30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Larangan Menaikkan dan Menurunkan Penumpang di Jalan Sisingamangaraja

Jumlah Penumpang di Terminal Amplas Meningkat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Kepala Terminal Amplas, Bambang Joko Susilo mengungkapkan, pasca diterapkannya peraturan terkait tidak lagi diperbolehkan menaikkan dan menurunkan penumpang di pool-pool, jumlah penumpang di Terminal Amplas mulai meningkat.

“Sudah mulai ramai karena sudah disediakan loket serta jadwal keberangkatan bus. Karena penerapannya masih baru dan masih dilakukan penataan sehingga belum bisa mengharapkan peningkatan penumpang dengan jumlah yang signifikan.

“Harapan kita bagi pool-pool agar dapat mempergunakan terminal dengan sebaiknya, agar aturan pemerintah dapat diterapkan dengan baik serta masyarakat Medan jadi lebih mengetahui serta lebih nyaman,” harapnya.

Adapun sesuai data, jumlah bus yang berangkat sejak Sabtu-Minggu, 13-14 Januari 2024, sejak Pukul 07.00 WIB-07.00 WIB esok harinya (per 24 jam), sebanyak 57 bus (AKAP dam AKDP) yang keluar masuk terminal, dengan jumlah penumpang sebanyak 852 orang. Sedangkan kedatangan 9 unit bus, dengan jumlah penumpang 103 orang.

“Ini lebih banyak dibandingkan sebelum diterapkan peraturan, yakni pada 9 Januari 2024, hanya 33 unit keberangkatan, dengan jumlah penumpang 626 orang, dan 8 unit bus kedatangan, dengan jumlah penumpang 120 orang,” pungkas Bambang.

Sementara ituy, perusahaan bus merasa keberatan atas larangan menurunkan dan menaikkan penumpang di Jalan Sisingamangaraja Medan. Untuk itu, mereka tetap melakukan aktivitas tersebut, seperti PT Raja Perdana Inti (RAPI) masih menaikkan dan menurunkan penumpang di pool miliknya.

Mandor PT RAPI Transport, Slamet Simarmata mengatakan, peraturan Pemerintah terkait tidak lagi membolehkan menaikkan dan menurunkan penumpang di pool-pool sesungguhnya sudah diketahui oleh pihaknya. Petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) juga sudah datang memberikan imbauan.

Namun, pihaknya tetap melakukan aktivitas tersebut. Hal itu dikarenakan berbagai alasan yang membuatnya merasa berat untuk mrngikuti aturan pemerintah tersebut.

“Aturan pemerintah memang harus diikuti, tapi timbal baliknya juga haruslah kita dapat. Bukan kita tidak mau mengikuti. Jangan hanya disuruh tetapi efek sampingnya tidak dipikirkan,” katanya kepada Sumut Pos saat ditemui di pool PT RAPI tersebut.

Menurutnya, jalan raya persimpangan menuju Terminal Amplas Medan terlalu sempit, bahkan menuju terminal dan keluar dari sana bisa memakan waktu setengah jam, dan belum tentu mendapat hasil yang baik.

“Bus kita kan besar, jalannya kecil, tiba di persimpangan macet, banyak angkutan kota (angkot), sehingga sangat tidak efisien. Belum lagi jika tersenggol siapa yang disalahkan atau dirugikan, terus jika akhirnya adu fisik bagaimana?” keluhnya.

Ia juga berharap, agar jalan yang menuju Patumbak agar sebaiknya ditutup saja, sehingga tidak membuat kemacetan di bawah fly over itu. “Jadi bagusnya berputar saja ke Jalan Amplas. Kemudian pulau-pulau di tengah jalan itu apa fungsinya, bagusan ditutup dan dijadikan jalan saja, biar tidak macet,” pintanya.

