26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Bank Sampah Ciptakan Lapangan Kerja

MEDAN- Tak semua sampah dibuang begitu saja tanpa menghasilkan apapun.  Sekarang ini, berbagai jenis sampah sudah diolah menjadi berbagai jenis kerajinan tangan yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang. Di Medan sendiri, sampah sudah didaur ulang kembali dan bisa dipergunakan menjadi bahan siap pakai. Caranya dengan membuat Bank Sampah.

Pengadaan Bank Sampah di Kota Medan, terletak di Jalan Pelajar Gang Kelapa Lorong Gabe. Di Bank Sampah inilah sampah-sampah dari seluruh penjuru Kota Medan dikumpulkan untuk dikelola menjadi beragam manfaat. Dan kemarin (12/5),  Bank Sampah Kota Medan ini, diresmikan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA.

Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA, dalam acara peresmian Bank Sampah itu mengatakan, dengan adanya Bank Sampah ini, maka Kota Medan bisa tertata rapi dan secara otomatis volume sampah bisa dikurangi. “Tak hanya itu, Medan juga bisa lebih bersih dan bisa menjadi contoh bagi kota lain,” sebutnya.

Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA menuturkan, tak hanya di Medan saja, Bank Sampah ini juga rencananya akan diterbitkan di semua daerah di seluruh Indonesia. “Pengembangan Bank Sampah ini harus menjadi milestone (tonggak, red) perwujudan pembangunan yang mengentaskan kemiskinan (pro poor), pembangunan yang mampu menciptakan peluang kerja (pro job) dan pembangunan yang melindungi dan melestarikan lingkungan hidup (pro enviroment),” bebernya.

Sambungnya, pelaksanaan Bank Sampah sesungguhnya mengandung potensi ekonomi kerakyatan yang cukup tinggi karena kegiatan Bank Sampah dapat memberikan hasil nyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja, penghasilan tambahan bagi pegawai Bank Sampah dan masyarakat penabung sampah.  “Bank Sampah ini menggambarkan manfaat sampah itu. From trash to cash,” ujarnya.

Balthasat juga mengaku, dirinya mengacungi jempol kinerja Wali Kota Medan, Rahudman Harahap atas program Bank Sampah ini.  “Di Indonesia ini, sebesar Rp1,74 miliar bisa dihasilkan dari pengelolaan sampah. Tak hanya itu, dengan sampah dan adanya Bank Sampah ini, kita bisa bersekolah dan bisa menjadi mandiri,” pungkasnya.

Lebih jauh dikatakan Balthasat, pelaksaan program sampah ini sangat penting dalam mendukung program pembangunan Pemerintah. “Ini baik sekali dan luar biasa. Program ini patut diacungi jempol karena dari sampah yang tak berguna bisa diperoleh bahan-bahan yang bernilai ekonomis,” akunya.
Sementara itu, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, meminta masyarakat agar memisahkan sampah non organik dan organik. Harapan ke depannya, Kota Medan menjadi Kota Adipura dan menjadi kota bebas sampah. “Itu semua untuk warga Medan yang kita cintai,” sebutnya.(jon)
Tak hanya itu, tambahnya, saat masyarakat memisahkan sampah (organik dan non organik), maka secara otomatis masyarakat sudah membantu menjaga kebersihan lingkungan ini. “Masalah lingkungan hidup seperti masalah sampah ini merupakan masalah bersama, maka dari itu solusinya dengan membuat Bank Sampah ini,” sebutnya.
Disinggung mengenai pengendara yang membuang sampah sembarangan di ruas jalan, Rahudman Harahap menegaskan, ada pidana ringan yang mengatur hal tersebut yang dituangkan dalam Perda Kota Medan. “Kita juga sedang mensosialisasikan Perda Kota Medan ini. Dengan demikian, bagi orang yang membuang sampah sembarangan kita berikan pidana ringan,” ungkapnya.
Peresmian Bank Sampah itu, ditandai dengan menekan tombol dan pengguntingan pita oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA didampingi Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Anggota DPD RI Parlindungan Purba dan seluruh pejabat dijajaran Pemko Medan. (jon)

MEDAN- Tak semua sampah dibuang begitu saja tanpa menghasilkan apapun.  Sekarang ini, berbagai jenis sampah sudah diolah menjadi berbagai jenis kerajinan tangan yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang. Di Medan sendiri, sampah sudah didaur ulang kembali dan bisa dipergunakan menjadi bahan siap pakai. Caranya dengan membuat Bank Sampah.

