32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Peserta Asal Tobasa Usung Lagu Batak

Audisi Indonesian Idol

Gedung Serba Guna Universitas Negeri Medan (Unimed) Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan sejak pagi sudah dipadati para peserta yang ingin mengikuti seleksi Indonesian Idol, Minggu (11/12).

Sambil menunggu antrean proses seleksi, para peserta menyanyi dan memainkan alat musik serta terlihat menguji olah vokal. Tiba-tiba para peserta sontak heboh ketika Daniel Tamba dan Gisel yang turut menyemarakkann proses seleksi hadir di antara para peserta, untuk memberikan semangat dan tips-tips khusus kepada para peserta agar dapat mencuri hati para juri.

“Para peserta tidak hanya dari Kota Medan saja, tapi banyak yang berasal dari luar Kota Medan seperti Padang, dan Palembang ,” kata Communication Officer Marcom Dept RCTI, Trista P Efendi, saat ditemui disela-sela proses seleksi.
Menurutnya, setelah dua hari melakukan serangkaian seleksi dari 10-11 Desember, nantinya para peserta yang terpilih akan di adu lagi di Jakarta.

“Kita nggak tentukan jumlah kuotanya berapa. Kita pilih, terbaik diantara yang terbaik. Pada hari pertama audisi, diikuti sebanyak 3.672 peserta yang didominasi kalangan pelajar hingga petugas kepolisian,” katanya.
Untuk mengikuti seleksi pencari bakat yang diadakan tim Fremantle Media dan RCTI ini, peserta tidak hanya mengandalkan suara saja, tapi juga kemampuan yang lain seperti dapat bermain musik dan lainnya. Namun, ada yang berbeda pada salah seorang peserta yang ikut antrean panjang seleksi tersebut.

Mawarni Tamba (24) tidak malu-malu saat mengenakan pakaian adat Batak Toba berwarna merah bata yang sudah dimodifikasi dengan bentuk yang lebih modern untuk mengikuti serangkaian proses seleksi tersebut.
Alumni Unimed jurusan pendidikan teknik elektro stambuk 2006 ini akan menyanyikan lagu asal Batak Toba di depan para dewan juri.

Dengan penuh percaya diri, wanita kelahiran Toba Samosir (Tobasa) ini mengaku sengaja memberikan sesuatu yang berbeda saat proses seleksi dan optimis yang tinggi bisa lolos pada tahap selanjutnya. Pakaian adat ini sengaja dikenakan untuk lebih mengenalkan budaya adat Batak dan menurutnya sebagai pemuda dan generasi penerus harus menjaga kelestarian budaya tanpa terpengaruh dengan budaya asing yang sudah mewabah.

“Saya datang sendiri dan memang inisiatif memakai pakaian adat ini. Saya nggak malu dan nggak mempermasalahkan penilaian orang lain. Saya akan nyanyikan lagu Batak, yang penting pandai-pandai kita menyanyikan sebuah lagu, penilaiannya bukan berdasarkan suara saja. Kita kan nggak tahu rezeki seseorang gimana. Tapi saya optimis bisa lolos seleksi ini,” ujar wanita yang tinggal di Jalan HM Yamin, Gang Istirahat tersebut.

Anak kedelapan dari 10 bersaudara pasangan Partomuan Manulang dan Siholtamba ini mengatakan sejak kecil sudah suka menyanyi dan selama ini mengikuti paduan suara di HKBP Pardamean Jalan Pancing.

“Enggak ada persiapan khusus, karena saya juga udah biasa nyanyi. Dari rumah saya naik sepeda motor. Paling persiapannya membawa minuman, snack, payung dan jaket. Karena kita juga nggak tahu nunggu berapa lama. Antreannya juga panjang, dan cuaca juga mendung,” ucapnya.

Meskipun nantinya tidak lolos seleksi, Mawarni berharap para pemenang dapat memberikan yang terbaik khususnya bagi warga Medan.

“Hari pertama seleksi saya juga datang, tapi hanya melihat lokasi audisinya saja. Karena tertarik, hari kedua seleksi saya putuskan untuk ikut. Tapi bagi saya, siapa pun pemenangnya, saya harap bisa membanggakan dan dapat menjaga nama baik daerahnya,” urainya. (mag-11)

Audisi Indonesian Idol

Gedung Serba Guna Universitas Negeri Medan (Unimed) Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan sejak pagi sudah dipadati para peserta yang ingin mengikuti seleksi Indonesian Idol, Minggu (11/12).

