26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sumbang 52,18 Persen Kasus, Pemko Fokus Tangani Stunting di Medan Utara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari separuh kasus stunting di Kota Medan berasal dari 4 kecamatan di Kota Medan bagian utara. Berdasarkan data yang diterima dari Tim Penanganan Stunting Kota Medan, dari 550 kasus stunting, ada sebanyak 287 kasus atau 52,18 persen di antaranya berasal dari Kota Medan bagian utara.

“Iya, lebih separuh (kasus stunting di Medan) memang dari Medan bagian utara,” ungkap Pengawas Tim Penanganan Stunting Kota Medan, Benny Iskandar, Minggu (12/6).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan itu, pun mengatakan, penyebaran stunting pada 4 kecamatan tersebut, ada di Kecamatan Medan Belawan sebanyak 142 kasus, Medan Labuhan 65 kasus, Medan Marelan 40 kasus, dan Medan Deli 40 kasus.

“Terbesar di Medan Belawan, tapi 3 kecamatan lainnya (Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli) juga masuk ke dalam kecamatan dengan penyebaran stunting terbesar di Medan,” tutur Benny.

Untuk itu, lanjut Benny, saat ini Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, tengah fokus dalam menekan angka stunting di Kota Medan, terkhusus untuk menekan stunting di wilayah Medan bagian utara.

“Untuk Medan bagian utara yang kasus stuntingnya paling tinggi, kami punya target dan fokus khusus. Tapi bukan berarti untuk wilayah lain di luar Medan bagian utara dikesampingkan, tetap akan ditangani secara maksimal. Instruksi Pak Wali, angka stunting di Medan harus ditekan semaksimal mungkin,” jelasnya.

Apalagi saat ini, menurutnya, Wali Kota Medan telah meminta kepada seluruh OPD, kecamatan, dan lingkungan di Kota Medan untuk turut serta dalam menangani tingginya kasus stunting di Kota Medan. Tak cuma itu, Pemko Medan juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp14,8 miliar, untuk penanganan stunting.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Medan Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Medan bagian utara, Mulia Asri Rambe mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Wali Kota Medan yang ingin mengentaskan masalah stunting di Kota Medan, khususnya di wilayah Kota Medan bagian utara.

Untuk itu, Bayek, sapaan karib Mulia Asri Rambe, juga meminta peran serta masyarakat dalam mendukung Pemko Medan untuk menyelesaikan masalah stunting ini.

“Apa yang dilakukan Pak Wali saat ini sudah sangat baik. Masyarakat juga jangan salah penilaian dengan apa yang dilakukan Pak Wali, sebab tidak mungkin hasilnya langsung terlihat saat ini juga. Setahun yang akan datang nanti hasilnya akan kita lihat, harus optimis stunting ini akan melandai di tahun depan, berkat kerja keras yang dilakukan Pemko Medan,” ujarnya.

Dia juga menuturkan, pendapatan di bawah rata-rata hingga saat ini memang banyak dialami masyarakat Kota Medan bagian utara, hal ini pun berbanding lurus dengan banyaknya kasus stunting di sana. Untuk itu, Bayek meminta kepada seluruh OPD di Kota Medan, khususnya yang terkait dalam penanganan masalah stunting untuk fokus dan lebih serius dalam menangani masalah stunting di Kota Medan bagian utara.

“Kepada teman-teman pimpinan OPD, kami minta untuk fokus dalam masalah ini. Tolong Pak Wali, karena saat ini bukan hanya masalah stunting yang jadi konsen beliau, tapi seluruh masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat. Pak wali ini tangannya cuma 2, kakinya 2, manusia biasa beliau ini. Harus ada dukungan yang serius dari para pimpinan OPD,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari separuh kasus stunting di Kota Medan berasal dari 4 kecamatan di Kota Medan bagian utara. Berdasarkan data yang diterima dari Tim Penanganan Stunting Kota Medan, dari 550 kasus stunting, ada sebanyak 287 kasus atau 52,18 persen di antaranya berasal dari Kota Medan bagian utara.

“Iya, lebih separuh (kasus stunting di Medan) memang dari Medan bagian utara,” ungkap Pengawas Tim Penanganan Stunting Kota Medan, Benny Iskandar, Minggu (12/6).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan itu, pun mengatakan, penyebaran stunting pada 4 kecamatan tersebut, ada di Kecamatan Medan Belawan sebanyak 142 kasus, Medan Labuhan 65 kasus, Medan Marelan 40 kasus, dan Medan Deli 40 kasus.

“Terbesar di Medan Belawan, tapi 3 kecamatan lainnya (Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli) juga masuk ke dalam kecamatan dengan penyebaran stunting terbesar di Medan,” tutur Benny.

Untuk itu, lanjut Benny, saat ini Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, tengah fokus dalam menekan angka stunting di Kota Medan, terkhusus untuk menekan stunting di wilayah Medan bagian utara.

“Untuk Medan bagian utara yang kasus stuntingnya paling tinggi, kami punya target dan fokus khusus. Tapi bukan berarti untuk wilayah lain di luar Medan bagian utara dikesampingkan, tetap akan ditangani secara maksimal. Instruksi Pak Wali, angka stunting di Medan harus ditekan semaksimal mungkin,” jelasnya.

Apalagi saat ini, menurutnya, Wali Kota Medan telah meminta kepada seluruh OPD, kecamatan, dan lingkungan di Kota Medan untuk turut serta dalam menangani tingginya kasus stunting di Kota Medan. Tak cuma itu, Pemko Medan juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp14,8 miliar, untuk penanganan stunting.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Medan Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Medan bagian utara, Mulia Asri Rambe mengatakan, pihaknya mendukung penuh langkah Wali Kota Medan yang ingin mengentaskan masalah stunting di Kota Medan, khususnya di wilayah Kota Medan bagian utara.

Untuk itu, Bayek, sapaan karib Mulia Asri Rambe, juga meminta peran serta masyarakat dalam mendukung Pemko Medan untuk menyelesaikan masalah stunting ini.

“Apa yang dilakukan Pak Wali saat ini sudah sangat baik. Masyarakat juga jangan salah penilaian dengan apa yang dilakukan Pak Wali, sebab tidak mungkin hasilnya langsung terlihat saat ini juga. Setahun yang akan datang nanti hasilnya akan kita lihat, harus optimis stunting ini akan melandai di tahun depan, berkat kerja keras yang dilakukan Pemko Medan,” ujarnya.

Dia juga menuturkan, pendapatan di bawah rata-rata hingga saat ini memang banyak dialami masyarakat Kota Medan bagian utara, hal ini pun berbanding lurus dengan banyaknya kasus stunting di sana. Untuk itu, Bayek meminta kepada seluruh OPD di Kota Medan, khususnya yang terkait dalam penanganan masalah stunting untuk fokus dan lebih serius dalam menangani masalah stunting di Kota Medan bagian utara.

“Kepada teman-teman pimpinan OPD, kami minta untuk fokus dalam masalah ini. Tolong Pak Wali, karena saat ini bukan hanya masalah stunting yang jadi konsen beliau, tapi seluruh masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat. Pak wali ini tangannya cuma 2, kakinya 2, manusia biasa beliau ini. Harus ada dukungan yang serius dari para pimpinan OPD,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/