SUMUTPOS.CO – KEPALA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, Melvi Marlabayana, menyebutkan adanya peningkatan volume sampah di Kota Medan pascabencana banjir yang terjadi pada 27 November 2025 kemarin.
Dikatakan Melvi, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Medan di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan sempat mencapai 5.000 ton per hari. Padahal biasanya, volume sampah yang masuk ke TPA Terjun hanya berkisar 1.100 hingga 1.300 ton per hari.
“Pasca bencana banjir kemarin, volume sampah yang masuk ke TPA Terjun sekitar 5.000 ton per hari. Naik berkali-kali lipat dari biasanya,” ucap Melvi Marlabayana kepada Sumut Pos, Jumat (12/12).
Meskipun begitu, kata Melvi, kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Saat ini, volume sampah yang masuk ke TPA Terjun sudah melandai.
“Volume sampah sekitar 5.000 ton perhari itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 3 atau 4 hari saja. Setelah itu sudah melandai, sekarang volume sampah yang masuk ke TPA Terjun tinggal sekitar 1.500 ton per hari. Meski belum normal seperti biasanya, tetapi sudah jauh melandai,” paparnya.
Melvi menerangkan, peningkatan volume sampah di Kota Medan pascabencana banjir terjadi karena beberapa faktor. Pertama, kondisi bencana banjir pada 19 kecamatan di Kota Medan membuat pengangkutan sampah di kecamatan-kecamatan tersebut menjadi terkendala.
Kedua, volume sampah bukan hanya berasal dari produksi sampah rumah tangga seperti biasanya. Akan tetapi, volume sampah juga meningkat karena banyaknya sampah yang berasal dari perabot rumah tangga yang rusak akibat tergenang banjir.
“Tetapi saat ini kondisi TPA Terjun juga sudah melandai, tumpukan sampah tidak sampai menggunung tinggi, sampahnya sudah kita hamparkan,” ujarnya.
Selain itu, Melvi juga mengatakan bahwa saat ini tumpukan sampah pada TPS-TPS yang ada di Kota Medan juga sudah teratasi dengan baik.
“Kita tidak bilang sudah clear seratus persen, tetapi sudah jauh lebih baik. Misalnya TPS di belakang Lottemart di Medan Sunggal, sekarang sampah di sana sudah habis diangkut. Kalaupun masih ada, itu sampah-sampah yang baru. Begitu juga dengan TPS-TPS lainnya,” katanya.
Melvi memastikan, ke depannya proses pengangkutan sampah oleh pihak kecamatan akan terus berjalan dengan lebih maksimal. Mengingat, masalah persampahan merupakan salah satu faktor pemulihan yang perlu diperhatikan di masa perpanjangan Tanggap Darurat Bencana yang ditetapkan Wali Kota Medan.
“Sejauh ini proses pengangkutan sampah sudah berjalan dengan baik, tidak ada kendala yang berarti. Pengangkutan sampah akan terus ditingkatkan, begitu juga dengan pengelolaannya di TPA,” pungkasnya. (map/azw)

