29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Orang Gila Bacok Polisi, Kapolres Pimpin Pengejaran

Ketika pintu terbuka, Jumadi pun keluar dengan parang panjang di tangan kanannya. Parang itu langsung diayunkan ke arah Ipda Amrullah. Kepala SPK Polres Singkawang itu pun terpeleset di tangga rumah Jumadi. Kepalanya terkena bacokan parang.

Jumadi terus menyerangnya. Ipda Amrullah langsung menjauh dari pria gila tersebut. Semua polisi yang ada di lokasi terfokus menyelamatkan Ipda Amrullah dan membawanya ke Rumah Sakit DKT Singkawang. Saat itu lah Jumadi melarikan diri ke arah belakang rumahnya.

Mengetahui seorang anggotanya terluka, Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa turun langsung memimpin pasukan untuk meringkus Jumadi. “Kita sudah melakukan pengejaran dan melakukan penyisiran di lokasi kaburnya tersangka. Kita berharap tersangka dapat menyerahkan diri dengan segera,” tegasnya.

Dikatakan Kapolres, Ipda Amrullah sudah ditangani tim medis rumah sakit Singkawang. Lukanya cukup serius. “Korban mengalami luka robek sepanjang 5-6 Cm dengan kedalaman satu Cm di bagian kepala sebelah kiri atas telinga. Lukanya dijahit sebanyak lima jahitan serta dirawat jalan dan kembali ke Mapolres Singkawang,” jelas AKBP Sandi.

Sabtu (11/3) pukul 05.00 Jumadi kembali ke rumahnya. Dia tak tahu polisi melakukan pengintaian di sekitar rumahnya sejak pukul 04.00. Saat itulah polisi menyergap Jumadi. Ketika hendak ditangkap, dia kembali kabur dari rumahnya. Anggota polisi yang geram dengan ulah Jumadi ini tak lagi menembak ke udara. Petugas langsung membidik kakinya. Tembakan polisi tepat mengenai kaki kanan pelaku. Usai dilumpuhkan, Jumadi dibawa ke RSUD dr. Abdul Aziz Kota Singkawang.

Ketua RT setempat, Syarifudin mengatakan, Jumadi sudah melakukan tindakan kriminal, sasarannya mobil warga. Makanya dia dilaporkan. Ketika polisi mau menjemputnya, Jumadi berteriak mengusir petugas sambil mengasah parang. Saat itu ibunya berada di rumah tetangganya.

“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Jumadi mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSJ Bodok Singkawang Timur pada 2014 silam. Setelah itu dia bekerja di perusahaan. Saat ini penyakitnya kembali kumat,” jelas Syarifudin. (hen/jpg/rbb)

Ketika pintu terbuka, Jumadi pun keluar dengan parang panjang di tangan kanannya. Parang itu langsung diayunkan ke arah Ipda Amrullah. Kepala SPK Polres Singkawang itu pun terpeleset di tangga rumah Jumadi. Kepalanya terkena bacokan parang.

Jumadi terus menyerangnya. Ipda Amrullah langsung menjauh dari pria gila tersebut. Semua polisi yang ada di lokasi terfokus menyelamatkan Ipda Amrullah dan membawanya ke Rumah Sakit DKT Singkawang. Saat itu lah Jumadi melarikan diri ke arah belakang rumahnya.

Mengetahui seorang anggotanya terluka, Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa turun langsung memimpin pasukan untuk meringkus Jumadi. “Kita sudah melakukan pengejaran dan melakukan penyisiran di lokasi kaburnya tersangka. Kita berharap tersangka dapat menyerahkan diri dengan segera,” tegasnya.

Dikatakan Kapolres, Ipda Amrullah sudah ditangani tim medis rumah sakit Singkawang. Lukanya cukup serius. “Korban mengalami luka robek sepanjang 5-6 Cm dengan kedalaman satu Cm di bagian kepala sebelah kiri atas telinga. Lukanya dijahit sebanyak lima jahitan serta dirawat jalan dan kembali ke Mapolres Singkawang,” jelas AKBP Sandi.

Sabtu (11/3) pukul 05.00 Jumadi kembali ke rumahnya. Dia tak tahu polisi melakukan pengintaian di sekitar rumahnya sejak pukul 04.00. Saat itulah polisi menyergap Jumadi. Ketika hendak ditangkap, dia kembali kabur dari rumahnya. Anggota polisi yang geram dengan ulah Jumadi ini tak lagi menembak ke udara. Petugas langsung membidik kakinya. Tembakan polisi tepat mengenai kaki kanan pelaku. Usai dilumpuhkan, Jumadi dibawa ke RSUD dr. Abdul Aziz Kota Singkawang.

Ketua RT setempat, Syarifudin mengatakan, Jumadi sudah melakukan tindakan kriminal, sasarannya mobil warga. Makanya dia dilaporkan. Ketika polisi mau menjemputnya, Jumadi berteriak mengusir petugas sambil mengasah parang. Saat itu ibunya berada di rumah tetangganya.

“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Jumadi mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSJ Bodok Singkawang Timur pada 2014 silam. Setelah itu dia bekerja di perusahaan. Saat ini penyakitnya kembali kumat,” jelas Syarifudin. (hen/jpg/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/