27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

PDI Perjuangan Sumut Merajut Nilai-nilai Nasionalisme Lewat Perayaan Imlek

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memuji dan mengapresiasi gelaran perayaan Imlek DPD PDI Perjuangan yang dilaksanakan di Wisma Benteng, Sabtu (12/2/2022) malam. Edy menilai, PDI Perjuangan sebagai Parpol mampu secara konsisten merajut nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.

“Sebagai Parpol Nasionalis, PDI Perjuangan telah membuktikannya secara konsisten. Hal ini sangat terlihat dari perayaan Imlek malam ini,” ujar Edy Rahmayadi dalam sambutan singkatnya.

Edy juga mengatakan, kegiatan-kegiatan semacam ini harus ditiru elemen lainnya, sehingga terjalin silaturahmi anak bangsa. “Kalau selama ini kita sebagai tamu dan yang merayakan adalah warga keturunan Tionghoa, kali ini berbeda. Warga keturunan Tionghoa-lah yang menjadi tamu dan kita sebagai penjamu. Jika hal ini sering dilaksanakan, maka lama-kelamaan akan menggerus sekat-sekat perbedaan,” ungkap Edy.

Perayaan Imlek DPD PDI Perjuangan yang diketuai pengusaha sukses, tokoh Tionghoa dan Kader PDI Perjuangan Sumut Iwan Hartono Alam, berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan Barongsai, lagu dan tari-tarian khas etnis Tionghoa.

Acara meriah tersebut dibanjiri banyak tokoh Partai dan tokoh-tokoh masyarakat Tionghoa. Terlihat hadir Menteri Hukum dan HAM Yasona Louly, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Anggota DPR RI Junimart Girsang, Arthelia Dahlan dan Sofyan Tan yang sekaligus tokoh masyarakat Tionghoa.

Turut hadir juga kepala-kepala daerah kader PDI Perjuangan seperti Wali Kota Medan Boby Nasution, Bupati Batubara Ir Zahir, Bupati Sergei Darma Wijaya, Bupati Labusel sekaligus tokoh Tionghoa H Edimin alias Asiong, dan Wakil Bupati Humbahas Oloan.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon dalam sambutanya menyampaikan, perayaan Imlek ini sebagai bagian dari konsolidasi untuk membangun nilai-nilai kebangsaan dan Nasionalisme di Sumut. “Masyarakat Tionghoa bagian dari anak bangsa yang memberikan kontribusi penting dalam segala sektor, karena itu acara malam ini bagian dari membangun kebersamaan dalam nilai-nilai persaudaraan,” ungkap Rapidin.

Sementara, Sofyan Tan yang mewakili tokoh masyarakat Tionghoa dan duduk sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan menyatakan, Soekarno merupakan tokoh sentral yang sangat penting karena atas keputusannya sebagai Presiden RI Pertama yang menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional juga mengangkat salah satu etnis Tionghoa sebagai Menteri dalam kabinetnya.

Lebih lanjut, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan kepada Gubsu dan Wali Kota Medan, ada beberapa bangunan sejarah peninggalan tokoh-tokoh Tionghoa yang luput dari perhatian, seperti Rumah Tjong Afie. “Heritage seperti itu jangan dibiarkan, harus ada kepedulian kita bersama termasuk pemerintah daerah,” ungkap Djarot.

Disisi lain, Menkumham Yasona H Laoly kembali menegaskan sikap PDI Perjuangan yang sudah tuntas dengan masalah Nasionalisme. “Bagi PDI Perjuangan sudah final. Kita tidak pernah melihat apapun dan siapapun, kecuali satu yaitu Warga Negara Indonesia, dan itu sebabnya PDI Perjuangan selalu di garda terdepan dalam merajut persatuan,” ungkap Yasona.

