30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Mobil & Modal Nikah Digasak 4 Rampok Berpistol

Ilustrasi Perampokan
Ilustrasi Perampokan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat kawanan perampok bersenjata api kembali beraksi. Kali ini giliran Armadi (30), warga Jalan Krakatau Medan yang jadi korban, Minggu (12/10) sekira pukul 20.00 WIB. Akibat peristiwa ini, pria yang bekerja sebagai pemborong sumur bor itu harus merelakan mobil Honda City BK 1163 GI, dompet berisi uang Rp2 juta dan ATM berisi uang Rp90 juta berikut pin-nya dibawa kabur sama pelaku.

Perampokan bermula saat korban berangkat dari rumah untuk menarik uang Rp5 juta di ATM Bank Sumut kawasan Simpang Limun Medan. Rencananya uang tersebut ingin ia serahkan pada pamannya yang tinggal di kawasan Tandem Binjai sebagai biaya proyek pembuatan sumur bor. Singkat cerita, usai menarik uang, Armadi melanjutkan perjalanan ke Binjai. Tak lama setelah menyerahkan uang Rp3 juta pada sang paman, korban pun berniat pulang.

Namun apes menimpa Armadi. Saat melintasi di Jalan Asrama, Kec Medan Helvetia tak jauh dari kantor Perpajakan, ban belakang mobil yang dikemudikannya mendadak kempes. Tak ada firasat buruk, korban pun turun dan menggantinya dengan ban serap.

Namun tak lama setelah ban terpasang, tiba-tiba korban dihampiri 4 pria bersebo mengendarai sepeda motor sport. Sembari menenteng pistol, pelaku menyuruh korban menyerahkan semua harta benda miliknya. Semula korban yang tak terima sempat memberi perlawanan dan duel dengan pelaku.

Karena kalah jumlah dan salah seorang pelaku menodong kepalanya dengan pistol membuat korban tak berdaya, hingga merelakan mobil,dompet dah ATM-nya dibawa kabur sama pelaku. Bukan itu saja, pelaku juga memaksa korban memberikan pin ATM-nya. Korban ditinggal seorang diri di lokasi.

Setelah itu, korban menghubungi temannya yang merupakan anggota Polsek Medan Barat, kemudian mendatangi Polsek Helvetia guna membuat laporan. Kepada petugas, Armadi menjelaskan, bahwa dirinya telah dibuntuti sejak dari kawasan Jl. Medan-Binjai.

“Aku mau pulang kemaren bang. Jadi aku sudah menduga waktu di Jl. Medan Binjai aku udah diikuti sama orang ini. Yang aku herankan, kenapa tiba-tiba ban aku kempes, pas di Jl. Asrama itu. Kupasanglah ban serap, setelah selesai barulah datang orang itu,” kenangnya.

Masih kata Armadi, pelaku sempat mengancam akan membunuhnya apabila tak memberitahukan pin ATM miliknya. “Makanya aku kasi nomor pinku, itu pun udah dipukuli aku sama orang-orang itu. Cemanalah ini, padahal bulan 4 nanti aku mau menikah bang. Modal untuk nikah ada di dalam ATM itu,” lirihnya.

Kapolsek Helvetia AKP Ronny Bonnic mengaku telah menerima laporan korban dan akan melakukan penyelidikan. “Kita telah menerima laporan korban. Dan akan kita upayakan semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus tersebut,” bebernya. Dijelaskannya, akan melakukan antisipasi para pelaku kejahatan jalanan di wilayah hukum Polsekta Helvetia. “Kita akan melakukan antisipasi dengan melakukan patroli rutin di titik-titik rawan. Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di kawasan sepi dan tidak membawa uang terlalu berlebih berikut barang-barang berharga serta perhiasan yang terlalu mencolok,” tandasnya. (ind/deo)

Ilustrasi Perampokan
Ilustrasi Perampokan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat kawanan perampok bersenjata api kembali beraksi. Kali ini giliran Armadi (30), warga Jalan Krakatau Medan yang jadi korban, Minggu (12/10) sekira pukul 20.00 WIB. Akibat peristiwa ini, pria yang bekerja sebagai pemborong sumur bor itu harus merelakan mobil Honda City BK 1163 GI, dompet berisi uang Rp2 juta dan ATM berisi uang Rp90 juta berikut pin-nya dibawa kabur sama pelaku.

Perampokan bermula saat korban berangkat dari rumah untuk menarik uang Rp5 juta di ATM Bank Sumut kawasan Simpang Limun Medan. Rencananya uang tersebut ingin ia serahkan pada pamannya yang tinggal di kawasan Tandem Binjai sebagai biaya proyek pembuatan sumur bor. Singkat cerita, usai menarik uang, Armadi melanjutkan perjalanan ke Binjai. Tak lama setelah menyerahkan uang Rp3 juta pada sang paman, korban pun berniat pulang.

Namun apes menimpa Armadi. Saat melintasi di Jalan Asrama, Kec Medan Helvetia tak jauh dari kantor Perpajakan, ban belakang mobil yang dikemudikannya mendadak kempes. Tak ada firasat buruk, korban pun turun dan menggantinya dengan ban serap.

Namun tak lama setelah ban terpasang, tiba-tiba korban dihampiri 4 pria bersebo mengendarai sepeda motor sport. Sembari menenteng pistol, pelaku menyuruh korban menyerahkan semua harta benda miliknya. Semula korban yang tak terima sempat memberi perlawanan dan duel dengan pelaku.

Karena kalah jumlah dan salah seorang pelaku menodong kepalanya dengan pistol membuat korban tak berdaya, hingga merelakan mobil,dompet dah ATM-nya dibawa kabur sama pelaku. Bukan itu saja, pelaku juga memaksa korban memberikan pin ATM-nya. Korban ditinggal seorang diri di lokasi.

Setelah itu, korban menghubungi temannya yang merupakan anggota Polsek Medan Barat, kemudian mendatangi Polsek Helvetia guna membuat laporan. Kepada petugas, Armadi menjelaskan, bahwa dirinya telah dibuntuti sejak dari kawasan Jl. Medan-Binjai.

“Aku mau pulang kemaren bang. Jadi aku sudah menduga waktu di Jl. Medan Binjai aku udah diikuti sama orang ini. Yang aku herankan, kenapa tiba-tiba ban aku kempes, pas di Jl. Asrama itu. Kupasanglah ban serap, setelah selesai barulah datang orang itu,” kenangnya.

Masih kata Armadi, pelaku sempat mengancam akan membunuhnya apabila tak memberitahukan pin ATM miliknya. “Makanya aku kasi nomor pinku, itu pun udah dipukuli aku sama orang-orang itu. Cemanalah ini, padahal bulan 4 nanti aku mau menikah bang. Modal untuk nikah ada di dalam ATM itu,” lirihnya.

Kapolsek Helvetia AKP Ronny Bonnic mengaku telah menerima laporan korban dan akan melakukan penyelidikan. “Kita telah menerima laporan korban. Dan akan kita upayakan semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus tersebut,” bebernya. Dijelaskannya, akan melakukan antisipasi para pelaku kejahatan jalanan di wilayah hukum Polsekta Helvetia. “Kita akan melakukan antisipasi dengan melakukan patroli rutin di titik-titik rawan. Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di kawasan sepi dan tidak membawa uang terlalu berlebih berikut barang-barang berharga serta perhiasan yang terlalu mencolok,” tandasnya. (ind/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/