27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Penyakit Ayan Kumat Pencari Kerang Ngapung

Marsuhendrik (33) ditemukan tewas mengapung, diduga penyakit ayan (epilepsi) kumat. (Hulmen/PM)

PANTAI LABU. SUMUTPOS.CO  – Marsuhendrik (33) yang sedang mencari kerang mendadak hilang saat air pasang. Tak lama kemudian dia ditemukan sudah mengapung. Diduga penyakit ayan (epilepsi) kumat hingga dia tewas.

Sejatinya Marsuhnedrik adalah buruh bangunan. Dia warga Lorong Tambi, Perumahan Suka Tanam, Pasar II, Kecamatan Namorambe. Tubuhnya ditemukan di tepi laut Dusun II, Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu pada Minggu (12/3) sekira pukul 18.00 WIB.

Sebelumnya Marsuhendrik bersama ketiga adiknya masing-masing Marsahputra (30) tukang becak warga Binjai, Riadi (25) buruh bangunan dan Riansyah (20) keduanya warga Gang Perwira, Desa Mekar Sari, Delitua sekira pukul 09.30 WIB tiba di lokasi dengan mengendari sepeda motor. Sesampainya di lokasi, Marsuhendirik langsung mencari kerang. Sementara, Marsahputra dan Riadi memancing dan Rainsyah tetap menjaga sepeda motor.

Namun saat sedang asik memancing , tiba-tiba Marsahputra dan Riadi dikagetkan hilangnya Marsuhendrik. Keduanya pun berusaha mencari Marsuhendrik. Namun karena air laut sedang pasang, Marsahputra dan Riadi naik ke tepi pantai dan memberitahukan jika Marsuhendrik hilang kepada Riansyah. Selanjutnya ketiga adik Marsuhendrik melaporkan jika Marsuhendrik hilang kepada masyarakat sekitar dan kepala desa.

Mendapatkan laporan itu, selanjutnya masyarakat melakukan pencarian. Selang tak berapa lama personel Polsek Beringin yang mendapatkan informasi tiba di lokasi dan melakukan pencarian di sepanjang pantai.

Sekira pukul 18.00 WIB jasad Marsuhendrik ditemukan Irianto alias Iyan (46) nelayan warga sekitar yang sedang mencari kayu. Selanjutnya jasad Marsuhendrik dibawa ke kediaman adik Marsuhendrik dengan menggunakan mobil patroli Polsek Beringin.

Kepada petugas, Riadi adik korban menerangkan jika Marsuhendrik mengidap penyakit ayan (epilepsi) yang sewaktu-waktu bisa kambuh sehingga kuat dugaan korban tenggelam dan hanyut saat penyakit ayannya kambuh.

Kanit Reskrim Polsek Beringin Ipda J Sianturi menyebutkan pihak keluarga korban tidak keberatan dengan meninggalnya korban. “Pihak keluarga tidak bersedia mayat korban diotopsi dengan membuat surat pernyataan,” sebut J Sianturi. (man/rbb)

 

Marsuhendrik (33) ditemukan tewas mengapung, diduga penyakit ayan (epilepsi) kumat. (Hulmen/PM)

PANTAI LABU. SUMUTPOS.CO  – Marsuhendrik (33) yang sedang mencari kerang mendadak hilang saat air pasang. Tak lama kemudian dia ditemukan sudah mengapung. Diduga penyakit ayan (epilepsi) kumat hingga dia tewas.

Sejatinya Marsuhnedrik adalah buruh bangunan. Dia warga Lorong Tambi, Perumahan Suka Tanam, Pasar II, Kecamatan Namorambe. Tubuhnya ditemukan di tepi laut Dusun II, Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu pada Minggu (12/3) sekira pukul 18.00 WIB.

Sebelumnya Marsuhendrik bersama ketiga adiknya masing-masing Marsahputra (30) tukang becak warga Binjai, Riadi (25) buruh bangunan dan Riansyah (20) keduanya warga Gang Perwira, Desa Mekar Sari, Delitua sekira pukul 09.30 WIB tiba di lokasi dengan mengendari sepeda motor. Sesampainya di lokasi, Marsuhendirik langsung mencari kerang. Sementara, Marsahputra dan Riadi memancing dan Rainsyah tetap menjaga sepeda motor.

Namun saat sedang asik memancing , tiba-tiba Marsahputra dan Riadi dikagetkan hilangnya Marsuhendrik. Keduanya pun berusaha mencari Marsuhendrik. Namun karena air laut sedang pasang, Marsahputra dan Riadi naik ke tepi pantai dan memberitahukan jika Marsuhendrik hilang kepada Riansyah. Selanjutnya ketiga adik Marsuhendrik melaporkan jika Marsuhendrik hilang kepada masyarakat sekitar dan kepala desa.

Mendapatkan laporan itu, selanjutnya masyarakat melakukan pencarian. Selang tak berapa lama personel Polsek Beringin yang mendapatkan informasi tiba di lokasi dan melakukan pencarian di sepanjang pantai.

Sekira pukul 18.00 WIB jasad Marsuhendrik ditemukan Irianto alias Iyan (46) nelayan warga sekitar yang sedang mencari kayu. Selanjutnya jasad Marsuhendrik dibawa ke kediaman adik Marsuhendrik dengan menggunakan mobil patroli Polsek Beringin.

Kepada petugas, Riadi adik korban menerangkan jika Marsuhendrik mengidap penyakit ayan (epilepsi) yang sewaktu-waktu bisa kambuh sehingga kuat dugaan korban tenggelam dan hanyut saat penyakit ayannya kambuh.

Kanit Reskrim Polsek Beringin Ipda J Sianturi menyebutkan pihak keluarga korban tidak keberatan dengan meninggalnya korban. “Pihak keluarga tidak bersedia mayat korban diotopsi dengan membuat surat pernyataan,” sebut J Sianturi. (man/rbb)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/