Sambil menunggu antrean proses seleksi, para peserta menyanyi dan memainkan alat musik serta terlihat menguji olah vokal. Tiba-tiba para peserta sontak heboh ketika Daniel Tamba dan Gisel yang turut menyemarakkann proses seleksi hadir di antara para peserta, untuk memberikan semangat dan tips-tips khusus kepada para peserta agar dapat mencuri hati para juri.

“Para peserta tidak hanya dari Kota Medan saja, tapi banyak yang berasal dari luar Kota Medan seperti Padang, dan Palembang ,” kata Communication Officer Marcom Dept RCTI, Trista P Efendi, saat ditemui disela-sela proses seleksi.
Menurutnya, setelah dua hari melakukan serangkaian seleksi dari 10-11 Desember, nantinya para peserta yang terpilih akan di adu lagi di Jakarta.

“Kita nggak tentukan jumlah kuotanya berapa. Kita pilih, terbaik diantara yang terbaik. Pada hari pertama audisi, diikuti sebanyak 3.672 peserta yang didominasi kalangan pelajar hingga petugas kepolisian,” katanya.
Untuk mengikuti seleksi pencari bakat yang diadakan tim Fremantle Media dan RCTI ini, peserta tidak hanya mengandalkan suara saja, tapi juga kemampuan yang lain seperti dapat bermain musik dan lainnya. Namun, ada yang berbeda pada salah seorang peserta yang ikut antrean panjang seleksi tersebut.

Mawarni Tamba (24) tidak malu-malu saat mengenakan pakaian adat Batak Toba berwarna merah bata yang sudah dimodifikasi dengan bentuk yang lebih modern untuk mengikuti serangkaian proses seleksi tersebut.
Alumni Unimed jurusan pendidikan teknik elektro stambuk 2006 ini akan menyanyikan lagu asal Batak Toba di depan para dewan juri.

Dengan penuh percaya diri, wanita kelahiran Toba Samosir (Tobasa) ini mengaku sengaja memberikan sesuatu yang berbeda saat proses seleksi dan optimis yang tinggi bisa lolos pada tahap selanjutnya. Pakaian adat ini sengaja dikenakan untuk lebih mengenalkan budaya adat Batak dan menurutnya sebagai pemuda dan generasi penerus harus menjaga kelestarian budaya tanpa terpengaruh dengan budaya asing yang sudah mewabah.

“Saya datang sendiri dan memang inisiatif memakai pakaian adat ini. Saya nggak malu dan nggak mempermasalahkan penilaian orang lain. Saya akan nyanyikan lagu Batak, yang penting pandai-pandai kita menyanyikan sebuah lagu, penilaiannya bukan berdasarkan suara saja. Kita kan nggak tahu rezeki seseorang gimana. Tapi saya optimis bisa lolos seleksi ini,” ujar wanita yang tinggal di Jalan HM Yamin, Gang Istirahat tersebut.

Anak kedelapan dari 10 bersaudara pasangan Partomuan Manulang dan Siholtamba ini mengatakan sejak kecil sudah suka menyanyi dan selama ini mengikuti paduan suara di HKBP Pardamean Jalan Pancing.

“Enggak ada persiapan khusus, karena saya juga udah biasa nyanyi. Dari rumah saya naik sepeda motor. Paling persiapannya membawa minuman, snack, payung dan jaket. Karena kita juga nggak tahu nunggu berapa lama. Antreannya juga panjang, dan cuaca juga mendung,” ucapnya.

Meskipun nantinya tidak lolos seleksi, Mawarni berharap para pemenang dapat memberikan yang terbaik khususnya bagi warga Medan.

“Hari pertama seleksi saya juga datang, tapi hanya melihat lokasi audisinya saja. Karena tertarik, hari kedua seleksi saya putuskan untuk ikut. Tapi bagi saya, siapa pun pemenangnya, saya harap bisa membanggakan dan dapat menjaga nama baik daerahnya,” urainya. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/