25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pemko Dinilai Gagal Percepatan Pembangunan di Medan Utara

Fachril/sumut pos
PENGASPALAN: Pekerja melakukan pengaspalan di Medan Utara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi PAN DPRD Medan, HT Bahrumsyah menuding Pemko Medan telah gagal memprioritaskan percepatan pembangunan di Utara Kota Medan.

“Sudah tahun keempat masa pemimpinan Dzulmi Edin. Dia telah gagal membangun Medan Utara. Padahal, dalam visi dan misinya pada Pemilu sebelumnya, telah berjanji ingin membangun Medan Utara. Buktinya tidak terlaksana, jadi kita nilai Wali Kota gagal,” tudingnya, Kamis (14/3).

Dijelaskan Ketua DPD PAN Kota Medan ini, seharusnya Wali Kota Medan mempriotitaskan janjinya semasa kampanye untuk membangun Medan Utara. Ternyata, 4 kecamatan di ujung Utara Kota Medan masih tertinggal dari sisi infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan fasilitas umum.

“Lihatlah, di sisa masa jabatannya, kita lihat masih banyak janji Wali Kota belum terlaksana. Saya menilai, Utara ini masih dianaktirikan oleg Pemko Medan,” beber wakil rakyat akrab disapa Bahrum.

Dijabarkan Bahrum, program yang belum dilaksanakan oleh Pemko Medan untuk kepentingan percepatan pembangunan di Utara adalah, masalah Islamic Centre, Jembatan Sicanang, penerangan jalan yang masih gelap dan pembenahan drainase untuk mengatasi banjir. Program itulah yang belum terwujud untuk mendukung pembangunan di Medan Utara.

“Lihatlah, berbagai pembenahan infrastruktur banyak yang menyalah. Sampai saat ini Jembatan Sicanang belum tuntas dan Islamic Center belum juga terbangun. Apa pantas kita bilang Medan Utara sudah berubah, ini adalah kegagalan pimpinan daerah,” tegas Bahrum.

Selain itu, kurangnya pengawasan dan penindakan terhadap masalah perizinan bangunan bermasalah, sehingga banyak PAD dari IMB tidak masuk ke khas daerah. Dengan demikian, Pemko Medan seasakan membiarkan bangunan bermasalah yang dianggap menghambat percepatan pembangunam di Medan Utara.

“Bagaimana Medan Utara maju dan berkembang. Banyak perusahaan berdiri di kawasan pemukiman, sehingga berdampak kepada masalah penataan kota dan kesehatan. Ini sudah menyalahi hukum, tapi dibiarkan. Jadi, Medan Utara jadi kumuh dan tidak tertata,” kesal Bahrum.

Wakil rakyat yang sudah duduk 2 periode di DPRD Medan ini juga menyesalkan sikap Wali Kota Medan, ia menilai Wali Kota juga tidak peduli pendidikan bagi masyarakat di Utara Kota Medan. Pasalnya, sarana pendidikan SMP di Belawan dan SMA di Medan Deli belum dibangun yang seharusnya menjadi prioritas.

“Kalau Wali Kota serius, sudah sepatutnya sekolah negeri diajukan ke Pemprovsu. Tapi sampai saat ini, apapun belum dilakukan, kita tidak ingin kegagalan ini menjadi bias bagi masyarakat. Kita ingin menagih janji Wali Kota untuk membangun Medan Utara,” ujarnya.

Harapannya, Wali Kota Medan dapat segera menjalankan tanggung jawabnya untuk membangun Medan Utara. Karena, penyumbang suara terbesar pada Pemilu lalu adalah di Medan Utara.

“Kita tidak ingin Medan Utara jadi anak tiri. Jadikan Medan Utara adalah kawasan yang berkembang sama seperti kecamatan lain. Pemerataaan pembangunan harus jadi prioritas bagi Pemko Medan,” tutup Bahrum.

Hal yang sama juga diutarakan pengamat kebijakan publik, Saharudin. Ia menilai Pemko Medan belum mempunyai inovasi dan terobosan baru untuk mengembangkan percepatan pembangunan di Medan Utara. Bahkan, beberapa infrastruktur yang akan dibangun umumnya bermasalah.

“Kita sudah lihat, selama ini belum ada perubahan di Medan Utara. Untuk perbaikan jalan dan revitalisasi pasar saja bermasalah. Kita nilai, Medan Utara masih dikesampingkan oleh Pemko Medan,” tegasnya.

Untuk tercapainya harapan masyarakat di Medan Utara, Wali Kota Medan harus fokus melakukan peninjauan dan pengecekan ke lapangan untuk melihat apa yang terjadi di Medan Utara.

