Menurut Saptuari, saat itu dirinya membawakan materi tentang bahaya hidup dengan utang dan riba. Sifat buruk utang yang terus bertambah, bertambah, dan bertambah, hingga kasus-kasus nyata yang ada di masyarakat. Banyaknya nyawa yang melayang karena terjerat utang dan riba berkepanjangan.
“Stresss… Capeeek… Jenuuuuh… Seolah sepanjang hidup yang dipikir hanya cicilan dan cicilan. Allah mengambil ketenangan dalam hidupnya diganti dengan kegelisahan tiada akhir,” katanya dalam seminar.
Ia pun menuturkan kisah hijrah orang-orang yang menemukan jalan pulang. Banyak kejadian yang mereka alami setelah memutuskan berhijrah hidup tanpa utang dan riba.
“Di sesi terakhir, panitia membagikan hadiah, dengan tantangan siapa yang berani action taubat on location. Potong semua kartu utang saat itu juga. Satu.. dua.. tiga… Ternyata… puluhan peserta maju ke panggung dengan heroiknya.. Semua dompet dibuka, kartu-kartu utang dikeluarkan.. mereka antre memotong kartunya,” kata Saptuari dengan wajah sumringah. (ism/pjs/jpg)
Menurut Saptuari, saat itu dirinya membawakan materi tentang bahaya hidup dengan utang dan riba. Sifat buruk utang yang terus bertambah, bertambah, dan bertambah, hingga kasus-kasus nyata yang ada di masyarakat. Banyaknya nyawa yang melayang karena terjerat utang dan riba berkepanjangan.
“Stresss… Capeeek… Jenuuuuh… Seolah sepanjang hidup yang dipikir hanya cicilan dan cicilan. Allah mengambil ketenangan dalam hidupnya diganti dengan kegelisahan tiada akhir,” katanya dalam seminar.
Ia pun menuturkan kisah hijrah orang-orang yang menemukan jalan pulang. Banyak kejadian yang mereka alami setelah memutuskan berhijrah hidup tanpa utang dan riba.
“Di sesi terakhir, panitia membagikan hadiah, dengan tantangan siapa yang berani action taubat on location. Potong semua kartu utang saat itu juga. Satu.. dua.. tiga… Ternyata… puluhan peserta maju ke panggung dengan heroiknya.. Semua dompet dibuka, kartu-kartu utang dikeluarkan.. mereka antre memotong kartunya,” kata Saptuari dengan wajah sumringah. (ism/pjs/jpg)