24.1 C
Medan
Friday, June 14, 2024

Polisi Lemah, Perampokan Merajalela

Wanita Rentan Jadi Sasaran

Bagi kaum wanita di Kota Medan hendaknya berhati-hati bila keluar di malam hari jika tidak ingin menjadi sasaran empuk para perampok sadis. Waspada diri harus ditingkatkan mengingat lemahnya polisi dalam memberi lindungan keamanan sehingga perampok kian leluasa  ‘memangsa’ korbannya.

Berkaca dari korban perampokkan Tini alias Khok Thing-thing (28) yang meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama 4 hari di Rumah Sakit Umum (RSU) Materna akibat pendarahaan di kepala setelah herhempas aspal saat hendak menyelamatkan tasnya dari tarikkan perampok bgersepeda motor di kawasan Kesawan Medan, Jumat malam (8/2), lalu. Ironisnya, polisi kesulitan mengungkap pelaku karena minimnya saksi di lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yoris Marzuki mengatakan pihak keluarga sudah melaporkan ke Polresta Medan kemarin. “ Kita masih cari saksi karena belum ada melihat pelaku yang jelas di tempat kejadian,” ucapnya, Kamis (14/2).

Untuk saat ini, Yoris belum mengetahui sudah berapa banyak saksi yang sudah diperiksa, tapi yang pasti Yoris menyebutkan saksi yang diperiksa pada orang yang berjualan di dekat kejadian tersebut. “Untuk CCTV (Closed Circuit Television,Red) masih lagi kita coba yang berada di tempat kejadian,” tambahnya.

Ya, Khok Thing-thing hanya salah satu dari sekian korban lain sasaran perampok. Sebab, banyak peristiwa serupa, yang rata-rata korbannya wanita namun polisi tidak melakukan perlindungan keamanan dengan menempatkan patroli di tiap kawasan rawan atau polisi bersepeda motor yang beberapa tahu lalu berfungsi dengan baik. Sekarang, sangat sulit mendapati polisi patroli di malam hari. Kalau pun ada, barakade polisi hanya bisa dilihat saat hendak merazia diskotik atau tempat hiburan malam dengan jumlah yang lumayan ramai.

Begitulah pendapat anggota DPRD SU dari Fraksi PDI Perjuangan Brilian Moktar, Kamis (14/2). “Maraknya peristiwa perampokan di Kota Medan dan sekitarnya belakangan sangat memprihatinkan, sekaligus menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran bagi masyarakat. Salah satu upaya preventif itu adalah meningkatkan patroli rutin, terutama pada saat malam hari yang sering digunakan kawanan perampok dalam menjalankan aksi kejahatannya,” kata Brilian.

Demikian juga dengan patroli dengan mengerahkan personil Satuan Brimob Poldasu menggunakan trail dan persenjataan lengkap yang pernah dilakukan pada masa sebelumnya. Jika kepolisian mengalami kendala dalam operasional, solusinya bisa berkoordinasi dengan Pemko Medan untuk membantu biaya yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan di ibukota provinsi Sumut itu. “Kenapa tidak dijalankan lagi? Polisi lemah. Kalau polisi kurang anggaran, bisa dibantu Pemko Medan atau Pemprovsu. Medan harus aman karena pintu gerbang masuknya tamu asing dan warga luar ke Sumut,” katanya.

Selain melakukan antisipasi, pihak kepolisian juga harus dapat mengungkapkan peristiwa perampokan yang terjadi terutama peristiwa yang dialami oleh Tini salah satu korban tewas setelah menjadi korban perampokan dalam masa perayaan Imlek di Jalan Ahmad Yani. “Kasus ini harus benar-benar bisa diungkap karena korbannya sudah nyawa,” ucap Brilian.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumut Edy Juandi mengatakan, peristiwa perampokan harus dapat menjadi pertimbangan bagi institusi kepolisian dalam meningkatkan keamanan di Kota Medan. Imbauan bukan karena yang menjadi korban perampokan adalah etnis Tionghoa, tetapi berpotensi dialami etnis lain yang berada di Kota Medan dan sekitarnya. “Fenomena itu dapat dilihdat dari peristiwa perampokan yang dialami masyarakat, baik yang dilaporkan ke pihak kepolisian atau didiamkan saja.

