MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Jalan Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur, mencekam, Kamis (13/10) petang. Akibatnya, aktivitas perkuliahan untuk kelas malam bagi mahasiswa UMSU ditiadakan.
Suasana mencekam itu bermula dari adanya aksi demo dari mahasiswa UMSU yang membawa label partai, Pamor. Aksi demo mereka menuntut agar UMSU tidak sesuka hatinya saja berbuat.
“Ada namanya kegiatan seperti LK (latihan kepemimpinan) yang dibuat UMSU, namanya Kiyam. Kalau enggak ikut Kiyam, enggak dikasih almamater dan KTM,” ujar salah seorang mahasiswa Ekonomi, Ryan (20).
Menurut dia, saat massa Pamor menyatakan sikap dalam orasinya, Satpam UMSU yang mengawal jalannya aksi demo, diduga melakukan pemukulan terhadap massa Pamor.
Akiabatnya massa balik menyerang. Tak pelak, sejumlah mahasiswa lainnya juga melakukan penyerangan terhadap Satpam UMSU.
Ryan mengaku, bersama rekannya yang duduk di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi, langsung menggelar aksi. Dalam orasinya, BEM FE dan BEM FISIP UMSU menyebut, pembongkaran tempat nongkrong yang berdiri di depan Sekretariat BEM tanpa adanya pemberitahuan pasti.
“Mencekam suasananya bang. Sampai ada korban dari mahasiswa dan 1 dosen juga yang mengalami luka-luka,” tambah Ryan.
Dikonfirmasi, Humas UMSU, Ribut Priadi membantah, jika disebut aksi demo berujung bentrok antara mahasiswa dengan Satpam ini, mengakibatkan adanya korban luka-luka. “Tidak ada yang mencekam. Kondusif kok situasi,” tandas Ribut. (ted)