32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

40 Kru Reaktif Covid-19, Per Hari Ini, KM Kelud Berhenti Berlayar

BERSANDAR: KM Kelud saat bersandar di Pelabuhan Belawan, belum lama ini. Senin (13/4) malam, KM Kelud dari Batam tiba di Pelabuhan Belawan dan akan dikarantina sementara.
BERSANDAR: KM Kelud saat bersandar di Pelabuhan Belawan, belum lama ini. Senin (13/4) malam, KM Kelud dari Batam tiba di Pelabuhan Belawan dan akan dikarantina sementara.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 40 orang kru KM Kelud yang berangkat dari Jakarta tujuan Batam dan Belawan, menjalani karantina khusus di Pulau Batam bersama sejumlah penumpang, karena diduga reaktif Covid-19. Menyusul kejadian tersebut, KM Kelud untuk sementara berhenti berlayar.

“Benar. Dari hasil pemeriksaan KKP Batam, dari 100 kru kapal, sebanyak 40 orang diturunkan di Batam karena diduga reaktif Covid-19 bersama sejumlah penumpang. Mereka dikarantina khusus di Batam,” kata Kepala Cabang PT Pelni Medan, Luthfi, Senin (13/4).

Proses karantina berawal dari gejala sakit yang dialami salahsatu kru KM Kelud yang bertugas di pelayanan. Setelah dicek melalui rapid test, si kru diduga reaktif terjangkit virus corona (Covid-19).

Karena itu, diambil kebijakan menurunkan 40 karyawan yang terindikasi reaktif, di Batam. Selanjutnya, KM Kelud melakukan perjalanan dari Batam menuju Belawan, dengan membawa sebanyak 56 penumpang.

“Malam ini (tadi malam) kapal dijadwalkan tiba di Belawan. Sistem penanganan kru dan penumpang secara teknis akan dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan bersama tim terpadu Pelabuhan Belawan. Hal ini sudah dibahas dalam rapat pertemuan bersama,” ungkap Luthfi.

Atas kejadian itu, Pelni Medan akan menghentikan sementara jadwal pelayaran KM Kelud, hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

“KM Kelud akan dikarantina sementar. Secara prosedur, akan dilakukan safety penanggulangan pencegahan Covid-19 oleh KKP. Selama karantina, kapal akan disandarkan di Belawan,” katanya.

Mengenai penumpang yang dijadwalkan akan berangkat besok (hari ini) ke Batam dan Tanjung Priok, seluruhnya dibatalkan, dengan memulangkan uang kepada calon penumpang.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung Adhi Bawono, menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah tim terpadu di Pelabuhan Belawan, mengenai kedatangan KM Kelud. Langkah yang akan mereka lakukan menurut standar operasional prosedur (SOP) penanganan kru dan penumpang, yakni pengecekan secara medis.

“Kru dan penumpang sudah menjalani rapid test di Batam, dan tidak ada yang reaktif. Meski demikian, kita tetap akan melakukan pengecekan lanjutan di Belawan. Setelah dicek dan tidak reaktif Covid-19, maka para kru dan penumpang yang turun, akan berstatus ODP selama 14 hari,” ungkap Adhi.

Apabila hasil rapid test menunjukkan ada yang terjangkit Covid-19, pihaknya akan melakukan penanganan khusus kepada yang bersangkutan, yakni mengisolasi sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu, akan diakukan sterilisasi terhadap KM Kelud.

“Hingga saat ini, belum ada kami terima informasi baru adanya kru atau penumpang yang mengalami gejala. Intinya, akan dilakukan pengawasan sesuai prosedur,” tegasnya.

Pihak KKP sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumut, mengenai penumpang yang akan pulang. “Diputuskan belum ada fasilitas khusus pemulangan penumpang ke rumah masing-masing,” cetusnya.

Masyarakat Belawan Menolak

Informasi beredar terkait adanya puluhan kru KM Kelud yang terjangkit Covid-19, membuat masyarakat Belawan khawatir penumpang yang akan diturunkan di Pelabuhan Belawan, menjadi carrier virus.

Karena itu, Ketua Forum Anak Belawan Bersatu (FABB), Dedi Satria Ainal, dengan tegas menolak penurunan penumpang KM Kelud di Pelabuahn Belawan.

“Kita minta agar penumpang tidak diturunkan di Belawan, sebelum ada tindakan medis yang ketat. Kita juga meminta para awak kapal dikarantina sesuai aturan yang berlaku. Kami tidak ingin virus mewabah di Belawan,” tegas Dedi.

Untuk itu, atas nama warga Belawan, FABB telah menyurati sejumlah instansi di Pelabuhan Belawan, meminta agar KM Kelud tidak disandarkan di Pelabuhan Belawan.

Menanggapi keberatan tersebut, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung Adhi Bawono meminta masyarakat Belawan tidak khawatir. Karena pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat, dengan SOP kesehatan.

