32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Lusa, Pasar Murah Pemko Medan Ditutup: Omset Turun Rp4 Miliar

ilustrasi- Pasar Murah
ilustrasi- Pasar Murah

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kegiatan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan berakhir atau ditutup pada Selasa (14/7) lusa. Sedangkan jumlah transaksi penjualan kebutuhan bahan pokok dari 151 titik pasar murah sudah lebih dari Rp10 miliar. Padahal tahun 2014 lalu omset mencapai Rp14 miliar. Artinya, tahun ini omset turun sekitar Rp4 miliar.

Kepala Disperindag Medan, Syahrizal Arif menuturkan,  transaksi jual beli di Pasar Murah tahun ini sedikit menglami penurunan, karena diwaktu yang bersamaan sudah masuk musim anak sekolah. “Angka penutupan transaksi pasar murah tahun 2014 berkisar Rp14 miliar. Sementara itu, menjelang penutupan pasar murah transaksi hanya berkisar Rp10 miliar,” ujar Syahrizal.

Mengenai persediaan, Syahrizal mengaku tidak ada kendala. Sebab, distributor selalu memberikan pasokan barang yang dibutuhkan. “Sistemnya masih sama, barang yang dikirimkan distributor itu sifatnya titipan. Sehingga yang dibayar itu hanya barang yang sudah laku, dan ketika barang tidak habis maka akan dikembalikan ke distributor,” jelasnya.

Kebutuhan sembako seperti minyak makan, gula, telur tetap menjadi barang yang paling banyak diburu oleh masyarakat. “Karena harganya jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran,” imbuhnya.

Dia mengaku, setelah barang dibawa keluar dari gudang penyimpanan, maka barang tersebut sudah menjadi tanggungjawab pihak kelurahan. Hanya saja, pihaknya tetap melakukan pengawasan di lokasi titik pasar murah.”Memang sering ada yang bilang, kalau barang di pasar murah itu dibeli untuk dijual kembali. Tapi sejauh ini, anggota dilapangan belum ada menyampaikan laporan tersebut,” terangnya.

Kata dia, anggaran untuk mensubsidi kebutuhan pokok selama kegiatan pasar murah menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dengan nilai Rp4,5 miliar. Akan tetapi, yang baru terealisasi itu Rp2,5 miliar.

“Kalau anggaran secara menyeluruh itu mencapai Rp7 miliar, sama seperti anggaran tahun lalu. Memang ada yang menyebutkan bahwa biaya operasional terlalu besar, tapi biaya operasional yang mencapai Rp2 miliar itu dipergunakan untuk membayar honor seluruh pegawai yang terlibat di kegiatan pasar murah, termasuk kuli bongkar muat,” jelasnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Rajudin Sagala mengatakan, dirinya beberapa kali mendapat laporan dari masyarakat mengenai pelaksanaan kegiatan pasar murah yang kurang maksimal. “Ada yang bilang kalau pasar murah itu mulai buka siang hari, dan selalu kehabisan barang,” ujarnya.

Tentu yang menjadi pertanyaan Politisi PKS itu, kemana barang kebutuhan pokok yang harusnya dipajang di Pasar Murah.

Apabila setiap hari selalu ada transaksi di gudang penyimpanan.”Ini yang masih kita cari tahu, apakah barang yang diambil dari gudang penyimpanan itu dijual kembali setelah diambil. Tentu ini tidak bisa dibiarkan karena kegiatan pasar murah itu untuk meringankan beban masyarakat,” tegasnya. (dik/ila)

ilustrasi- Pasar Murah
ilustrasi- Pasar Murah

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kegiatan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan berakhir atau ditutup pada Selasa (14/7) lusa. Sedangkan jumlah transaksi penjualan kebutuhan bahan pokok dari 151 titik pasar murah sudah lebih dari Rp10 miliar. Padahal tahun 2014 lalu omset mencapai Rp14 miliar. Artinya, tahun ini omset turun sekitar Rp4 miliar.

Kepala Disperindag Medan, Syahrizal Arif menuturkan,  transaksi jual beli di Pasar Murah tahun ini sedikit menglami penurunan, karena diwaktu yang bersamaan sudah masuk musim anak sekolah. “Angka penutupan transaksi pasar murah tahun 2014 berkisar Rp14 miliar. Sementara itu, menjelang penutupan pasar murah transaksi hanya berkisar Rp10 miliar,” ujar Syahrizal.

Mengenai persediaan, Syahrizal mengaku tidak ada kendala. Sebab, distributor selalu memberikan pasokan barang yang dibutuhkan. “Sistemnya masih sama, barang yang dikirimkan distributor itu sifatnya titipan. Sehingga yang dibayar itu hanya barang yang sudah laku, dan ketika barang tidak habis maka akan dikembalikan ke distributor,” jelasnya.

Kebutuhan sembako seperti minyak makan, gula, telur tetap menjadi barang yang paling banyak diburu oleh masyarakat. “Karena harganya jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran,” imbuhnya.

Dia mengaku, setelah barang dibawa keluar dari gudang penyimpanan, maka barang tersebut sudah menjadi tanggungjawab pihak kelurahan. Hanya saja, pihaknya tetap melakukan pengawasan di lokasi titik pasar murah.”Memang sering ada yang bilang, kalau barang di pasar murah itu dibeli untuk dijual kembali. Tapi sejauh ini, anggota dilapangan belum ada menyampaikan laporan tersebut,” terangnya.

Kata dia, anggaran untuk mensubsidi kebutuhan pokok selama kegiatan pasar murah menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dengan nilai Rp4,5 miliar. Akan tetapi, yang baru terealisasi itu Rp2,5 miliar.

“Kalau anggaran secara menyeluruh itu mencapai Rp7 miliar, sama seperti anggaran tahun lalu. Memang ada yang menyebutkan bahwa biaya operasional terlalu besar, tapi biaya operasional yang mencapai Rp2 miliar itu dipergunakan untuk membayar honor seluruh pegawai yang terlibat di kegiatan pasar murah, termasuk kuli bongkar muat,” jelasnya.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Rajudin Sagala mengatakan, dirinya beberapa kali mendapat laporan dari masyarakat mengenai pelaksanaan kegiatan pasar murah yang kurang maksimal. “Ada yang bilang kalau pasar murah itu mulai buka siang hari, dan selalu kehabisan barang,” ujarnya.

Tentu yang menjadi pertanyaan Politisi PKS itu, kemana barang kebutuhan pokok yang harusnya dipajang di Pasar Murah.

Apabila setiap hari selalu ada transaksi di gudang penyimpanan.”Ini yang masih kita cari tahu, apakah barang yang diambil dari gudang penyimpanan itu dijual kembali setelah diambil. Tentu ini tidak bisa dibiarkan karena kegiatan pasar murah itu untuk meringankan beban masyarakat,” tegasnya. (dik/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/