32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Drainase Tak Baik, Titik Nol Medan Banjir

MEDAN-Hujan yang mengguyur Kota Medan di siang hari, Rabu (13/2), langsung menggenangi sejumlah ruas jalan. Seperti di daerah titik nol Kota Medan, seputaran Lapangan Merdeka dan Stasiun kereta api (KA) tergenang air. Tak ayal, genangan air setinggi lutut orang dewasa itu membuat sejumlah kendaraan jadi mogok terjebak banjir.

BANJIR: Pengendara terjebak banjir  Jalan Perjuangan Medan, Rabu (13/2). Banjir terjadi saat hujan deras turun.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BANJIR: Pengendara terjebak banjir di Jalan Perjuangan Medan, Rabu (13/2). Banjir terjadi saat hujan deras turun.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Genangan air itu menyebabkan angkutan kota KPUM 63, becak bermotor (betor), mobil Suzuki Carry dan sejumlah sepeda motor terjebak macat.

kibatnya, kendaraan terjebak macet hingga ke Jalan Prof HM Yamin dan Jalan Balai Kota Medan Pandangan serupa terjadi di Jalan Jamin Ginting sudah tergenang air. Lokasi bajir tersebut berada di depan Hotel Valentine dan Hotel Hawai.

Hujan beberapa jam tersebut membuat Jalan Jamin Ginting tepatnya di depan Hotel Valentine dan Hotel Hawai sudah tergenang air. Genangan air setinggi 20 cm membuat kendaraan terpaksa melaju pelan. Meski tidak terjadi macet, tapi kondisi ini sudah mengganggu. Kendaraan terpaksa melaju pelan.

Menurut K Ginting (30), pekerja toko ban di lokasi banjir tersebut, banjir itu sudah berlangsung lama. Penyebabnya adalah, saluran drainase jalan dari arah Brastagi tidak berjalan baik, sehingga air menjadi tergenang. “Paritnya sumbat, sehingga air menjadi tergenang,” ujarnya.

Banjir tersebut sangat mengganggu, terutama kepada usahanya. Pasalnya, toko ban tempat dia bekerja persis berada di lokasi banjir itu. “Rumah ini memang lebih tinggi, tapi kalau air tergenang, orang juga malas datang karena mereka harus melalui genangan air itu,” ungkapnya.

Dia berharap agar saluran drainase yang sumbat secepatnya diperbaiki sehingga air tidak tergenang lagi. “Kita berharap agar parit itu diperbaiki sehingga genangan air tidak ada lagi. Mungkin banyak sampah yang yangkut didalam,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Mangga Kecamatan Medan Tuntungan, Wanrau Malau SSTP ketika dikonfirmasi mengatakan, genangan air itu disebabkan oleh drainase yang tersumbat akibat akar-akar pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan. “Kita sudah tahu itu. Banjir itu disebabkan oleh akar-akar pohon yang mengganggu saluran drainase,” ujarnya.

Pihaknya sendiri sudah menyurati Dinas Pertamanan Kota Medan, terkait keberadaan pohon itu. “Ada sekitar 3 pohon yang mengganggu saluran drainase di lokasi itu. Kita sudah menyurati Dinas Pertaman, akar segera mencari solusi soal pohon itu, sehingga tidak mengganggu saluran drainase,” pungkasnya. (mag-7)

MEDAN-Hujan yang mengguyur Kota Medan di siang hari, Rabu (13/2), langsung menggenangi sejumlah ruas jalan. Seperti di daerah titik nol Kota Medan, seputaran Lapangan Merdeka dan Stasiun kereta api (KA) tergenang air. Tak ayal, genangan air setinggi lutut orang dewasa itu membuat sejumlah kendaraan jadi mogok terjebak banjir.

BANJIR: Pengendara terjebak banjir  Jalan Perjuangan Medan, Rabu (13/2). Banjir terjadi saat hujan deras turun.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BANJIR: Pengendara terjebak banjir di Jalan Perjuangan Medan, Rabu (13/2). Banjir terjadi saat hujan deras turun.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Genangan air itu menyebabkan angkutan kota KPUM 63, becak bermotor (betor), mobil Suzuki Carry dan sejumlah sepeda motor terjebak macat.

kibatnya, kendaraan terjebak macet hingga ke Jalan Prof HM Yamin dan Jalan Balai Kota Medan Pandangan serupa terjadi di Jalan Jamin Ginting sudah tergenang air. Lokasi bajir tersebut berada di depan Hotel Valentine dan Hotel Hawai.

Hujan beberapa jam tersebut membuat Jalan Jamin Ginting tepatnya di depan Hotel Valentine dan Hotel Hawai sudah tergenang air. Genangan air setinggi 20 cm membuat kendaraan terpaksa melaju pelan. Meski tidak terjadi macet, tapi kondisi ini sudah mengganggu. Kendaraan terpaksa melaju pelan.

Menurut K Ginting (30), pekerja toko ban di lokasi banjir tersebut, banjir itu sudah berlangsung lama. Penyebabnya adalah, saluran drainase jalan dari arah Brastagi tidak berjalan baik, sehingga air menjadi tergenang. “Paritnya sumbat, sehingga air menjadi tergenang,” ujarnya.

Banjir tersebut sangat mengganggu, terutama kepada usahanya. Pasalnya, toko ban tempat dia bekerja persis berada di lokasi banjir itu. “Rumah ini memang lebih tinggi, tapi kalau air tergenang, orang juga malas datang karena mereka harus melalui genangan air itu,” ungkapnya.

Dia berharap agar saluran drainase yang sumbat secepatnya diperbaiki sehingga air tidak tergenang lagi. “Kita berharap agar parit itu diperbaiki sehingga genangan air tidak ada lagi. Mungkin banyak sampah yang yangkut didalam,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Mangga Kecamatan Medan Tuntungan, Wanrau Malau SSTP ketika dikonfirmasi mengatakan, genangan air itu disebabkan oleh drainase yang tersumbat akibat akar-akar pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan. “Kita sudah tahu itu. Banjir itu disebabkan oleh akar-akar pohon yang mengganggu saluran drainase,” ujarnya.

Pihaknya sendiri sudah menyurati Dinas Pertamanan Kota Medan, terkait keberadaan pohon itu. “Ada sekitar 3 pohon yang mengganggu saluran drainase di lokasi itu. Kita sudah menyurati Dinas Pertaman, akar segera mencari solusi soal pohon itu, sehingga tidak mengganggu saluran drainase,” pungkasnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/