MEDAN, SUMUTPIS.CO – Soni Siregar mendatangi Polresta Medan. Maksud kedatangan ibu berusia 75 tahun ini hendak melaporkan anak kandungnya, yang selalu mengancam akan membunuhnya jika tak diberi uang. “Kalau tak aku kasih uang yang dimintanya, ia mengamuk dan menghancurkan seisi rumah,” ungkap Soni, Senin (14/3) sore.
Diceritakan ibu rumah tangga warga Jalan Pelita IV, Gg Sejahtera, Medan Perjuangan ini, anak kandungnya berinisial BP Pohan (45) kerap meminta uang untuk membeli sabu. “Dia itu kerjanya mocok-mocok, minta uang samaku hanya untuk beli sabu-sabu dan dipakainya di dalam kamarnya,” jelasnya, sambil menangis saat ditemui di kediamannya.
Dikatakan ibu 6 anak ini mengaku, jika dirinya tak habis pikir untuk menerima perlakuan anaknya tersebut. “Kalau aku nasehati, BP marah-marah dan mau memukulku. Lalu rumah dihancurinya, ” ucapnya, sambil meneteskan air mata.
Masih dikatakan nenek 10 cucu ini, akibat kelakuan anaknya tersebut, menantu dan kedua cucunya terpaksa mengungsi ke rumah orangtuanya yang berada di daerah
Pekanbru. “Istri dan kedua anaknya beberapa hari yang lalu pergi karena gak tahan dengan sikapnya seperti itu,” ungkapnya terus meneteskan
airmata.
Menurutnya, sangat tidak mungkin ia dapat memenuhi setiap permintaan anaknya tersebut, lantaran untuk biaya kehidupan sehari-hari, pendapatannya dari tukang kusuk tidak mencukupi. “Berapalah uang yang didapat jadi tukang kusuk, Nak? Paling hanya Rp20.000 per hari yang aku dapat,” ucapnya.
Soni berharap, agar polisi segera menangkap anaknya tersebut karena ia khawatir akan keselamatannya. “Aku minta tolong kalilah sama pak polisi untuk secepatnya menangkap anakku itu. Aku takut ancamannya yang ingin membunuhku benar-benar
terjadi,” harapnya sambil menyeka air mata.
Wakasat Narkoba Polresta Medan, AKP Wira Prayatna mengaku telah menerima keluhan Soni. “Ya tadi korban datang melapor kemari dan akan segera kami selidiki,”
ucapnya. (riz/han)