32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Bina Marga Ogah Aspal Jalur Alternatif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemacetan di Jalur alternatif Simpang Pos diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat. Pasalnya, kondisi jalan yang buruk menyebabkan kendaraan yang melintas menjadi lambat. Sehingga pada jam-jam sibuk akan terjadi penumpukan kendaraan yang akan meyebabkan kemacetan.

Pemerintah Kota (Pemko) Medan sepertinya tidak menaruh perhatian khusus terhadap persoalan ini.

Ini dibuktikan keengganan Dinas Bina Marga Kota Medan untuk melakukan pengaspalan terhadap jalan rusak di jalur alternatif.

Kepala Dinas Bina Marga Medan, Khairul Syahnan menolak untuk melakukan pengaspalan di jalur alternatif tersebut. Namun perbaikan jalan masih mungkin dilakukan jika pihak pengembang atau satuan kerja (satker) dari Fly Over tersebut menyampaikan permohonan tertulis.

Jika itu dilakukan, maka kemungkinan anggaran tersebut akan ditampung pada APBD tahun anggaran 2014, mengingat tahun 2013 akan berakhir dalam dua pekan kedepan. Pria berkacamata ini menyangkan permohonan itu tidak dilakukan di belakang hari, “ Kalau pihak satker mengusulkan sejak lama, seharusnya pengerjaan itu dapat dilakukan tahun 2014 mendatang,” ujarnya, Kamis (12/12).

Kejadian ini terjadi akibat dari tidak matangnya perencanaan dari pihak pengembang Fly Over Simpang Pos. “ Seharusnya kejadian ini sudah diprediksi dari awal, ini membuktikan ketidak siapan pihak pengembang dalam melakukan pembangunan Fly Over,” sebutnya.

Menanggapi itu, Anggota Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong mengatakan waktu penutupan jalan hingga Maret 2014 mendatanga adalah waktu yang cukup lama. Untuk itu Pemko Medan perlu menaruh perhatian khusus terhadap kondisi jalanan yang dipergunakan menjadi jalur alternatif.

Politiis Partai Demokrat ini menyangkan terjadinya mis komunikasi antara Pemko Medan dan Satker, sehingga masyarakat yang menjadi korban ketidak becusan kerja dari kedua instansi tersebut. “ Kalau jalanan rusak, maka pengendara yang melintasi jalur alternatif menjadi lambat. Dan pada jam – jam sibuk akan membuat jalur tersebut dipenuhi kendaraan yang melintas dan akan menyumbang titik macet,” ungkapnya. (dik)

KSO PP-WIKA akui Kewalahan Perbaiki Jalur Alternatif

MEDAN – Rusaknya sebagian Jalur alternatif yang dilalui pasca ditutupnya Simpang Pos diakui oleh pihak KSO PP-WIKA memang masih terdapat dibeberapa titik jalan-jalan yang dilalui. Pihak pelaksana proyek pembangunan telah melakukan perbaikan diberbagai titik jalan. Namun diakui tetap banyak rusak karena saat ini Kota Medan memasuki musim hujan sehingga jalan banyak tergenang banjir karena saluran drainase masih belum terkoneksi. Hal tersebut diakui oleh Safety Healhty and Environmental Officer Proyek Fly Over Simpang Pos, Dudi Setiawan bahwa selama ini jalan-jalan telah diperbaiki sendiri oleh pihak pelaksana proyek.

“Kami selama ini memperbaiki jalan-jalan alternatif yang rusak sebelum penutupan dilakukan dan juga sesudah dilakukan penutupan. Masalahnya saat ini Kota Medan sedang musim hujan. Jalan-jalan tersebut sering tergenang banjir karena saluran drainasenya belum nyambung. Kami jadi cukup kesulitan untuk memperbaiki jalan,” kata Dudi kepada SumutPos, Kamis (12/12).

Disinggung mengenai perbaikan jalan yang selama ini terkesan bersifat sproradis, Dudi menuturkan bahwa, selama ini pihak KSO PP-WIKA belum ada bekerjasama dengan instansi manapun terkait perbaikan jalan. Sehingga jika benar mengenai perbaikan jalan bisa dibantu oleh pihak terkait tentu akan sangat membantu.

“Selama ini masih dana kami sendiri. Belum ada surati instansi terkait untuk perbaiki jalan. Kalau memang ada yang mau membantu tentu akan kami sambut positif,” katanya.

Dirinya mengaku bahwa selama persiapan penutupan hanya berkoordinasi dengan instansi seperti Dishub Medan, Satlantas Medan, dan Balan Jalan Nasional Wilayah I. Sehingga belum ada pembicaraan mengenai bantuan untuk memperbaikit jalan-jalan alternatif. Bahkan Dudi mengaku tidak mengetahui perihal bantuan dari Dinas Bina Marga Medan.

“Saya tidak tahu kalau Dinas Bina Marga dapat membantu. Selama ini kami hanya berkoordinasi dengan Dishub, Satlantas, dan Pejabat Pembuat Komitmen saja,” katanya.

Disinggung mengenai rencana evaluasi terhadap penutupan yang telah berlangsung beberapa hari semenjak Senin (9/12) lalu Dudi menjelaskan bahwa pertemuan yang direncanakan digelar pada Kamis (12/12) dengan Satlantas, Dishub Medan, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) urung dilakukan karena ketidakhadiran PPK dengan alasan sakit. Sehingga dirinya tidak dapat memprediksi rencana penutupan akan berlangsung sampai kapan.

