31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Teman Sekamar Mahasiswi Tewas di Equator Kabur

Foto: Fhatin/PM
Tempat kos Eka Rasya Puspita, pengunjung karaoke Equator yang tewas overdosis Inex, di Jalan H. Adam Malik, Gang Selamat. Tampak sebuah mobil Fortuner hitam dan Toyota Vios terparkir di tengah halaman.

Lanjutnya, awal-awal ngekos, Karin dan Eka kerap memberinya makanan tiap pulang. “Aku dengar mereka kerja SPG, tapi aku tidak tahu kalau soal dia kuliah. Si Karin sempat pulang pada Minggu sore dan ngambil barang-barangnya. Setelah itu sampai sekarang, si Karin tidak pernah balik lagi. Senin kemarin ada 2 polisi datang dan memaksa masuk, tapi tidak aku kasih, kemudian banyak kali nanyanya,” jelasnya.

Tidak lama, datang pria berkemeja biru, rambut cepak, dan mengendarai Toyota Fortuner BK 888 VK. Menurut Satri, pria itu pemilik kos yang bekerja sebagai dosen. Sedangkan pemilik mobil satu lagi adalah teman pemilik kos yang awalnya berbaring di kamar.

Ketika pemilik kos dan temannya keluar kamar untuk memindahkan mobil agar terhindar dari panas, tiba-tiba seorang wanita dari kamar yang berada tepat di depan pos satpam.

Berikutnya perempuan bertubuh montok dan berpakaian seksi itu mendekati satpam dan meminta sapu.

Terpisah, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, Brigjen Andi Loedianto mengaku belum tahu perihal adanya pengunjung Equator dan D’blues yang overdosis narkoba.

Seperti diketahui, kedua korban yakni Eka Rasya Puspita (25)-pengunjung Equator dan Putra Susesno (32) warga Setia Budi- pengunjung D’Blues. “Saya belum tau. Yang jelas kita akan selalu monitor dan melakukan razia di tempat hiburan malam bila menyediakan Narkotika,” ujarnya via telepon.

Sekitar 15 menit kemudian, Brigjen Andi Loedianto menghubungi ponsel wartawan untuk mencari tahu perihal siapa yang memproses kasus ini.

“Laporannya kemana itu…?” tanya Brigjen Andi Loedianto.

Dijawab, kedua korban belum membuat laporan.

“Kenapa belum dibuat. Oke saya akan koordinasi kan kepada pihak Polres,” balas Brigjen Andi Loedianto.

Foto: Fhatin/PM
Tempat kos Eka Rasya Puspita, pengunjung karaoke Equator yang tewas overdosis Inex, di Jalan H. Adam Malik, Gang Selamat. Tampak sebuah mobil Fortuner hitam dan Toyota Vios terparkir di tengah halaman.

Lanjutnya, awal-awal ngekos, Karin dan Eka kerap memberinya makanan tiap pulang. “Aku dengar mereka kerja SPG, tapi aku tidak tahu kalau soal dia kuliah. Si Karin sempat pulang pada Minggu sore dan ngambil barang-barangnya. Setelah itu sampai sekarang, si Karin tidak pernah balik lagi. Senin kemarin ada 2 polisi datang dan memaksa masuk, tapi tidak aku kasih, kemudian banyak kali nanyanya,” jelasnya.

Tidak lama, datang pria berkemeja biru, rambut cepak, dan mengendarai Toyota Fortuner BK 888 VK. Menurut Satri, pria itu pemilik kos yang bekerja sebagai dosen. Sedangkan pemilik mobil satu lagi adalah teman pemilik kos yang awalnya berbaring di kamar.

Ketika pemilik kos dan temannya keluar kamar untuk memindahkan mobil agar terhindar dari panas, tiba-tiba seorang wanita dari kamar yang berada tepat di depan pos satpam.

Berikutnya perempuan bertubuh montok dan berpakaian seksi itu mendekati satpam dan meminta sapu.

Terpisah, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, Brigjen Andi Loedianto mengaku belum tahu perihal adanya pengunjung Equator dan D’blues yang overdosis narkoba.

Seperti diketahui, kedua korban yakni Eka Rasya Puspita (25)-pengunjung Equator dan Putra Susesno (32) warga Setia Budi- pengunjung D’Blues. “Saya belum tau. Yang jelas kita akan selalu monitor dan melakukan razia di tempat hiburan malam bila menyediakan Narkotika,” ujarnya via telepon.

Sekitar 15 menit kemudian, Brigjen Andi Loedianto menghubungi ponsel wartawan untuk mencari tahu perihal siapa yang memproses kasus ini.

“Laporannya kemana itu…?” tanya Brigjen Andi Loedianto.

Dijawab, kedua korban belum membuat laporan.

“Kenapa belum dibuat. Oke saya akan koordinasi kan kepada pihak Polres,” balas Brigjen Andi Loedianto.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/