“Pak wali, harus berani turun ke lapangan, apa yang menjadi janjinya semasa kampanye, harus dilaksanakannya, kalau tidak Medan Utara akan terus tertinggal,” pinta Saharudin. (fac/ila)

Fachril/sumut pos
PENGASPALAN: Pekerja melakukan pengaspalan di Medan Utara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi PAN DPRD Medan, HT Bahrumsyah menuding Pemko Medan telah gagal memprioritaskan percepatan pembangunan di Utara Kota Medan.

“Sudah tahun keempat masa pemimpinan Dzulmi Edin. Dia telah gagal membangun Medan Utara. Padahal, dalam visi dan misinya pada Pemilu sebelumnya, telah berjanji ingin membangun Medan Utara. Buktinya tidak terlaksana, jadi kita nilai Wali Kota gagal,” tudingnya, Kamis (14/3).

Dijelaskan Ketua DPD PAN Kota Medan ini, seharusnya Wali Kota Medan mempriotitaskan janjinya semasa kampanye untuk membangun Medan Utara. Ternyata, 4 kecamatan di ujung Utara Kota Medan masih tertinggal dari sisi infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan fasilitas umum.

“Lihatlah, di sisa masa jabatannya, kita lihat masih banyak janji Wali Kota belum terlaksana. Saya menilai, Utara ini masih dianaktirikan oleg Pemko Medan,” beber wakil rakyat akrab disapa Bahrum.

Dijabarkan Bahrum, program yang belum dilaksanakan oleh Pemko Medan untuk kepentingan percepatan pembangunan di Utara adalah, masalah Islamic Centre, Jembatan Sicanang, penerangan jalan yang masih gelap dan pembenahan drainase untuk mengatasi banjir. Program itulah yang belum terwujud untuk mendukung pembangunan di Medan Utara.

“Lihatlah, berbagai pembenahan infrastruktur banyak yang menyalah. Sampai saat ini Jembatan Sicanang belum tuntas dan Islamic Center belum juga terbangun. Apa pantas kita bilang Medan Utara sudah berubah, ini adalah kegagalan pimpinan daerah,” tegas Bahrum.

Selain itu, kurangnya pengawasan dan penindakan terhadap masalah perizinan bangunan bermasalah, sehingga banyak PAD dari IMB tidak masuk ke khas daerah. Dengan demikian, Pemko Medan seasakan membiarkan bangunan bermasalah yang dianggap menghambat percepatan pembangunam di Medan Utara.

“Bagaimana Medan Utara maju dan berkembang. Banyak perusahaan berdiri di kawasan pemukiman, sehingga berdampak kepada masalah penataan kota dan kesehatan. Ini sudah menyalahi hukum, tapi dibiarkan. Jadi, Medan Utara jadi kumuh dan tidak tertata,” kesal Bahrum.

Wakil rakyat yang sudah duduk 2 periode di DPRD Medan ini juga menyesalkan sikap Wali Kota Medan, ia menilai Wali Kota juga tidak peduli pendidikan bagi masyarakat di Utara Kota Medan. Pasalnya, sarana pendidikan SMP di Belawan dan SMA di Medan Deli belum dibangun yang seharusnya menjadi prioritas.

“Kalau Wali Kota serius, sudah sepatutnya sekolah negeri diajukan ke Pemprovsu. Tapi sampai saat ini, apapun belum dilakukan, kita tidak ingin kegagalan ini menjadi bias bagi masyarakat. Kita ingin menagih janji Wali Kota untuk membangun Medan Utara,” ujarnya.

Harapannya, Wali Kota Medan dapat segera menjalankan tanggung jawabnya untuk membangun Medan Utara. Karena, penyumbang suara terbesar pada Pemilu lalu adalah di Medan Utara.

“Kita tidak ingin Medan Utara jadi anak tiri. Jadikan Medan Utara adalah kawasan yang berkembang sama seperti kecamatan lain. Pemerataaan pembangunan harus jadi prioritas bagi Pemko Medan,” tutup Bahrum.

Hal yang sama juga diutarakan pengamat kebijakan publik, Saharudin. Ia menilai Pemko Medan belum mempunyai inovasi dan terobosan baru untuk mengembangkan percepatan pembangunan di Medan Utara. Bahkan, beberapa infrastruktur yang akan dibangun umumnya bermasalah.

“Kita sudah lihat, selama ini belum ada perubahan di Medan Utara. Untuk perbaikan jalan dan revitalisasi pasar saja bermasalah. Kita nilai, Medan Utara masih dikesampingkan oleh Pemko Medan,” tegasnya.

Untuk tercapainya harapan masyarakat di Medan Utara, Wali Kota Medan harus fokus melakukan peninjauan dan pengecekan ke lapangan untuk melihat apa yang terjadi di Medan Utara.

“Pak wali, harus berani turun ke lapangan, apa yang menjadi janjinya semasa kampanye, harus dilaksanakannya, kalau tidak Medan Utara akan terus tertinggal,” pinta Saharudin. (fac/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/