Sebelumnya, dalam laporan sebagai Ketua Pelaksana, Iwan Hartono Alam menyatakan, seluruh persiapan pelaksanaan Imlek DPD PDI Perjuangan Sumut dilakukan secara gotong royong. Iwan pun mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Rapidin Simbolon yang telah memprakarsai perayaan Imlek ini. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memuji dan mengapresiasi gelaran perayaan Imlek DPD PDI Perjuangan yang dilaksanakan di Wisma Benteng, Sabtu (12/2/2022) malam. Edy menilai, PDI Perjuangan sebagai Parpol mampu secara konsisten merajut nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.

“Sebagai Parpol Nasionalis, PDI Perjuangan telah membuktikannya secara konsisten. Hal ini sangat terlihat dari perayaan Imlek malam ini,” ujar Edy Rahmayadi dalam sambutan singkatnya.

Edy juga mengatakan, kegiatan-kegiatan semacam ini harus ditiru elemen lainnya, sehingga terjalin silaturahmi anak bangsa. “Kalau selama ini kita sebagai tamu dan yang merayakan adalah warga keturunan Tionghoa, kali ini berbeda. Warga keturunan Tionghoa-lah yang menjadi tamu dan kita sebagai penjamu. Jika hal ini sering dilaksanakan, maka lama-kelamaan akan menggerus sekat-sekat perbedaan,” ungkap Edy.

Perayaan Imlek DPD PDI Perjuangan yang diketuai pengusaha sukses, tokoh Tionghoa dan Kader PDI Perjuangan Sumut Iwan Hartono Alam, berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan Barongsai, lagu dan tari-tarian khas etnis Tionghoa.

Acara meriah tersebut dibanjiri banyak tokoh Partai dan tokoh-tokoh masyarakat Tionghoa. Terlihat hadir Menteri Hukum dan HAM Yasona Louly, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Anggota DPR RI Junimart Girsang, Arthelia Dahlan dan Sofyan Tan yang sekaligus tokoh masyarakat Tionghoa.

Turut hadir juga kepala-kepala daerah kader PDI Perjuangan seperti Wali Kota Medan Boby Nasution, Bupati Batubara Ir Zahir, Bupati Sergei Darma Wijaya, Bupati Labusel sekaligus tokoh Tionghoa H Edimin alias Asiong, dan Wakil Bupati Humbahas Oloan.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon dalam sambutanya menyampaikan, perayaan Imlek ini sebagai bagian dari konsolidasi untuk membangun nilai-nilai kebangsaan dan Nasionalisme di Sumut. “Masyarakat Tionghoa bagian dari anak bangsa yang memberikan kontribusi penting dalam segala sektor, karena itu acara malam ini bagian dari membangun kebersamaan dalam nilai-nilai persaudaraan,” ungkap Rapidin.

Sementara, Sofyan Tan yang mewakili tokoh masyarakat Tionghoa dan duduk sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan menyatakan, Soekarno merupakan tokoh sentral yang sangat penting karena atas keputusannya sebagai Presiden RI Pertama yang menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional juga mengangkat salah satu etnis Tionghoa sebagai Menteri dalam kabinetnya.

Lebih lanjut, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan kepada Gubsu dan Wali Kota Medan, ada beberapa bangunan sejarah peninggalan tokoh-tokoh Tionghoa yang luput dari perhatian, seperti Rumah Tjong Afie. “Heritage seperti itu jangan dibiarkan, harus ada kepedulian kita bersama termasuk pemerintah daerah,” ungkap Djarot.

Disisi lain, Menkumham Yasona H Laoly kembali menegaskan sikap PDI Perjuangan yang sudah tuntas dengan masalah Nasionalisme. “Bagi PDI Perjuangan sudah final. Kita tidak pernah melihat apapun dan siapapun, kecuali satu yaitu Warga Negara Indonesia, dan itu sebabnya PDI Perjuangan selalu di garda terdepan dalam merajut persatuan,” ungkap Yasona.

Sebelumnya, dalam laporan sebagai Ketua Pelaksana, Iwan Hartono Alam menyatakan, seluruh persiapan pelaksanaan Imlek DPD PDI Perjuangan Sumut dilakukan secara gotong royong. Iwan pun mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Rapidin Simbolon yang telah memprakarsai perayaan Imlek ini. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru