27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Pasien Pilih Berobat ke Luar Negeri

Dokter Dan Petugas Medis Kurang Peduli

MEDAN-Oknum petugas di sejumlah RS di Indonesia dianggap kurang peduli baik secara komunikasi dan pelayanan terhadap pasien. Hal ini mengakibatkan hilangnya kepercayaan pasien hingga harus berobat ke luar negeri. Hal ini disampaikan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, dr Supriyantoro SpP MARS, saat meresmikan RS Murni Teguh Jalan Veteran Medan, Rabu (12/12).

“Kita sadari dan akui permasalahan kesehatan masih sering terjadi Ini yang menjadi alasan kenapa masyarakat kita masih banyak berobat ke luar negeri,” ujarnya.

PEGANG BALON: Atraksi pegang balon karyawan RS Murni Teguh saat peresmian rumah sakit  Jalan Jawa Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Rabu (12/12).//redyanto/sumut pos
PEGANG BALON: Atraksi pegang balon karyawan RS Murni Teguh saat peresmian rumah sakit di Jalan Jawa Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Rabu (12/12).//redyanto/sumut pos

Pemerintah, bilang Supriyantoro, jangan hanya menyalahkan masyarakat yang lebih percaya terhadap pelayanan RS di luar. “Mari salahkan diri sendiri kenapa masyarakat lebih percaya kepada RS luar negeri. Kita bukan kalah tingkat atau fasilitas, tapi kalah dalam memberikan pelayanan terhadap pasien,”ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, RS juga harus berorientasi pada output dan outcame. Maka dari itu, akreditasi RS juga harus kita ubah yakni mampu menerapkan customer care, dan manajemen baik serta berperan serta dalam target Millenium Development Golds (MDGs).

“Selain itu RS harus melaksanakan promotif dan preventif tidak hanya kuratif, sehingga bisa mengurangi angka kesakitan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dia berharap, dengan berdirinya RS Murni Teguh itu, bisa menarik kepercayaan pasien kita untuk berobat ke RS.

“Dengan memberlakukan medical tourism yang menyajikan keindahan Sumut ini, kita mampu menarik pasien-pasien dari luar negeri,” katanya sembari mengatakan, agar RS di Medan khusunya bisa membuat jejaring dengan RS lain, sehingga bisa lebih unggul dengan RS luar negeri.

Wali Kota Medan, Rahudman Harahap juga berharap, agar RS Murni Teguh mampu memberikan alternatif layanan kesehatan di Medan, serta memberi pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat Kota Medan.

“Fenomena saat ini masyarakat berbondong-bondong ke Malaysia, Singapura dan negara tetangga lainnya. Setidaknya sekitar 4.600 USA dolar per tahun uang atau devisa kita ke luar negeri” ucapnya.

Setidaknya sebagai kota metropolitan, Kota Medan terus meningkatkan kualitas kesehatannya. Setidaknya pada tahun 2013 mendatang, RS Pirngadi Medan akan mengembangkan ruang VIP, VVIP serta pengembangan perlengkapan lainnya.

“Kita harapkan juga kepada Dirjen untuk memperhatikan perlengkapan kesehatan rumah sakit di Kota Medan dalam upaya peningkatan standarisasi rumah sakit,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur Utama RS Murni Teguh, dr Mutiara MKT menjelaskan, jika RS ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk masyarakat kurang mampu.

“Kita jangan beranggapan jika rumah sakit ini untuk pasien kalangan menengah ke atas. Karena RS ini sedianya siap untuk berpartisipasi mewujudkan jaminan kesehatan semesta di tahun 2019 sebagai program pemerintah yang harus didukung oleh segenap insan kesehatan termasuk swasta,” katanya.

Pihaknya juga mengaku siap untuk melayani pasien-pasien Jamkesmas apabila dipercayakan oleh pemerintah setempat sebagai provider. “Karena kita memiliki target untuk bisa melayani 30 persen pasien kurang mampu. Sehingga fasilitas RS yang baik dan modren ini boleh dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat karena mereka berhak mendapatkan pelayanan yang baik sebagai tanggungjawab sosial kita terhadap sesama,”ujarnya.

