MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumut (Provsu) belum juga berhasil menemukan keberadaan, Firman (25) warga Jl. Tuamang Medan, tahanan yang kabur. Pecandu narkoba yang rencananya akan dikirim ke panti rehabilitasi di Batam itu ternyata kabur setelah selesai mandi di ruangan pegawai.
Kepala BNNP Sumut, Kombes Pol Rudi Trenggono mengatakan, saat itu 4 orang pasien rehabilitasi BNNP Sumut hendak diberangkatkan ke panti rehab BNN yang berada di Pulau Batam. Makanya, saat itu seluruh pasien yang hendak diberangkatkan tersebut bersiap-siap. “Kala itu, semua pasien tidak berada di ruang rehab. Pasalnya, mereka saat mau berangkat ke bandara,” ucapnya, Selasa (11/11).
Atas hal tersebut, para pasien tersebutpun mandi di ruang pegawai. Saat itu juga, 4 orang petugas yang berada dikawasan tersebut hendak mempersiapkan diri menjelang keberangkatan.
“Tapi, di saat petugas bersiap-siap itu dianya malah kabur. Saat itu dia lari dari pintu samping yang kemudian manjat ke tembok pembatas gedung tersebut,” katanya.
Menurut Rudi, kaburnya Firman menunjukkan dirinya belum siap untuk melepaskan narkotika dari tubuhnya. Karena itu, dia pun mengharapkan supaya pihak keluarga membujuk Firman. “Itu atas pengaruh narkotika di dalam tubuhnya. Makanya dia kabur. Jadi, kita harapkan kepada keluarga supaya membujuknya. Kalau hanya keluarga yang menginginkan dia rehab, ya percuma kalau dianya tidak,” cetusnya.
Diterangkannya, Firman sendiri merupakan pasien rehabilitasi yang masuk ke BNNP Sumut tanggal 7 November 2014. Perawatan terhadapnya tersebut pun atas rekomendasi orang tua Firman yang mengharapkan dirinya lepas dari narkotika.
“Karena waktunya baru 3 hari, jadi masih berpengaruh kali itu semua,” ucap Rudi.
Perwira polisi berpangkat melati 3 dipundaknya tersebut mengaku, atas kaburnya Firman tersebut 3 pasien rehab BNNP Sumut belum diberangkatkan ke panti rehab. “Rencananya, besok (hari ini) mereka akan diberangkatkan ke panti. Saat ini sendiri, pasien-pasien tersebut masih di kantor,” ucapnya.
Sampai saat ini BNNP Sumut masih memiliki anggota yang sangat minim yakni 3 anggota. Alhasil, dirinya mengaku kinerja mereka pun tidak berjalan dengan lancar lantaran kerap bekordinasi dengan BNN Pusat saat hendak melakukan penggerebekan.
“Minim kali anggota kita. Makanya kita sedikit mengalami kesulitan. Karena, untuk Sumut sendiri kita hanya memiliki anggota 9 orang. Dan jika kita mau melakukan operasi, kita harus kordinasi dulu dengan pusat. Ini yang masih menjadi kendala sama kita,” pungkasnya. (ind/bd)