26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Lompat, Pelajar SMP Tenggelam di Sungai Kramat

Foto Gilang Ramadhan semasa kecil, korban yang tewas tenggelam di Sungai Keramat.
Foto Gilang Ramadhan semasa kecil, korban yang tewas tenggelam di Sungai Keramat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana heboh mendadak terjadi di sekitaran Sunga Kramat, Jl. Perjuangan Ujung, Desa Tanjung Selamat, Kec Sunggal, Selasa (12/1) sore. Seorang pelajar kelas 1 SMP Muhammadiyah 61 tewas tenggelam.

Korbannya adalah Ramadhan alias Gilang (13) menetap di Jl Sei Glugur, Tanjung Anom, Desa Tanjung Anom, Kec Pancur Batu, Kab Deli Serdang. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi ketika korban mandi–mandi di sungai itu sepulang sekolah. Korban bersama tiga temannya, Agus, Febri dan Herlambang berenang hingga tengah sungai.

Tak disangka, ternyata korban naik ke jembatan sungai itu melompat ke bawah sungai, tetapi tak lama korban kemudian meminta tolong sambil melambaikan tangan. Dan berikutnya tak lagi muncul ke permukaan air sungai.

“Habis lompat itu dia (korban) tenggelam,” kata Febri, teman korban.

Teman–teman korban pun meminta tolong berteriak kea rah warga sekitar. Warga melihat kejadian memberikan pertolongan dengan menyelam dan ada juga mencari korban dengan menggunakan bambu panjang.

Sekitar waktu setengah jam, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa tak jauh dari lokasinya tenggelam.

Warga sekitar berduyun-duyun heboh menyaksikan temuan jenazah korban saat divekuasi dari sungai ke pinggir benteng. Petugas Polsek Sunggal yang datang kelokasi mengamankan lokasi, berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya, jenazah korban dibawa keluarganya pulang untuk dikebumikan.

Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Harry Azhar SH,SIK,MH mengatakan, mayat korban telah dibawa pulang ke rumah duka untuk dikebumikan. “Korban tidak divisum, karena keluarga tidak keberatan dan telah membuat surat pernyataan atas kematian korban secara wajar,” kata Harry.

Terpisah, ketika disambangi ke rumah duka, tampak suasana duka menyelimuti kematian korban. Sanak saudara dan kerabat tetangga berdatangi melayat ke rumah duka. Isak tangis mengiringi kematian korban.

Sariman (70) kakek korban, mengatakan, cucunya adalah anak pertama dari pasangan Wibowo dan Yanti. “Cucu ku ini rajin solat dan belajar, tak menyangka cepat meninggal,” kata kakek korban dengan mata berkaca–kaca. (mag-1/pmg)

Foto Gilang Ramadhan semasa kecil, korban yang tewas tenggelam di Sungai Keramat.
Foto Gilang Ramadhan semasa kecil, korban yang tewas tenggelam di Sungai Keramat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana heboh mendadak terjadi di sekitaran Sunga Kramat, Jl. Perjuangan Ujung, Desa Tanjung Selamat, Kec Sunggal, Selasa (12/1) sore. Seorang pelajar kelas 1 SMP Muhammadiyah 61 tewas tenggelam.

Korbannya adalah Ramadhan alias Gilang (13) menetap di Jl Sei Glugur, Tanjung Anom, Desa Tanjung Anom, Kec Pancur Batu, Kab Deli Serdang. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi ketika korban mandi–mandi di sungai itu sepulang sekolah. Korban bersama tiga temannya, Agus, Febri dan Herlambang berenang hingga tengah sungai.

Tak disangka, ternyata korban naik ke jembatan sungai itu melompat ke bawah sungai, tetapi tak lama korban kemudian meminta tolong sambil melambaikan tangan. Dan berikutnya tak lagi muncul ke permukaan air sungai.

“Habis lompat itu dia (korban) tenggelam,” kata Febri, teman korban.

Teman–teman korban pun meminta tolong berteriak kea rah warga sekitar. Warga melihat kejadian memberikan pertolongan dengan menyelam dan ada juga mencari korban dengan menggunakan bambu panjang.

Sekitar waktu setengah jam, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa tak jauh dari lokasinya tenggelam.

Warga sekitar berduyun-duyun heboh menyaksikan temuan jenazah korban saat divekuasi dari sungai ke pinggir benteng. Petugas Polsek Sunggal yang datang kelokasi mengamankan lokasi, berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya, jenazah korban dibawa keluarganya pulang untuk dikebumikan.

Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Harry Azhar SH,SIK,MH mengatakan, mayat korban telah dibawa pulang ke rumah duka untuk dikebumikan. “Korban tidak divisum, karena keluarga tidak keberatan dan telah membuat surat pernyataan atas kematian korban secara wajar,” kata Harry.

Terpisah, ketika disambangi ke rumah duka, tampak suasana duka menyelimuti kematian korban. Sanak saudara dan kerabat tetangga berdatangi melayat ke rumah duka. Isak tangis mengiringi kematian korban.

Sariman (70) kakek korban, mengatakan, cucunya adalah anak pertama dari pasangan Wibowo dan Yanti. “Cucu ku ini rajin solat dan belajar, tak menyangka cepat meninggal,” kata kakek korban dengan mata berkaca–kaca. (mag-1/pmg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/