RS Murni Teguh, lanjutnya, juga menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan pelayanan unggulan yakni onkologi dan kardiovaskuler. “RS kita juga memiliki instalasi gawat darurat, radiologi, imaging, instalasi rawat jalan, rawat inap, farmasi, laboratorium, radioterapi, hemodialisa, kamar bedah, kamar bersalin, pelayanan intensif, rehabilitasi medik, hemodialisa, kamar bedah, kamar bersalin dan lainnya,” imbuhnya. (uma)

Dokter Dan Petugas Medis Kurang Peduli

MEDAN-Oknum petugas di sejumlah RS di Indonesia dianggap kurang peduli baik secara komunikasi dan pelayanan terhadap pasien. Hal ini mengakibatkan hilangnya kepercayaan pasien hingga harus berobat ke luar negeri. Hal ini disampaikan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, dr Supriyantoro SpP MARS, saat meresmikan RS Murni Teguh Jalan Veteran Medan, Rabu (12/12).

“Kita sadari dan akui permasalahan kesehatan masih sering terjadi Ini yang menjadi alasan kenapa masyarakat kita masih banyak berobat ke luar negeri,” ujarnya.

PEGANG BALON: Atraksi pegang balon karyawan RS Murni Teguh saat peresmian rumah sakit  Jalan Jawa Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Rabu (12/12).//redyanto/sumut pos
PEGANG BALON: Atraksi pegang balon karyawan RS Murni Teguh saat peresmian rumah sakit di Jalan Jawa Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Rabu (12/12).//redyanto/sumut pos

Pemerintah, bilang Supriyantoro, jangan hanya menyalahkan masyarakat yang lebih percaya terhadap pelayanan RS di luar. “Mari salahkan diri sendiri kenapa masyarakat lebih percaya kepada RS luar negeri. Kita bukan kalah tingkat atau fasilitas, tapi kalah dalam memberikan pelayanan terhadap pasien,”ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, RS juga harus berorientasi pada output dan outcame. Maka dari itu, akreditasi RS juga harus kita ubah yakni mampu menerapkan customer care, dan manajemen baik serta berperan serta dalam target Millenium Development Golds (MDGs).

“Selain itu RS harus melaksanakan promotif dan preventif tidak hanya kuratif, sehingga bisa mengurangi angka kesakitan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dia berharap, dengan berdirinya RS Murni Teguh itu, bisa menarik kepercayaan pasien kita untuk berobat ke RS.

“Dengan memberlakukan medical tourism yang menyajikan keindahan Sumut ini, kita mampu menarik pasien-pasien dari luar negeri,” katanya sembari mengatakan, agar RS di Medan khusunya bisa membuat jejaring dengan RS lain, sehingga bisa lebih unggul dengan RS luar negeri.

Wali Kota Medan, Rahudman Harahap juga berharap, agar RS Murni Teguh mampu memberikan alternatif layanan kesehatan di Medan, serta memberi pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat Kota Medan.

“Fenomena saat ini masyarakat berbondong-bondong ke Malaysia, Singapura dan negara tetangga lainnya. Setidaknya sekitar 4.600 USA dolar per tahun uang atau devisa kita ke luar negeri” ucapnya.

Setidaknya sebagai kota metropolitan, Kota Medan terus meningkatkan kualitas kesehatannya. Setidaknya pada tahun 2013 mendatang, RS Pirngadi Medan akan mengembangkan ruang VIP, VVIP serta pengembangan perlengkapan lainnya.

“Kita harapkan juga kepada Dirjen untuk memperhatikan perlengkapan kesehatan rumah sakit di Kota Medan dalam upaya peningkatan standarisasi rumah sakit,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur Utama RS Murni Teguh, dr Mutiara MKT menjelaskan, jika RS ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk masyarakat kurang mampu.

“Kita jangan beranggapan jika rumah sakit ini untuk pasien kalangan menengah ke atas. Karena RS ini sedianya siap untuk berpartisipasi mewujudkan jaminan kesehatan semesta di tahun 2019 sebagai program pemerintah yang harus didukung oleh segenap insan kesehatan termasuk swasta,” katanya.

Pihaknya juga mengaku siap untuk melayani pasien-pasien Jamkesmas apabila dipercayakan oleh pemerintah setempat sebagai provider. “Karena kita memiliki target untuk bisa melayani 30 persen pasien kurang mampu. Sehingga fasilitas RS yang baik dan modren ini boleh dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat karena mereka berhak mendapatkan pelayanan yang baik sebagai tanggungjawab sosial kita terhadap sesama,”ujarnya.

RS Murni Teguh, lanjutnya, juga menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan pelayanan unggulan yakni onkologi dan kardiovaskuler. “RS kita juga memiliki instalasi gawat darurat, radiologi, imaging, instalasi rawat jalan, rawat inap, farmasi, laboratorium, radioterapi, hemodialisa, kamar bedah, kamar bersalin, pelayanan intensif, rehabilitasi medik, hemodialisa, kamar bedah, kamar bersalin dan lainnya,” imbuhnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/