MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terus berbenah dan bertransformasi. Tujuannya, untuk menjadikan operator pelabuhan kelas dunia sebagai perusahaan penyedia layanan kepelabuhanan yang efisien dan modern.
“Pelindo I saat ini sedang bertransformasi dimulai dari logo. Kalau dulu berwarna biru, sekarang sudah ada warna putih, merah, biru dan hijau,” ungkap Corporate Secretary Pelindo I, M Eriansyah saat berkunjung ke Graha Pena Medan, kantor redaksi Harian Sumut Pos, Jalan Sisingamangaraja Km, 8,5 Medan, Jumat (12/1). Dalam kunjungan itu, turut hadir General Manager BICT Aris Zulkarnain, ACS Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami dan lainnya seperti W Gustanto, Abu BS, Khairul Ulya.
Kunjungan manajemen Pelindo I ini diterima General Manager Harian Sumut Pos Goldian Purba didampingi Pemimpin Redaksi Dame Ambarita, Wakil Pemimpin Redaksi Laila Azizah dan jajaran redaksi lainnya.
Menurut Eriansyah, perubahan logo menjadi empat warna ini memiliki arti masing-masing untuk menjadi perusahaan yang terus bersemangat melakukan perubahan menjadi global company. “Warna merah melambangkan keberanian dalam berbisnis. Artinya, Pelindo I berbisnis tidak hanya mencakup di wilayah Sumbagut saja tetapi juga sampai ke wilayah Timur Indonesia. Selanjutnya, warna putih yang berarti jujur dalam bekerja. Sedangkan, biru dan hijau bermakna saling berkolaborasi serta bersinergi,” jelasnya.
Disebutkan Eriansyah, transformasi yang dilakukan tidak hanya kepada logo saja. Melainkan, juga terhadap budaya, sistem dan bisnis perusahaan sehingga mengawali tahun ini semakin baik. “Hingga saat ini, Pelindo I memiliki 6 anak perusahaan yang masing-masing fokus pada sektor bisnisnya. Ada yang konsen di Pelabuhan Kuala Tanjung, perpajakan Pelabuhan Belawan, logistik dan lainnya,” sebut Eriansyah.
General Manager BICT Pelindo 1, Aris Zulkarnain mengatakan, transformasi juga dilakukan pada sumber daya manusia (SDM) yang menjadi hal utama. Sebab, jika infrastruktur dan sarana yang dimiliki begitu canggih atau sangat mendukung tetapi SDM-nya tidak, tentu percuma saja. “SDM menjadi kunci penggerak bisnis dan harus optimal, sehingga tidak terjadi berbagai situasi yang merugikan perusahaan. Dengan kata lain, harus dibenahi guna melakukan transformasi bisnis,” cetus Aris.
Ia memaparkan, pembenahan itu pun dilakukan melalui sistem manajemen kinerja. Dengan sistem tersebut, membuat gaji pegawai bisa berbeda satu sama lain karena terukur dari kinerja dan capaian target. “Manajemen perusahaan kini telah bertransformasi dan dampak positif pun dirasakan. Makanya, para pegawai menjadi tertantang untuk bekerja makin giat, target-target perusahaan bisa tercapai dan bahkan membuat mereka lebih jeli mencari peluang bisnis baru. Artinya, membuat aktif bekerja mencapai target,” imbuhnya. (ris)
