MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Medan kembali menggelar demo di depan kantor Wali Kota Medan, Senin (14/3). Dengan massa berjumlah sekitar 20 orang, massa KAMMI kembali membawa spanduk yang bertuliskan kekecewaannya terhadap pemerintahan Bobby Nasution-Aulia Rachman.
“Hari ini kami datang lagi untuk menagih janji kampanye Bobby-Aulia dalam penanganan banjir, korupsi, kriminalitas, kesenjangan sosial dan pendidikan. Kami minta semua janji tersebut segera direalisasikan,” teriak Koordinator Aksi M Amin Siregar, Senin (14/3).
Terkhusus banjir, massa KAMMI pun menuntut Bobby Nasution agar meningkatkan kualitas lingkungan dan melakukan normalisasi sungai. “Kemarin, banjir kembali terjadi di beberapa titik di Kota Medan. Itu merupakan bukti penanganan banjir belum menunjukkan progres yang baik,” katanya.
Selain itu, dirinya juga meminta Wali Kota Medan untuk memenuhi janjinya dengan memberikan beasiswa kepada 1.000 mahasiswa/i Kota Medan.
“Saat ini baru 300 mahasiswa yang mendapat beasiswa. Kami minta janji tersebut segera direalisasikan dalam sisa pemerintahan 2 tahun ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PD KAMMI Medan Putra Rajanami mengatakan, dirinya juga mendesak Wali Kota Medan untuk menyelesaikan kasus kriminalitas seperti begal, perjudian dan peredaran narkoba. “Peredaran narkoba dan perjudian sudah sangat marak di Kota Medan. Kami minta ini semua kasus tersebut segera diberantas,” tutur Putra.
Tak lama menyampaikan aspirasinya, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman pun datang menemui massa. Di sana, Aulia pun berpesan pada massa KAMMI agar menunggu dirinya usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Medan untuk melakukan pertemuan.
Setelah selesai Rapat Paripurna, Auliamenerima perwakilan massa di Ruang Rapat 1 Kantor Wali Kota Medan. Dalam pertemuan itu, Aulia mengajak untuk bersama-sama membangun Kota Medan melalui ide-ide khas kaum millenial yang memiliki intelktual sebagai ciri khas mahasiswa yang berfikiran kritis.
“Ayo sama-sama kita bangun Kota Medan ini. Sampaikan saran kalian kepada kami dengan ide-ide yang kalian miliki,” ucap Aulia Rachman.
Aulia meminta, KAMMI Kota Medan untuk tidak hanya bisa mengkritik dan menyalahkan pemerintah atas kinerja yang telah dilakukan dengan menggelar aksi unjukrasa. Akan tetapi, mahasiswa juga diminta untuk membantu dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. “Bukan tidak boleh mengkritik. Silakan kritik, kami terima, tapi juga harus ada solusi yang diberikan,” ujarnya.
Selain mengkritik dan memberikan solusi kepada pemerintah, Aulia juga mengajak mahasiswa untuk mendukung kinerja Pemko Medan. Salah satunya, dengan ikut menyosialisasikan penggunaan Medan Pay sebagai aplikasi pembayaran nontunai milik Pemko Medan yang akan dilaunching sebelum Ramadan.
“Bantu pemerintah dalam meningkatkan PAD. Kalau PAD kita meningkat pesat, apapun bisa kita bangun di Kota Medan ini. Dukung kinerja Pemko Medan, dukung kinerja Pak Bobby sebagi Wali Kota Medan. Beliau sudah bekerja keras untuk membenahi Kota Medan ini, mari kita hargai itu,” katanya.
Menjawab tuntutan mahasiswa atas kinerja Pemko Medan dalam mengatasi masalah banjir dan hal-hal lainnya yang menjadi janji kampanye Bobby Nasution – Aulia Rachman, Aulia mengatakan jika Pemko Media sedang terus bekerja dalam menyelesaikan tugas-tugasnya secepat mungkin.
“Masalah banjir, ini butuh koordinasi dengan banyak pihak, dengan Kabupaten/Kota disekitar Medan, dengan Provinsi, dengan BWSS, dan semua ini sedang di komunikasikan. Pak Wali terus bekerja dan berkolaborasi untuk membenahi Kota Medan, mari kita dukung kinerja beliau,” pungkasnya. (map/ila)