26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Gubsu Mengaku Terima Warning Polisi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus disuarakan kalangan masyarakat dan mahasiswa. Atas hal itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi mengaku menerima warning dari pihak kepolisian. Imbas kenaikan harga BBM tersebut, Gubernur Edy mengungkapkan dia akan didemo pengunjuk rasa dengan jumlah besar, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (12/9).

“Hari ini, saya di demo tentang inflasi, gara-gara bensin (BBM) naik,” ucap Gubernur Edy saat menjadi Key Note Speaker pada Seminar Nasional dengan tema ‘Membangun Keunggulan dan Daya Saing Perguruan Swasta di Sumatera Utara’, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan, kemarin pagi.

Mantan Pangkostrad itu mengakui tidak mengetahui bahwa pemerintah pusat akan menaikan harga BBM bersubsidi. Namun, ia menilai hanya mendapatkan imbasnya di demo soal kenaikan BBM. “Harus sinkron atas dan bawah ini. Saya tidak tahu barang itu (BBM) naik, tapi saya yang di demo,” ucap Gubernur Edy.

Dari pantauan Sumut Pos di Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro, Kota Medan sudah bersiap-siap ratusan personil kepolisian lengkap dengan kenderaan taktis seperti mobil water Cannon, gas air mata berjaga-jaga untuk pengamanan unjuk rasa tolak kenaikan BBM.

“Polisi sudah mewarning saya, demo besar. Mendemo Gubernur, mengenai apa, BBM. akh suka kau lah itu. Saya mau berdebat apa?. Kalau bapak jadi saya, mau ngapain. Ini lah kita, yang mau demo, yang penting demo,” kata mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Gubernur Edy mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi dengan santun. Kemudian, mantan Ketua Umum PSSI itu, mengingatkan jangan sampai demo dilakukan merusak fasilitas umum. Selain itu, saat masuk salat Dzuhur atau Ashar, berhenti sementara untuk melaksanakan salat.

“Apa kau demo, yang penting demo pak. Suka hati kau, yang penting jangan merusak ya. Paling itu saja (pesan), awas kau merusak. Kalau waktu adzan shalat dulu, habis itu lanjut demo. Jangan gara-gara demo kau tak salat,” pungkas Gubernur Edy.(gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus disuarakan kalangan masyarakat dan mahasiswa. Atas hal itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi mengaku menerima warning dari pihak kepolisian. Imbas kenaikan harga BBM tersebut, Gubernur Edy mengungkapkan dia akan didemo pengunjuk rasa dengan jumlah besar, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (12/9).

“Hari ini, saya di demo tentang inflasi, gara-gara bensin (BBM) naik,” ucap Gubernur Edy saat menjadi Key Note Speaker pada Seminar Nasional dengan tema ‘Membangun Keunggulan dan Daya Saing Perguruan Swasta di Sumatera Utara’, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan, kemarin pagi.

Mantan Pangkostrad itu mengakui tidak mengetahui bahwa pemerintah pusat akan menaikan harga BBM bersubsidi. Namun, ia menilai hanya mendapatkan imbasnya di demo soal kenaikan BBM. “Harus sinkron atas dan bawah ini. Saya tidak tahu barang itu (BBM) naik, tapi saya yang di demo,” ucap Gubernur Edy.

Dari pantauan Sumut Pos di Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro, Kota Medan sudah bersiap-siap ratusan personil kepolisian lengkap dengan kenderaan taktis seperti mobil water Cannon, gas air mata berjaga-jaga untuk pengamanan unjuk rasa tolak kenaikan BBM.

“Polisi sudah mewarning saya, demo besar. Mendemo Gubernur, mengenai apa, BBM. akh suka kau lah itu. Saya mau berdebat apa?. Kalau bapak jadi saya, mau ngapain. Ini lah kita, yang mau demo, yang penting demo,” kata mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Gubernur Edy mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi dengan santun. Kemudian, mantan Ketua Umum PSSI itu, mengingatkan jangan sampai demo dilakukan merusak fasilitas umum. Selain itu, saat masuk salat Dzuhur atau Ashar, berhenti sementara untuk melaksanakan salat.

“Apa kau demo, yang penting demo pak. Suka hati kau, yang penting jangan merusak ya. Paling itu saja (pesan), awas kau merusak. Kalau waktu adzan shalat dulu, habis itu lanjut demo. Jangan gara-gara demo kau tak salat,” pungkas Gubernur Edy.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/