Dijelaskannya, hari ini (Minggu, Red) sejak pagi hingga sore hari, sudah 10 bus yang berangkat dengan jumlah penumpang sedikitnya 200 orang. (dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Kepala Terminal Amplas, Bambang Joko Susilo mengungkapkan, pasca diterapkannya peraturan terkait tidak lagi diperbolehkan menaikkan dan menurunkan penumpang di pool-pool, jumlah penumpang di Terminal Amplas mulai meningkat.

“Sudah mulai ramai karena sudah disediakan loket serta jadwal keberangkatan bus. Karena penerapannya masih baru dan masih dilakukan penataan sehingga belum bisa mengharapkan peningkatan penumpang dengan jumlah yang signifikan.

“Harapan kita bagi pool-pool agar dapat mempergunakan terminal dengan sebaiknya, agar aturan pemerintah dapat diterapkan dengan baik serta masyarakat Medan jadi lebih mengetahui serta lebih nyaman,” harapnya.

Adapun sesuai data, jumlah bus yang berangkat sejak Sabtu-Minggu, 13-14 Januari 2024, sejak Pukul 07.00 WIB-07.00 WIB esok harinya (per 24 jam), sebanyak 57 bus (AKAP dam AKDP) yang keluar masuk terminal, dengan jumlah penumpang sebanyak 852 orang. Sedangkan kedatangan 9 unit bus, dengan jumlah penumpang 103 orang.

“Ini lebih banyak dibandingkan sebelum diterapkan peraturan, yakni pada 9 Januari 2024, hanya 33 unit keberangkatan, dengan jumlah penumpang 626 orang, dan 8 unit bus kedatangan, dengan jumlah penumpang 120 orang,” pungkas Bambang.

Sementara ituy, perusahaan bus merasa keberatan atas larangan menurunkan dan menaikkan penumpang di Jalan Sisingamangaraja Medan. Untuk itu, mereka tetap melakukan aktivitas tersebut, seperti PT Raja Perdana Inti (RAPI) masih menaikkan dan menurunkan penumpang di pool miliknya.

Mandor PT RAPI Transport, Slamet Simarmata mengatakan, peraturan Pemerintah terkait tidak lagi membolehkan menaikkan dan menurunkan penumpang di pool-pool sesungguhnya sudah diketahui oleh pihaknya. Petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) juga sudah datang memberikan imbauan.

Namun, pihaknya tetap melakukan aktivitas tersebut. Hal itu dikarenakan berbagai alasan yang membuatnya merasa berat untuk mrngikuti aturan pemerintah tersebut.

“Aturan pemerintah memang harus diikuti, tapi timbal baliknya juga haruslah kita dapat. Bukan kita tidak mau mengikuti. Jangan hanya disuruh tetapi efek sampingnya tidak dipikirkan,” katanya kepada Sumut Pos saat ditemui di pool PT RAPI tersebut.

Menurutnya, jalan raya persimpangan menuju Terminal Amplas Medan terlalu sempit, bahkan menuju terminal dan keluar dari sana bisa memakan waktu setengah jam, dan belum tentu mendapat hasil yang baik.

“Bus kita kan besar, jalannya kecil, tiba di persimpangan macet, banyak angkutan kota (angkot), sehingga sangat tidak efisien. Belum lagi jika tersenggol siapa yang disalahkan atau dirugikan, terus jika akhirnya adu fisik bagaimana?” keluhnya.

Ia juga berharap, agar jalan yang menuju Patumbak agar sebaiknya ditutup saja, sehingga tidak membuat kemacetan di bawah fly over itu. “Jadi bagusnya berputar saja ke Jalan Amplas. Kemudian pulau-pulau di tengah jalan itu apa fungsinya, bagusan ditutup dan dijadikan jalan saja, biar tidak macet,” pintanya.

Dijelaskannya, hari ini (Minggu, Red) sejak pagi hingga sore hari, sudah 10 bus yang berangkat dengan jumlah penumpang sedikitnya 200 orang. (dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/