban gempa.

Kepala Cabang ACT Sumut, Roni Romantika mengatakan ide ini muncul saat acara di pusat jajanan Kota Medan beberapa waktu yang lalu. Setelah itu, mengembangkan ide dan meminta pendapat dari pusat, ide ini dianggap baik.

“Jadi, saya langsung membicarakan ini dengan ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi. dan diapun setuju,” ujarnya.

Dijelaskannya, kosentrasi untuk membantu korban gempa di Lobok dikarenakan gempa ini termasuk kuat, bila dibandingkan dengan gempa di Jogya maupun di Padang. Sehingga untuk mengembalikan potensi daerahnya termasuk lama membutuhkan waktu hingga tahunan.

“Kalau sulit dari pemerintah, tugas kita yang di swasta lah untuk mengembalikan citra dan potensi Lombok yang terkenal dengan pariwisatanya,” jelasnya.

Selain itu, dirinya mengharapkan mata lensa dari anak Medan bisa menggerakkan masyarakat di Kota Medan pada umumnya dan Sumatera Utara pada khususnya untuk menampilkan berbagai dampak dari gempa Lombok tersebut. Dimana, saudara kita masih sangat membutuhkan uluran tangan, baik untuk kebutuhan, maupun fasilitas yang sudah rusak.

“Kalau yang ambil foto anak Medan, mereka pasti tahu, bagian mana yang paling menarik untuk ditampilkan sehingga layak untuk menjadi donasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PFI Medan, Rahmat Suryadi meyambut baik kolaborasi ini. Karena dengan kerjasama ini membuktikan bahwa PFI Medan sangat profesional dalam menjalankan profesinya.

“Sebagai pewarta foto, kita mengabadikan moment. Baik itu yang berupa seremoni maupun bencana. Dan kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kami para anggota PFI Medan profesional menjalankan profesinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk kerjasama ini, PFI Medan mengirimkan empat anggotanya, yaitu Hermansyah, Rizki Cahyadi, Hendra Syamhari, dan Fauzi Cahniago. Keempatnya bertolak ke Lombok pada Selasa (11/9).

Keempatnya akan berada selama 5 hari di Lombok dan mendokumentasikan posko-posko ACT di Lombok dan menjadi saksi telah dibangunnya ratusan Integrated Comunity Shelter, yang mulai dihuni oleh masyarakat yang terdampak gempa bumi di Lombok.

Selain itu, dalam waktu dekat sepulangnya mereka dari Lombok, hasil foto mereka nantinya juga akan dipamerkan serta akan dilakukan lelang, yang rencananya akan dilaksanakan di rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara pada Malam Charity Dinner, 21 September mendatang.

Hasil lelang foto-foto terbaik mereka akan didonasikan kembali kepada masyarakat terdampak Gempa Bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat.(rel/ram)

SPANDUK: Anggota PFI Medan saat menunjukkan spanduk kolaborasi PFI Medan dan ACT Sumut sebelum berangkat ke Lombok, Selasa (11/9).(foto : Ist/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumut berkerjasama untuk menggalang dana bagi korban gempa Lombok. Kerjasama ini berupa kolaborasi dimana anggota PFI Medan akan mengabadikan keadaan lombok saat ini, dan kemudian akan diadakan pameran foto, dimana penjualanan foto akan diberikan langsung kepada para korban gempa.

Kepala Cabang ACT Sumut, Roni Romantika mengatakan ide ini muncul saat acara di pusat jajanan Kota Medan beberapa waktu yang lalu. Setelah itu, mengembangkan ide dan meminta pendapat dari pusat, ide ini dianggap baik.

“Jadi, saya langsung membicarakan ini dengan ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi. dan diapun setuju,” ujarnya.

Dijelaskannya, kosentrasi untuk membantu korban gempa di Lobok dikarenakan gempa ini termasuk kuat, bila dibandingkan dengan gempa di Jogya maupun di Padang. Sehingga untuk mengembalikan potensi daerahnya termasuk lama membutuhkan waktu hingga tahunan.

“Kalau sulit dari pemerintah, tugas kita yang di swasta lah untuk mengembalikan citra dan potensi Lombok yang terkenal dengan pariwisatanya,” jelasnya.

Selain itu, dirinya mengharapkan mata lensa dari anak Medan bisa menggerakkan masyarakat di Kota Medan pada umumnya dan Sumatera Utara pada khususnya untuk menampilkan berbagai dampak dari gempa Lombok tersebut. Dimana, saudara kita masih sangat membutuhkan uluran tangan, baik untuk kebutuhan, maupun fasilitas yang sudah rusak.

“Kalau yang ambil foto anak Medan, mereka pasti tahu, bagian mana yang paling menarik untuk ditampilkan sehingga layak untuk menjadi donasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PFI Medan, Rahmat Suryadi meyambut baik kolaborasi ini. Karena dengan kerjasama ini membuktikan bahwa PFI Medan sangat profesional dalam menjalankan profesinya.

“Sebagai pewarta foto, kita mengabadikan moment. Baik itu yang berupa seremoni maupun bencana. Dan kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kami para anggota PFI Medan profesional menjalankan profesinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk kerjasama ini, PFI Medan mengirimkan empat anggotanya, yaitu Hermansyah, Rizki Cahyadi, Hendra Syamhari, dan Fauzi Cahniago. Keempatnya bertolak ke Lombok pada Selasa (11/9).

Keempatnya akan berada selama 5 hari di Lombok dan mendokumentasikan posko-posko ACT di Lombok dan menjadi saksi telah dibangunnya ratusan Integrated Comunity Shelter, yang mulai dihuni oleh masyarakat yang terdampak gempa bumi di Lombok.

Selain itu, dalam waktu dekat sepulangnya mereka dari Lombok, hasil foto mereka nantinya juga akan dipamerkan serta akan dilakukan lelang, yang rencananya akan dilaksanakan di rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara pada Malam Charity Dinner, 21 September mendatang.

Hasil lelang foto-foto terbaik mereka akan didonasikan kembali kepada masyarakat terdampak Gempa Bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat.(rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/