“Kita harapkan semua aman. Apalagi yang datang bukan orang yang menuju ke Belawan, tetapi ke daerah lain. Yang penting, masyarakat tetap tenang dan menjalankan instruksi pemerintah dalam pencegahan Covid-19,” ungkapnya. (fac)

BERSANDAR: KM Kelud saat bersandar di Pelabuhan Belawan, belum lama ini. Senin (13/4) malam, KM Kelud dari Batam tiba di Pelabuhan Belawan dan akan dikarantina sementara.
BERSANDAR: KM Kelud saat bersandar di Pelabuhan Belawan, belum lama ini. Senin (13/4) malam, KM Kelud dari Batam tiba di Pelabuhan Belawan dan akan dikarantina sementara.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 40 orang kru KM Kelud yang berangkat dari Jakarta tujuan Batam dan Belawan, menjalani karantina khusus di Pulau Batam bersama sejumlah penumpang, karena diduga reaktif Covid-19. Menyusul kejadian tersebut, KM Kelud untuk sementara berhenti berlayar.

“Benar. Dari hasil pemeriksaan KKP Batam, dari 100 kru kapal, sebanyak 40 orang diturunkan di Batam karena diduga reaktif Covid-19 bersama sejumlah penumpang. Mereka dikarantina khusus di Batam,” kata Kepala Cabang PT Pelni Medan, Luthfi, Senin (13/4).

Proses karantina berawal dari gejala sakit yang dialami salahsatu kru KM Kelud yang bertugas di pelayanan. Setelah dicek melalui rapid test, si kru diduga reaktif terjangkit virus corona (Covid-19).

Karena itu, diambil kebijakan menurunkan 40 karyawan yang terindikasi reaktif, di Batam. Selanjutnya, KM Kelud melakukan perjalanan dari Batam menuju Belawan, dengan membawa sebanyak 56 penumpang.

“Malam ini (tadi malam) kapal dijadwalkan tiba di Belawan. Sistem penanganan kru dan penumpang secara teknis akan dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan bersama tim terpadu Pelabuhan Belawan. Hal ini sudah dibahas dalam rapat pertemuan bersama,” ungkap Luthfi.

Atas kejadian itu, Pelni Medan akan menghentikan sementara jadwal pelayaran KM Kelud, hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

“KM Kelud akan dikarantina sementar. Secara prosedur, akan dilakukan safety penanggulangan pencegahan Covid-19 oleh KKP. Selama karantina, kapal akan disandarkan di Belawan,” katanya.

Mengenai penumpang yang dijadwalkan akan berangkat besok (hari ini) ke Batam dan Tanjung Priok, seluruhnya dibatalkan, dengan memulangkan uang kepada calon penumpang.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung Adhi Bawono, menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah tim terpadu di Pelabuhan Belawan, mengenai kedatangan KM Kelud. Langkah yang akan mereka lakukan menurut standar operasional prosedur (SOP) penanganan kru dan penumpang, yakni pengecekan secara medis.

“Kru dan penumpang sudah menjalani rapid test di Batam, dan tidak ada yang reaktif. Meski demikian, kita tetap akan melakukan pengecekan lanjutan di Belawan. Setelah dicek dan tidak reaktif Covid-19, maka para kru dan penumpang yang turun, akan berstatus ODP selama 14 hari,” ungkap Adhi.

Apabila hasil rapid test menunjukkan ada yang terjangkit Covid-19, pihaknya akan melakukan penanganan khusus kepada yang bersangkutan, yakni mengisolasi sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu, akan diakukan sterilisasi terhadap KM Kelud.

“Hingga saat ini, belum ada kami terima informasi baru adanya kru atau penumpang yang mengalami gejala. Intinya, akan dilakukan pengawasan sesuai prosedur,” tegasnya.

Pihak KKP sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumut, mengenai penumpang yang akan pulang. “Diputuskan belum ada fasilitas khusus pemulangan penumpang ke rumah masing-masing,” cetusnya.

Masyarakat Belawan Menolak

Informasi beredar terkait adanya puluhan kru KM Kelud yang terjangkit Covid-19, membuat masyarakat Belawan khawatir penumpang yang akan diturunkan di Pelabuhan Belawan, menjadi carrier virus.

Karena itu, Ketua Forum Anak Belawan Bersatu (FABB), Dedi Satria Ainal, dengan tegas menolak penurunan penumpang KM Kelud di Pelabuahn Belawan.

“Kita minta agar penumpang tidak diturunkan di Belawan, sebelum ada tindakan medis yang ketat. Kita juga meminta para awak kapal dikarantina sesuai aturan yang berlaku. Kami tidak ingin virus mewabah di Belawan,” tegas Dedi.

Untuk itu, atas nama warga Belawan, FABB telah menyurati sejumlah instansi di Pelabuhan Belawan, meminta agar KM Kelud tidak disandarkan di Pelabuhan Belawan.

Menanggapi keberatan tersebut, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung Adhi Bawono meminta masyarakat Belawan tidak khawatir. Karena pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat, dengan SOP kesehatan.

“Kita harapkan semua aman. Apalagi yang datang bukan orang yang menuju ke Belawan, tetapi ke daerah lain. Yang penting, masyarakat tetap tenang dan menjalankan instruksi pemerintah dalam pencegahan Covid-19,” ungkapnya. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/