“Tidak jadi evaluasi tadi, soalnya PPK nya tidak bisa datang karena sakit. Jadi menunggu PPK nya bisa hadir baru digelar evaluasi,” tandasnya.(Mag5)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kemacetan di Jalur alternatif Simpang Pos diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat. Pasalnya, kondisi jalan yang buruk menyebabkan kendaraan yang melintas menjadi lambat. Sehingga pada jam-jam sibuk akan terjadi penumpukan kendaraan yang akan meyebabkan kemacetan.

Pemerintah Kota (Pemko) Medan sepertinya tidak menaruh perhatian khusus terhadap persoalan ini.

Ini dibuktikan keengganan Dinas Bina Marga Kota Medan untuk melakukan pengaspalan terhadap jalan rusak di jalur alternatif.

Kepala Dinas Bina Marga Medan, Khairul Syahnan menolak untuk melakukan pengaspalan di jalur alternatif tersebut. Namun perbaikan jalan masih mungkin dilakukan jika pihak pengembang atau satuan kerja (satker) dari Fly Over tersebut menyampaikan permohonan tertulis.

Jika itu dilakukan, maka kemungkinan anggaran tersebut akan ditampung pada APBD tahun anggaran 2014, mengingat tahun 2013 akan berakhir dalam dua pekan kedepan. Pria berkacamata ini menyangkan permohonan itu tidak dilakukan di belakang hari, “ Kalau pihak satker mengusulkan sejak lama, seharusnya pengerjaan itu dapat dilakukan tahun 2014 mendatang,” ujarnya, Kamis (12/12).

Kejadian ini terjadi akibat dari tidak matangnya perencanaan dari pihak pengembang Fly Over Simpang Pos. “ Seharusnya kejadian ini sudah diprediksi dari awal, ini membuktikan ketidak siapan pihak pengembang dalam melakukan pembangunan Fly Over,” sebutnya.

Menanggapi itu, Anggota Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong mengatakan waktu penutupan jalan hingga Maret 2014 mendatanga adalah waktu yang cukup lama. Untuk itu Pemko Medan perlu menaruh perhatian khusus terhadap kondisi jalanan yang dipergunakan menjadi jalur alternatif.

Politiis Partai Demokrat ini menyangkan terjadinya mis komunikasi antara Pemko Medan dan Satker, sehingga masyarakat yang menjadi korban ketidak becusan kerja dari kedua instansi tersebut. “ Kalau jalanan rusak, maka pengendara yang melintasi jalur alternatif menjadi lambat. Dan pada jam – jam sibuk akan membuat jalur tersebut dipenuhi kendaraan yang melintas dan akan menyumbang titik macet,” ungkapnya. (dik)

KSO PP-WIKA akui Kewalahan Perbaiki Jalur Alternatif

MEDAN – Rusaknya sebagian Jalur alternatif yang dilalui pasca ditutupnya Simpang Pos diakui oleh pihak KSO PP-WIKA memang masih terdapat dibeberapa titik jalan-jalan yang dilalui. Pihak pelaksana proyek pembangunan telah melakukan perbaikan diberbagai titik jalan. Namun diakui tetap banyak rusak karena saat ini Kota Medan memasuki musim hujan sehingga jalan banyak tergenang banjir karena saluran drainase masih belum terkoneksi. Hal tersebut diakui oleh Safety Healhty and Environmental Officer Proyek Fly Over Simpang Pos, Dudi Setiawan bahwa selama ini jalan-jalan telah diperbaiki sendiri oleh pihak pelaksana proyek.

“Kami selama ini memperbaiki jalan-jalan alternatif yang rusak sebelum penutupan dilakukan dan juga sesudah dilakukan penutupan. Masalahnya saat ini Kota Medan sedang musim hujan. Jalan-jalan tersebut sering tergenang banjir karena saluran drainasenya belum nyambung. Kami jadi cukup kesulitan untuk memperbaiki jalan,” kata Dudi kepada SumutPos, Kamis (12/12).

Disinggung mengenai perbaikan jalan yang selama ini terkesan bersifat sproradis, Dudi menuturkan bahwa, selama ini pihak KSO PP-WIKA belum ada bekerjasama dengan instansi manapun terkait perbaikan jalan. Sehingga jika benar mengenai perbaikan jalan bisa dibantu oleh pihak terkait tentu akan sangat membantu.

“Selama ini masih dana kami sendiri. Belum ada surati instansi terkait untuk perbaiki jalan. Kalau memang ada yang mau membantu tentu akan kami sambut positif,” katanya.

Dirinya mengaku bahwa selama persiapan penutupan hanya berkoordinasi dengan instansi seperti Dishub Medan, Satlantas Medan, dan Balan Jalan Nasional Wilayah I. Sehingga belum ada pembicaraan mengenai bantuan untuk memperbaikit jalan-jalan alternatif. Bahkan Dudi mengaku tidak mengetahui perihal bantuan dari Dinas Bina Marga Medan.

“Saya tidak tahu kalau Dinas Bina Marga dapat membantu. Selama ini kami hanya berkoordinasi dengan Dishub, Satlantas, dan Pejabat Pembuat Komitmen saja,” katanya.

Disinggung mengenai rencana evaluasi terhadap penutupan yang telah berlangsung beberapa hari semenjak Senin (9/12) lalu Dudi menjelaskan bahwa pertemuan yang direncanakan digelar pada Kamis (12/12) dengan Satlantas, Dishub Medan, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) urung dilakukan karena ketidakhadiran PPK dengan alasan sakit. Sehingga dirinya tidak dapat memprediksi rencana penutupan akan berlangsung sampai kapan.

“Tidak jadi evaluasi tadi, soalnya PPK nya tidak bisa datang karena sakit. Jadi menunggu PPK nya bisa hadir baru digelar evaluasi,” tandasnya.(Mag5)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru