25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ketua TPD Amin Bersama Istrinya Nyoblos di TPS 42 Medan Johor

MEDAN, SUMUTPOS CO – Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumut, Edy Rahmayadi memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2/2024) pagi.

Edy mengenakan kemeja putih ditemani sang istri, Nawal Lubis. Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, tiba di TPS langsung melakukan registrasi. Kemudian, anggota KPPS memberikan 5 lembar surat suara.

“Saya sudah siap (nyoblos), ini saya nomor satu ini,” ungkap Edy Rahmayadi kepada wartawan, didepan TPS 40.

Edy mengaku optimistis Capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memperoleh suara sebesar 70 persen di Sumut ini pada Pilpres tahun 2024 ini.

“Kita menargetkan 70 persen, kasat mata dan dari hasil survei pribadi intern dia mencapai 70 persen, karena kita perlu perubahan,” jelas Edy.

Edy mengatakan ada harapan diinginkan dari Anies dan Cak Imin dalam perubahan untuk Indonesia ini, yang ditujukan oleh masyarakat Indonesia, termasuk di Sumut ini.

“Sudah pasti harus berubah melihat negeri ini, tapi ini semua tergantung rakyat, rakyat yang menentukan pemimpinnya ini siapa,” kata mantan Pangkostrad itu.

Edy mengatakan masih ada pihak-pihak mencoba mengganggu keinginan rakyat dalam menuju perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dan maju kedepannya.

“Jadi ada orang yang masih mencoba mengganggu keinginan rakyat. Siapa pun, dia kasih kebebasan rakyat untuk merdeka, lima tahun sekali menentukan pimpinannnya,” kata Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan ratusan pengacara untuk melakukan pembelaan dan mengungkapkan kecurangan Pemilu 2024 ini melalui jalur hukum.

“Pasti, disitu ada 228 Lawyer, yang dia menempatkan dirinya tanpa ada bayaran dan mereka menyatakan ingin mengawal,” sebut Edy.

Edy mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 di Sumut, dalam pemantauan berjalan dengan aman, tertib, tapi sampai hingga pagi kemarin. Meskipun, ada dugaan kecurangan yang terus terjadi.

“Tadi malam, masih ada orang orang yang tidak menginginkan itu, ini adalah hak rakyat, ini adalah kemerdekaan rakyat melakukan demokrasi, memilih pemimpinnya adalah hak rakyat, kita hanya mengimbau, mengajak. Kalau tak mau, kan tak bisa dipaksa,” ujar Edy.

ART Edy Jadi Korban Money Politics dan Diberi Rp200 Ribu

Edy mengaku tentang Asisten Rumah Tangga (ART) menjadi korban money politics atau disebut serangan fajar. “Rumah saya di sini, ART saya aja didatangin sama serangan fajar,” ucap Edy.

Edy mengungkapkan bahwa ART itu, bukan saja diiming-imingi saja. Tapi, seseorang sudah memberikan kepada ART itu uang sebesar Rp200 ribu.

“Sudah jelas ART saya, bukan dimingi-imingi lagi, sudah dikasih. Tadi malam, Rp200 ribu. Diterima lah, Alhamdulillah begitu,” tutur Edy.

Edy yakin dan optimis masyarakat sudah bijak dan pintar dalam memilih pemimpin masa depannya, termasuk wakil rakyatnya yang duduk di DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota.

Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengimbau masyarakat bila mendapat intimidasi terkait dengan Pemilu 2024, melaporkan ke Kantor TPD Amin Sumut, di Jalan Sudirman, Kota Medan.

“Lapor ke 39, Kantor TKD Amin Sumut. Laporan masuk sudah banyak sekali (sebelum pencoblosan),” kata Edy. (gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS CO – Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumut, Edy Rahmayadi memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2/2024) pagi.

Edy mengenakan kemeja putih ditemani sang istri, Nawal Lubis. Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, tiba di TPS langsung melakukan registrasi. Kemudian, anggota KPPS memberikan 5 lembar surat suara.

“Saya sudah siap (nyoblos), ini saya nomor satu ini,” ungkap Edy Rahmayadi kepada wartawan, didepan TPS 40.

Edy mengaku optimistis Capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memperoleh suara sebesar 70 persen di Sumut ini pada Pilpres tahun 2024 ini.

“Kita menargetkan 70 persen, kasat mata dan dari hasil survei pribadi intern dia mencapai 70 persen, karena kita perlu perubahan,” jelas Edy.

Edy mengatakan ada harapan diinginkan dari Anies dan Cak Imin dalam perubahan untuk Indonesia ini, yang ditujukan oleh masyarakat Indonesia, termasuk di Sumut ini.

“Sudah pasti harus berubah melihat negeri ini, tapi ini semua tergantung rakyat, rakyat yang menentukan pemimpinnya ini siapa,” kata mantan Pangkostrad itu.

Edy mengatakan masih ada pihak-pihak mencoba mengganggu keinginan rakyat dalam menuju perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dan maju kedepannya.

“Jadi ada orang yang masih mencoba mengganggu keinginan rakyat. Siapa pun, dia kasih kebebasan rakyat untuk merdeka, lima tahun sekali menentukan pimpinannnya,” kata Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan ratusan pengacara untuk melakukan pembelaan dan mengungkapkan kecurangan Pemilu 2024 ini melalui jalur hukum.

“Pasti, disitu ada 228 Lawyer, yang dia menempatkan dirinya tanpa ada bayaran dan mereka menyatakan ingin mengawal,” sebut Edy.

Edy mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 di Sumut, dalam pemantauan berjalan dengan aman, tertib, tapi sampai hingga pagi kemarin. Meskipun, ada dugaan kecurangan yang terus terjadi.

“Tadi malam, masih ada orang orang yang tidak menginginkan itu, ini adalah hak rakyat, ini adalah kemerdekaan rakyat melakukan demokrasi, memilih pemimpinnya adalah hak rakyat, kita hanya mengimbau, mengajak. Kalau tak mau, kan tak bisa dipaksa,” ujar Edy.

ART Edy Jadi Korban Money Politics dan Diberi Rp200 Ribu

Edy mengaku tentang Asisten Rumah Tangga (ART) menjadi korban money politics atau disebut serangan fajar. “Rumah saya di sini, ART saya aja didatangin sama serangan fajar,” ucap Edy.

Edy mengungkapkan bahwa ART itu, bukan saja diiming-imingi saja. Tapi, seseorang sudah memberikan kepada ART itu uang sebesar Rp200 ribu.

“Sudah jelas ART saya, bukan dimingi-imingi lagi, sudah dikasih. Tadi malam, Rp200 ribu. Diterima lah, Alhamdulillah begitu,” tutur Edy.

Edy yakin dan optimis masyarakat sudah bijak dan pintar dalam memilih pemimpin masa depannya, termasuk wakil rakyatnya yang duduk di DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota.

Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengimbau masyarakat bila mendapat intimidasi terkait dengan Pemilu 2024, melaporkan ke Kantor TPD Amin Sumut, di Jalan Sudirman, Kota Medan.

“Lapor ke 39, Kantor TKD Amin Sumut. Laporan masuk sudah banyak sekali (sebelum pencoblosan),” kata Edy. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/