28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Tahun Ajaran Baru, Pedagang Buku Bertahan

13-6-13-ginting- Buku Bekas Lapangan Merdeka3MEDAN- Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM) memilih untuk bertahan dan menolak untuk pindah kios ke Jalan Pegadaian dalam kurun waktu sebulan ke depan.
Pasalnya, sekarang musim masuk tahun ajaran baru. Tahun ajaran baru ini merupakan kesempatan bagi pedagang buku untuk meraih keuntungan. “Ini merupakan kesempatan kami meraih untung, tapi disini juga dipaksa pindah.
Mau tak mau kami harus melawan. Massa kami cukup untuk menghandangn
Satpol PP Pemko Medan,” ujar Ketua ASPEBLAM, Donald Sitorus kepada Sumut Pos, Kamis (13/6).
Tak hanya itu, lanjutnya, mereka sudah tidak percaya terhadap Pemko Medan. Sebab dari awal Pemko Medan berjanji bahwa akan melengkapi kawasan di Jalan Pegadaian seperti di Lapangan Merdeka, tapi sampai sekarang tidak terealisasi. “Dulu Pemko Medan berjanji kalau apa yang ada di Lapangan Merdeka ada juga di Jalan Pegadaian. Tapi, sampai sekarang tidak terjadi. Ini tandanya Pemko Medan hanya janji-janji doang,” jelasnya.
Menurutnya, pedagang buku bukan tidak mendukung pembangunan lapangan parkir dan skybridge untuk operasional Bandara Kualanamu. Bukti dukungan pedagang, adalah pencabutan nomor kios beberapa waktu lalu. Sebanyak 20 orang juga sudah menempati kios di Jalan Pegadaian. “Kita mendukung pembangunan lapangan parkir dan skybridge, tapi kalau Pemko Medan bersikap demikian, terpaksa kami melawan,” sebutnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi mengatakan, pedagang buku tidak usah takut dan harus mempercayai Pemko Medan. Semua masyarakat pasti menginginkan hal terbaik, termasuk pedagang buku. “Pedagang buku harus sabar, karena Pemko Medan akan memenuhi tuntutan pedagang buku dalam waktu berjalan. Kita pasti akan memperjuangkan nasib pedagang buku itu, tapi tolonglah segera pindah ke Jalan Pegadaian yang telah disediakan,” ujar Eldin.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain berharap agar kedua pihak bisa menyelesaikan kasus ini dengan cara persuasif. Pemko Medan diharapkan melakukan pertemuan dengan pedagang buku untuk mencari solusi. “Kita berharap agar tidak terjadi kekerasan dalam menyelesaikan kasus ini. Harus diselesaikan dengan cara persuasif,” katanya.
Politisi dari Partai Demokrat ini pun menjelaskan, bila diselesaikan dengan cara kekerasan, maka yang rugi adalah kedua belah pihak. Hasil yang dicapai nanti pun tidak sesuai dengan harapan. “Kalau diselesaikan dengan kekerasan, yang rugi adalah kedua belah pihak. Kita berharao gar Pemko Medan dan juga Pedagang Buku bisa saling memahami,” tegasnya. (mag-7)

13-6-13-ginting- Buku Bekas Lapangan Merdeka3MEDAN- Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM) memilih untuk bertahan dan menolak untuk pindah kios ke Jalan Pegadaian dalam kurun waktu sebulan ke depan.
Pasalnya, sekarang musim masuk tahun ajaran baru. Tahun ajaran baru ini merupakan kesempatan bagi pedagang buku untuk meraih keuntungan. “Ini merupakan kesempatan kami meraih untung, tapi disini juga dipaksa pindah.
Mau tak mau kami harus melawan. Massa kami cukup untuk menghandangn
Satpol PP Pemko Medan,” ujar Ketua ASPEBLAM, Donald Sitorus kepada Sumut Pos, Kamis (13/6).
Tak hanya itu, lanjutnya, mereka sudah tidak percaya terhadap Pemko Medan. Sebab dari awal Pemko Medan berjanji bahwa akan melengkapi kawasan di Jalan Pegadaian seperti di Lapangan Merdeka, tapi sampai sekarang tidak terealisasi. “Dulu Pemko Medan berjanji kalau apa yang ada di Lapangan Merdeka ada juga di Jalan Pegadaian. Tapi, sampai sekarang tidak terjadi. Ini tandanya Pemko Medan hanya janji-janji doang,” jelasnya.
Menurutnya, pedagang buku bukan tidak mendukung pembangunan lapangan parkir dan skybridge untuk operasional Bandara Kualanamu. Bukti dukungan pedagang, adalah pencabutan nomor kios beberapa waktu lalu. Sebanyak 20 orang juga sudah menempati kios di Jalan Pegadaian. “Kita mendukung pembangunan lapangan parkir dan skybridge, tapi kalau Pemko Medan bersikap demikian, terpaksa kami melawan,” sebutnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi mengatakan, pedagang buku tidak usah takut dan harus mempercayai Pemko Medan. Semua masyarakat pasti menginginkan hal terbaik, termasuk pedagang buku. “Pedagang buku harus sabar, karena Pemko Medan akan memenuhi tuntutan pedagang buku dalam waktu berjalan. Kita pasti akan memperjuangkan nasib pedagang buku itu, tapi tolonglah segera pindah ke Jalan Pegadaian yang telah disediakan,” ujar Eldin.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain berharap agar kedua pihak bisa menyelesaikan kasus ini dengan cara persuasif. Pemko Medan diharapkan melakukan pertemuan dengan pedagang buku untuk mencari solusi. “Kita berharap agar tidak terjadi kekerasan dalam menyelesaikan kasus ini. Harus diselesaikan dengan cara persuasif,” katanya.
Politisi dari Partai Demokrat ini pun menjelaskan, bila diselesaikan dengan cara kekerasan, maka yang rugi adalah kedua belah pihak. Hasil yang dicapai nanti pun tidak sesuai dengan harapan. “Kalau diselesaikan dengan kekerasan, yang rugi adalah kedua belah pihak. Kita berharao gar Pemko Medan dan juga Pedagang Buku bisa saling memahami,” tegasnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/