MEDAN, SUMUTPOS.CO -Persiapan even tahunan Ramadan Fair yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan terus dilakukan. Jalan Masjid Raya yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya even selama sebulan akan ditutup. Karena digunakan untuk mendirikan stand dan jajaran.
Kepala Bagian Keagamaan Setda Kota Medan, Adlan, selaku satuan kerja yang ditunjuk sebagai panitia pelaksana mengaku, bahwa persiapan terus dilakukan dan tengah berjalan. Diharapkan sehari sebelum puasa telah selesai dan bisa digunakan untuk berjualan.
“Persiapan sedang dilakukan terus dan kita masih ada waktu sekitar seminggu lagi. Kita ingin persiapan benar-benar matang hingga acara tahun ini berlangsung sukses dan lebih baik dari tahun sebelum-sebelumnya,” kata Adlan, kemarin.
Ia menyebutkan, total stan di Ramadan Fair tahun ini sebanyak 210 unit. Stan-stan tersebut nantinya akan ditempat oleh usaha kecil & menengah (UKM) yang berjualan kuliner dan lainnya.
“Stan itu akan diberikan kepada UKM-UKM yang melakukan permohonan. Nantinya akan diundi pembagiannya supaya merata,” aku mantan Plt Kepala SMPN 1 Medan ini melalui sambungan telepon genggamnya.
Disinggung sejauh ini sudah berapa yang mengajukan permohonan untuk menempati stan, Adlan terkesan enggan membeberkannya. Ia hanya mengatakan, berharap semoga terpenuhi dan sedang dalam proses.
“Setiap permohonan untuk menempati stan tidak langsung disetujui, tetapi diseleksi terlebih dahulu,” ucapnya tanpa menjelaskan proses seleksi yang dilakukan seperti apa.
Ditanya adakah memasang tarif setiap stan yang ada, Adlan menyatakan bahwa tidak memperjualbelikan. Artinya, setiap stan ditempati berdasarkan permohonan yang masuk.
“Semua berdasarkan pemohonan, tidak ada jual beli stan,” tandasnya yang buru-buru menutup pembicaraan lantaran mengaku sedang menemani Wali Kota Medan berziarah.
Diketahui, pembukaan Ramadan Fair tahun ini akan dilakukan pada Sabtu (19/5) malam. Direncanakan, jika tidak ada halangan pembukaan dilakukan oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Sementara, Asisten Pemerintahan Setda Kota Medan, Mussadad Nasution menuturkan, pelaksanaan even tahunan tersebut pada tahun ini berbarengan dengan iklim politik.
Menyadari potensi gerakan politik muncul pada ajang itu, diingatkan agar mencopot seluruh atribut kampanye yang terpasang di sekitar lokasi ramadan fair.
“Jangan sampai ada muncul poster atau atribut yang berbau politik di Ramadan Fair. Apabila ditemukan, maka Satpol PP langsung menertibkan dengan menurunkan dan mengamankannya,” kata Mussadad.
Diutarakannya, Pemko Medan tidak ingin Ramadan Fair dijadikan lokasi kampanye. Sebab, di acara tersebut berkumpul banyak orang. “Saat ini sedang musim kampanye. Atribut kampanye termasuk ujaran kebencian, tidak boleh terlihat di lokasi ramadan fair,” cetusnya.
Dia melanjutkan, tak hanya di lokasi Ramadan Fair, atribut kampanye dan ujaran kebencian juga tidak boleh terdapat Taman Sri Deli. Oleh sebab itu, petugas Satpol PP harus benar-benar jeli dan detail, jangan sampai kecolongan. (ris/azw)