35 C
Medan
Monday, May 27, 2024

6 Produk Makanan dan Minuman dari Negara Tetangga tak Terdaftar

MEDAN-Seperti biasa Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan razia setiap hari besar keagamaan termasuk menjelang Hari Raya Imlek 2012. Saat razia, BBPOM menyita 6 produk makanan dan minuman dari negara Malaysia, Thailand dan Cina. Sayangnya, BBPOM tak menyebutkan nama produknya.

“Keenam jenis produk itu kita sita dari beberapa swalayan yang ada di Kota Medan untuk bulan Januari ini karena tidak terdaftar. Pemilik swalayan kita berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,” kata Kepala BBPOM Medan, Agus Prabowo, Jumat (13/1).

Menurutnya, tahun 2011, BBPOM Medan telah memusnahkan ratusan produk diantaranya obat, obat tradisional, kosmetik, makanan dan minuman senilai Rp2 miliar. Untuk makanan ada 164 item dengan nilai sekitar Rp120 juta, kosmetik 103 item senilai Rp1,9 miliar, obat 16 item bernilai sekitar Rp30 juta, Obat tradisional 129 item jumlahnya sekitar Rp30 juta.
“Produk tersebut disita karena tidak diketahui bagaimana keamanannya. Keseluruhannya ada 313 item dan telah dimusnahkan sebanyak tiga kali. Produk-produk itu ada yang diproduksi di dalam negeri seperti di Sumut, luar negeri yang tanpa izin edar. Tapi kebanyakan produk dari luar,” terang Agus.

Dijelaskannya, pada pemusnahan tersebut ada 12 tersangka yang berkasnya masih dalam proses dan sebagian sudah P21. Namun, saat ini, hukuman sanksi pidana terhadap produsen makanan dan obat-obatan serta lainnya dinilai masih ringan.
“Masyarakat harus tahu melindungi dirinya dan produsen didorong untuk selalu menjaga jaminan mutu dan produksinya buat kelanggengan usahanya juga. Tapi, masih ada saja  yang berani mencoba-coba melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Makanya kita tetap berkordinasi dengan propinsi, kabupaten/kota, Bea cukai, Disperindag, Dinas Kesehatan agar mayarakat sejahtera,” imbuh Agus.

Hingga saat ini, skala prioritas BBPOM Medan melaksanakan uji sampling makanan melalui mobil laboratorium keliling di sekolah-sekolah. “Kebanyakan dari uji lengkap yang dilakukan terhadap makanan jajanan didapat mengandung jumlah bakteri mikroba yang masih tinggi. Jadi kita mengharapkan agar pihak sekolah mengelola kantin secara profesional,” bebernya. (mag-11)

MEDAN-Seperti biasa Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan razia setiap hari besar keagamaan termasuk menjelang Hari Raya Imlek 2012. Saat razia, BBPOM menyita 6 produk makanan dan minuman dari negara Malaysia, Thailand dan Cina. Sayangnya, BBPOM tak menyebutkan nama produknya.

“Keenam jenis produk itu kita sita dari beberapa swalayan yang ada di Kota Medan untuk bulan Januari ini karena tidak terdaftar. Pemilik swalayan kita berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,” kata Kepala BBPOM Medan, Agus Prabowo, Jumat (13/1).

Menurutnya, tahun 2011, BBPOM Medan telah memusnahkan ratusan produk diantaranya obat, obat tradisional, kosmetik, makanan dan minuman senilai Rp2 miliar. Untuk makanan ada 164 item dengan nilai sekitar Rp120 juta, kosmetik 103 item senilai Rp1,9 miliar, obat 16 item bernilai sekitar Rp30 juta, Obat tradisional 129 item jumlahnya sekitar Rp30 juta.
“Produk tersebut disita karena tidak diketahui bagaimana keamanannya. Keseluruhannya ada 313 item dan telah dimusnahkan sebanyak tiga kali. Produk-produk itu ada yang diproduksi di dalam negeri seperti di Sumut, luar negeri yang tanpa izin edar. Tapi kebanyakan produk dari luar,” terang Agus.

Dijelaskannya, pada pemusnahan tersebut ada 12 tersangka yang berkasnya masih dalam proses dan sebagian sudah P21. Namun, saat ini, hukuman sanksi pidana terhadap produsen makanan dan obat-obatan serta lainnya dinilai masih ringan.
“Masyarakat harus tahu melindungi dirinya dan produsen didorong untuk selalu menjaga jaminan mutu dan produksinya buat kelanggengan usahanya juga. Tapi, masih ada saja  yang berani mencoba-coba melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Makanya kita tetap berkordinasi dengan propinsi, kabupaten/kota, Bea cukai, Disperindag, Dinas Kesehatan agar mayarakat sejahtera,” imbuh Agus.

Hingga saat ini, skala prioritas BBPOM Medan melaksanakan uji sampling makanan melalui mobil laboratorium keliling di sekolah-sekolah. “Kebanyakan dari uji lengkap yang dilakukan terhadap makanan jajanan didapat mengandung jumlah bakteri mikroba yang masih tinggi. Jadi kita mengharapkan agar pihak sekolah mengelola kantin secara profesional,” bebernya. (mag-11)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/