26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Seorang Tewas, Satu Lagi Kritis

Rebutan Lahan, Warga dan Orang Suruhan PT MML Bentrok

LABUHAN- Rebutan lahan seluas 50 hektar antara warga dengan PT Mandiri Makmur Lestari (MML) di Batang Kilat, Sei Mati, Medan Labuhan, berujung bentrok. Puluhan pria bersenjata tajam diduga orang suruhan PT MML, menyerang pemukiman warga, Kamis (12/4). Dalam peristiwa itu, seorang pria suruhan PT MML tewas setelah perutnya terkena sabetan senjata tajam.

Bentrokan ini bermula ketika puluhan pria tak dikenal dengan menumpangi lima unit mobil pribadi dan akutan umum membawa senjata tajam, meringsek masuk ke lahan pertambakan yang digarap warga. “Saat itu warga dikejar oleh beberapa orang, dan ada juga yang meletuskan senjata api. Tapi untungnya tak ada yang kena tembak,” ujar seorang warga mengaku bermarga Marpaung. Sedangkan beberapa pria lainnya melakukan perusakan serta membakar gubuk milik, Wagiran dan Lestari yang biasa dipergunakan sebagai pondok penjaga tambak. Akibat penyerangan tersebut, warga yang awalnya kocar-kacir mulai berkumpul untuk melakukan perlawanan. Warga pun melakukan pengepungan, dengan menutup beberapa akses jalan keluar di lokasi itu. Selanjutnya, warga secara beramai-ramai melakukan penyerangan balasan hingga membuat puluhan pria tersebut berhamburan untuk menyelamatkan diri.

Naas, dua dari puluhan pria diduga orang suruhan itu berhasil ditangkap warga.Kekesalan pun dilampiaskan warga. Bahkan amukan massa ini mengakibatkan seorang di antaranya tewas dengan kondisi mengenaskan. Bagian perut mengalami luka robek diduga terkena bacokan senjata tajam. Sementara seorang lagi, kritis dengan luka cukup serius di bagian perut dan kepala. “Yang seorang lagi masih hidup karena sempat diselamatkan warga, cuma lukanya parah,” ungkapnya. Kedua pria yang menjadi korban amukan massa tersebut oleh warga dibiarkan tergeletak di pinggiram jalan. “Nggak lama pria yang kritis diselamatkan temannya naik mobil, sedangkan yang satu lagi ditinggalkan,” sebutnya.

Meski telah menimbulkan korban jiwa, namun bentrok maut terkait persoalan lahan itu tidak mendapat pengamanan dari aparat kepolisian. “Kami heran juga, kenapa polisi tak ada? Padahal kemarin, sempat terlihat tiga orang polisi berjaga di sini, tapi untuk hari ini kenapa tak ada?” cetusnya.

Terkait bentrokan itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam Wahyudi ketika dihubungi tak bersedia mengangkat ponselnya. Sementara, Lurah Sei Mati, Medan Labuhan, Khairil Amri membenarkan kejadian itu. “Keduanya bukan warga kita dan saya belum tahu keduanya berasal dari mana,” ucapnya singkat. (mag-17)

Rebutan Lahan, Warga dan Orang Suruhan PT MML Bentrok

LABUHAN- Rebutan lahan seluas 50 hektar antara warga dengan PT Mandiri Makmur Lestari (MML) di Batang Kilat, Sei Mati, Medan Labuhan, berujung bentrok. Puluhan pria bersenjata tajam diduga orang suruhan PT MML, menyerang pemukiman warga, Kamis (12/4). Dalam peristiwa itu, seorang pria suruhan PT MML tewas setelah perutnya terkena sabetan senjata tajam.

Bentrokan ini bermula ketika puluhan pria tak dikenal dengan menumpangi lima unit mobil pribadi dan akutan umum membawa senjata tajam, meringsek masuk ke lahan pertambakan yang digarap warga. “Saat itu warga dikejar oleh beberapa orang, dan ada juga yang meletuskan senjata api. Tapi untungnya tak ada yang kena tembak,” ujar seorang warga mengaku bermarga Marpaung. Sedangkan beberapa pria lainnya melakukan perusakan serta membakar gubuk milik, Wagiran dan Lestari yang biasa dipergunakan sebagai pondok penjaga tambak. Akibat penyerangan tersebut, warga yang awalnya kocar-kacir mulai berkumpul untuk melakukan perlawanan. Warga pun melakukan pengepungan, dengan menutup beberapa akses jalan keluar di lokasi itu. Selanjutnya, warga secara beramai-ramai melakukan penyerangan balasan hingga membuat puluhan pria tersebut berhamburan untuk menyelamatkan diri.

Naas, dua dari puluhan pria diduga orang suruhan itu berhasil ditangkap warga.Kekesalan pun dilampiaskan warga. Bahkan amukan massa ini mengakibatkan seorang di antaranya tewas dengan kondisi mengenaskan. Bagian perut mengalami luka robek diduga terkena bacokan senjata tajam. Sementara seorang lagi, kritis dengan luka cukup serius di bagian perut dan kepala. “Yang seorang lagi masih hidup karena sempat diselamatkan warga, cuma lukanya parah,” ungkapnya. Kedua pria yang menjadi korban amukan massa tersebut oleh warga dibiarkan tergeletak di pinggiram jalan. “Nggak lama pria yang kritis diselamatkan temannya naik mobil, sedangkan yang satu lagi ditinggalkan,” sebutnya.

Meski telah menimbulkan korban jiwa, namun bentrok maut terkait persoalan lahan itu tidak mendapat pengamanan dari aparat kepolisian. “Kami heran juga, kenapa polisi tak ada? Padahal kemarin, sempat terlihat tiga orang polisi berjaga di sini, tapi untuk hari ini kenapa tak ada?” cetusnya.

Terkait bentrokan itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam Wahyudi ketika dihubungi tak bersedia mengangkat ponselnya. Sementara, Lurah Sei Mati, Medan Labuhan, Khairil Amri membenarkan kejadian itu. “Keduanya bukan warga kita dan saya belum tahu keduanya berasal dari mana,” ucapnya singkat. (mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/