PSMTI Sumut menilai faktor keamanan tersebut sangat vital dalam meningkatkan kemajuan dan pembangunan di Kota Medan yang menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Dengan kurangnya rasa aman bagi masyarakat, maka peluang pengembangan akan semakin kecil, termasuk potensi masuknya investasi dan wisatawan ke Kota Medan yang menjadi pintu gerbang Sumut,” bebernya. (mag-19/far)

Wanita Rentan Jadi Sasaran

Bagi kaum wanita di Kota Medan hendaknya berhati-hati bila keluar di malam hari jika tidak ingin menjadi sasaran empuk para perampok sadis. Waspada diri harus ditingkatkan mengingat lemahnya polisi dalam memberi lindungan keamanan sehingga perampok kian leluasa  ‘memangsa’ korbannya.

Berkaca dari korban perampokkan Tini alias Khok Thing-thing (28) yang meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama 4 hari di Rumah Sakit Umum (RSU) Materna akibat pendarahaan di kepala setelah herhempas aspal saat hendak menyelamatkan tasnya dari tarikkan perampok bgersepeda motor di kawasan Kesawan Medan, Jumat malam (8/2), lalu. Ironisnya, polisi kesulitan mengungkap pelaku karena minimnya saksi di lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yoris Marzuki mengatakan pihak keluarga sudah melaporkan ke Polresta Medan kemarin. “ Kita masih cari saksi karena belum ada melihat pelaku yang jelas di tempat kejadian,” ucapnya, Kamis (14/2).

Untuk saat ini, Yoris belum mengetahui sudah berapa banyak saksi yang sudah diperiksa, tapi yang pasti Yoris menyebutkan saksi yang diperiksa pada orang yang berjualan di dekat kejadian tersebut. “Untuk CCTV (Closed Circuit Television,Red) masih lagi kita coba yang berada di tempat kejadian,” tambahnya.

Ya, Khok Thing-thing hanya salah satu dari sekian korban lain sasaran perampok. Sebab, banyak peristiwa serupa, yang rata-rata korbannya wanita namun polisi tidak melakukan perlindungan keamanan dengan menempatkan patroli di tiap kawasan rawan atau polisi bersepeda motor yang beberapa tahu lalu berfungsi dengan baik. Sekarang, sangat sulit mendapati polisi patroli di malam hari. Kalau pun ada, barakade polisi hanya bisa dilihat saat hendak merazia diskotik atau tempat hiburan malam dengan jumlah yang lumayan ramai.

Begitulah pendapat anggota DPRD SU dari Fraksi PDI Perjuangan Brilian Moktar, Kamis (14/2). “Maraknya peristiwa perampokan di Kota Medan dan sekitarnya belakangan sangat memprihatinkan, sekaligus menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran bagi masyarakat. Salah satu upaya preventif itu adalah meningkatkan patroli rutin, terutama pada saat malam hari yang sering digunakan kawanan perampok dalam menjalankan aksi kejahatannya,” kata Brilian.

Demikian juga dengan patroli dengan mengerahkan personil Satuan Brimob Poldasu menggunakan trail dan persenjataan lengkap yang pernah dilakukan pada masa sebelumnya. Jika kepolisian mengalami kendala dalam operasional, solusinya bisa berkoordinasi dengan Pemko Medan untuk membantu biaya yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan di ibukota provinsi Sumut itu. “Kenapa tidak dijalankan lagi? Polisi lemah. Kalau polisi kurang anggaran, bisa dibantu Pemko Medan atau Pemprovsu. Medan harus aman karena pintu gerbang masuknya tamu asing dan warga luar ke Sumut,” katanya.

Selain melakukan antisipasi, pihak kepolisian juga harus dapat mengungkapkan peristiwa perampokan yang terjadi terutama peristiwa yang dialami oleh Tini salah satu korban tewas setelah menjadi korban perampokan dalam masa perayaan Imlek di Jalan Ahmad Yani. “Kasus ini harus benar-benar bisa diungkap karena korbannya sudah nyawa,” ucap Brilian.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumut Edy Juandi mengatakan, peristiwa perampokan harus dapat menjadi pertimbangan bagi institusi kepolisian dalam meningkatkan keamanan di Kota Medan. Imbauan bukan karena yang menjadi korban perampokan adalah etnis Tionghoa, tetapi berpotensi dialami etnis lain yang berada di Kota Medan dan sekitarnya. “Fenomena itu dapat dilihdat dari peristiwa perampokan yang dialami masyarakat, baik yang dilaporkan ke pihak kepolisian atau didiamkan saja.

PSMTI Sumut menilai faktor keamanan tersebut sangat vital dalam meningkatkan kemajuan dan pembangunan di Kota Medan yang menjadi salah satu kota besar di Indonesia. Dengan kurangnya rasa aman bagi masyarakat, maka peluang pengembangan akan semakin kecil, termasuk potensi masuknya investasi dan wisatawan ke Kota Medan yang menjadi pintu gerbang Sumut,” bebernya. (mag-19/far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/