Pengadaan Bank Sampah di Kota Medan, terletak di Jalan Pelajar Gang Kelapa Lorong Gabe. Di Bank Sampah inilah sampah-sampah dari seluruh penjuru Kota Medan dikumpulkan untuk dikelola menjadi beragam manfaat. Dan kemarin (12/5),  Bank Sampah Kota Medan ini, diresmikan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA.

Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA, dalam acara peresmian Bank Sampah itu mengatakan, dengan adanya Bank Sampah ini, maka Kota Medan bisa tertata rapi dan secara otomatis volume sampah bisa dikurangi. “Tak hanya itu, Medan juga bisa lebih bersih dan bisa menjadi contoh bagi kota lain,” sebutnya.

Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA menuturkan, tak hanya di Medan saja, Bank Sampah ini juga rencananya akan diterbitkan di semua daerah di seluruh Indonesia. “Pengembangan Bank Sampah ini harus menjadi milestone (tonggak, red) perwujudan pembangunan yang mengentaskan kemiskinan (pro poor), pembangunan yang mampu menciptakan peluang kerja (pro job) dan pembangunan yang melindungi dan melestarikan lingkungan hidup (pro enviroment),” bebernya.

Sambungnya, pelaksanaan Bank Sampah sesungguhnya mengandung potensi ekonomi kerakyatan yang cukup tinggi karena kegiatan Bank Sampah dapat memberikan hasil nyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja, penghasilan tambahan bagi pegawai Bank Sampah dan masyarakat penabung sampah.  “Bank Sampah ini menggambarkan manfaat sampah itu. From trash to cash,” ujarnya.

Balthasat juga mengaku, dirinya mengacungi jempol kinerja Wali Kota Medan, Rahudman Harahap atas program Bank Sampah ini.  “Di Indonesia ini, sebesar Rp1,74 miliar bisa dihasilkan dari pengelolaan sampah. Tak hanya itu, dengan sampah dan adanya Bank Sampah ini, kita bisa bersekolah dan bisa menjadi mandiri,” pungkasnya.

Lebih jauh dikatakan Balthasat, pelaksaan program sampah ini sangat penting dalam mendukung program pembangunan Pemerintah. “Ini baik sekali dan luar biasa. Program ini patut diacungi jempol karena dari sampah yang tak berguna bisa diperoleh bahan-bahan yang bernilai ekonomis,” akunya.
Sementara itu, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, meminta masyarakat agar memisahkan sampah non organik dan organik. Harapan ke depannya, Kota Medan menjadi Kota Adipura dan menjadi kota bebas sampah. “Itu semua untuk warga Medan yang kita cintai,” sebutnya.(jon)
Tak hanya itu, tambahnya, saat masyarakat memisahkan sampah (organik dan non organik), maka secara otomatis masyarakat sudah membantu menjaga kebersihan lingkungan ini. “Masalah lingkungan hidup seperti masalah sampah ini merupakan masalah bersama, maka dari itu solusinya dengan membuat Bank Sampah ini,” sebutnya.
Disinggung mengenai pengendara yang membuang sampah sembarangan di ruas jalan, Rahudman Harahap menegaskan, ada pidana ringan yang mengatur hal tersebut yang dituangkan dalam Perda Kota Medan. “Kita juga sedang mensosialisasikan Perda Kota Medan ini. Dengan demikian, bagi orang yang membuang sampah sembarangan kita berikan pidana ringan,” ungkapnya.
Peresmian Bank Sampah itu, ditandai dengan menekan tombol dan pengguntingan pita oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasat Kaambuaya MBA didampingi Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Anggota DPD RI Parlindungan Purba dan seluruh pejabat dijajaran Pemko Medan. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/