BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Warga di sekitar pabrik tahu, Pasar 4 Barat, Gang Famili, Lingkungan 5, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, mendadak heboh, Kamis (12/10) petang pukul 17.00 WIB. Pasalnya, tungku pemasak tahu tiba-tiba meledak dengan kekuatan getaran terasa hingga radius sekitar 50 meter.
Ledakan keras itu menghancurkan seluruh areal pabrik seluas 20 X 30 meter. Bahkan, seorang pekerja tewas mengenaskan dengan tubuh terpisah. Sementara, seorang pekerja lainnya kritis dan seorang lagi mengalami luka ringan. Korban tewas diketahui, Boniran (38), yang merupakan adik pemilik pabrik tahu. Pemilik pabrik tahu Warudi (55), mengalami kritis, dan seorang pekerja bernama Sodik (54), mengalami luka ringan.
Peristiwa itu terjadi usai Salat Ashar. Saat itu, Warudi bersama pekerja lainnya yang masih saudara dekatnya, beristirahat sambil menunggu proses pemasakan bahan dasar tahu. Mereka duduk secara terpisah, dimana Boniran duduk berjarak sekitar dua meter dari tungku pemasak tahu. Sedangkan Warudi dan Sodik duduk berjauhan dari lokasi tungku.
Diduga karena panas uap gas yang semakin tinggi, mengakibatkan tungku pemasak tahu tiba-tiba meledak. Suara dan getaran ledakan terasa hingga radius sekitar 50 meter, dan menghancurkan seluruh areal pabrik seluas 20 X 30 meter. Akibatnya, Boniran yang jaraknya dekat dengan tungku, terpental dengan tubuh terpotong-potong. Bukan itu saja, Warudi juga ikut jadi korban dan mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Sedangkan, Sodik hanya mengalami luka ringan.
Warga sekitar yang heboh dengan kejadian itu, langsung berkerumun menyaksikan kondisi pabrik tahu yang porak poranda. Melihat kondisi Warudi yang mengalami luka serius, dan Sodik mengalami luka ringan, langsung dibawa warga ke rumah sakit.
Seorang pekerja pabrik tahu yang selamat, Sugianto mengaku, saat kejadian dia disuruh membeli gorengan untuk mereka makan. Sekembali membeli gorengan, dia menyaksikan pabrik tahu tempatnya bekerja sudah porak poranda. “Yang meninggal ini adik kandung pemilik usaha. Kami di sini saudara semua yang bekerja,” ungkap Sugianto.
Petugas Polsek Medan Labuhan yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP di pabrik tahu yang telah beroperasi selam bertahun-tahun itu. Polisi bersama warga sekitar pun mencari potongan tubuh Boniran yang berserakan. Namun, hingga berita ini dikirim ke redaksi, potongan tangan korban belum ditemukan. Di tengah cuaca yang mulai gelap, pihak kepolisian yang mendatangkan tim identifikasi melakukan pencarian bagian tubuh korban yang hilang.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Bendris Tampubolon dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih berada di lokasi untuk melakukan olah TKP, untuk penyebab ledakan masih mereka selidiki. “Kita masih selidiki penyebab dan meminta keterangan saksi, untuk korban yang tewas 1 orang dan yang mengalami luka serius ada 1 orang,” ungkap Bendris di lokasi. (fac/adz)