25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Sempit, Tak Mampu Tampung Pengunjung

MEDAN-Ruangan bertamu di Rumah Tahanan (Tahti) Polresta Medan, tampaknya perlu dibenahi. Pasalnya, ruangan tersebut sudah tidak mampu menampung jumlah pengunjung yang terbilang sangat banyak. Seperti pantauan Sumut Pos pada Jumat (13/6). Ruangan yang dilengkapi 2 unit tempat duduk berukuran panjang yang terbuat dari semen itu, disesaki dan dipadati pengunjung serta tahanan yang dikunjungi. Bahkan, para pengunjung terpaksa duduk di lantai karena tempat duduk yang disediakan sudah penuh dan padat.

Tidak sampai di situ saja, pihak Satuan Tahti Polresta Medan, terpaksa membuat sistem gelombang dalam kunjungan itu. Terlihat, sejumlah pengunjung menunggu di tempat duduk yang berada tepat di depan rumah tahanan (Tahti) Polresta Medan. Bila ada pengunjung yang sudah selesai berkunjung, makan, harus bergantian dengan pengunjung lain yang menunggu.

“Saat ini ada 125 orang yang ditahan di rumah tahanan Polresta Medan. Dalam sepekan, kita buka 2 kali jadwal berkunjug yaitu hari Selasa dan Jumat. Setiap hari kunjungan itu ada sekitar 40 sampai 50 orang tahanan yang dikunjungi. Kita membuat batasan bagi pengunjung yaitu hanya 3 orang yang boleh mengunjungi seorang tahanan,” ungkap Kasat Tahti Polresta Medan, Iptu S Nainggolan saat ditemui Sumut Pos di kantornya, Jumat (13/6) siang.

Saat disinggung soal dampak yang dikhwatirkan atas keadaan itu, S Nainggolan mengaku kalau pihaknya memperketat penjagaan dan pengawalan, khususnya di setiap jadwal kunjungan. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi adanya tahanan yang kabur dengan cara menyelinap di tengah-tengah keramaian. Untuk itu juga, S Nainggolan mengaku kalau pihaknya melarang masuk bagi pengunjung yang mengenakan celana pendek dan mewajibkan tahanan mengenakan baju tahanan saat menemui keluarganya di ruang bertamu.
“Saya sudah mengajukan untuk pembenahan atas ruangan itu. Meski demikian, pihak saya tetap berupaya untuk memanfaatkan sarana yang sudah ada saat ini. Untuk mengurangi rasa stres para tahanan hingga mereka tidak berpikir akan hal-hal yang merugikan kita, selalu kita lakukan pendekatan, “ tambah S Nainggolan mengakhiri.

Perlunya pembenahan atas ruangan itu juga disampaikan sejumlah pengunjung. Seperti pengakuan Lina, kalau sistem antriean untuk berkunjung di rumah tahanan Polresta Medan sangat menyita waktunya. Terlebih, ruangan yang sempit juga disebut wanita yang mengaku tinggal di kawasan Jalan Denai itu, sangat membuat tidak nyaman sehingga membuat hal-hal penting yang hendak disampaikan menjadi tidak tepat penyampaiannya. (mag-10)

MEDAN-Ruangan bertamu di Rumah Tahanan (Tahti) Polresta Medan, tampaknya perlu dibenahi. Pasalnya, ruangan tersebut sudah tidak mampu menampung jumlah pengunjung yang terbilang sangat banyak. Seperti pantauan Sumut Pos pada Jumat (13/6). Ruangan yang dilengkapi 2 unit tempat duduk berukuran panjang yang terbuat dari semen itu, disesaki dan dipadati pengunjung serta tahanan yang dikunjungi. Bahkan, para pengunjung terpaksa duduk di lantai karena tempat duduk yang disediakan sudah penuh dan padat.

Tidak sampai di situ saja, pihak Satuan Tahti Polresta Medan, terpaksa membuat sistem gelombang dalam kunjungan itu. Terlihat, sejumlah pengunjung menunggu di tempat duduk yang berada tepat di depan rumah tahanan (Tahti) Polresta Medan. Bila ada pengunjung yang sudah selesai berkunjung, makan, harus bergantian dengan pengunjung lain yang menunggu.

“Saat ini ada 125 orang yang ditahan di rumah tahanan Polresta Medan. Dalam sepekan, kita buka 2 kali jadwal berkunjug yaitu hari Selasa dan Jumat. Setiap hari kunjungan itu ada sekitar 40 sampai 50 orang tahanan yang dikunjungi. Kita membuat batasan bagi pengunjung yaitu hanya 3 orang yang boleh mengunjungi seorang tahanan,” ungkap Kasat Tahti Polresta Medan, Iptu S Nainggolan saat ditemui Sumut Pos di kantornya, Jumat (13/6) siang.

Saat disinggung soal dampak yang dikhwatirkan atas keadaan itu, S Nainggolan mengaku kalau pihaknya memperketat penjagaan dan pengawalan, khususnya di setiap jadwal kunjungan. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi adanya tahanan yang kabur dengan cara menyelinap di tengah-tengah keramaian. Untuk itu juga, S Nainggolan mengaku kalau pihaknya melarang masuk bagi pengunjung yang mengenakan celana pendek dan mewajibkan tahanan mengenakan baju tahanan saat menemui keluarganya di ruang bertamu.
“Saya sudah mengajukan untuk pembenahan atas ruangan itu. Meski demikian, pihak saya tetap berupaya untuk memanfaatkan sarana yang sudah ada saat ini. Untuk mengurangi rasa stres para tahanan hingga mereka tidak berpikir akan hal-hal yang merugikan kita, selalu kita lakukan pendekatan, “ tambah S Nainggolan mengakhiri.

Perlunya pembenahan atas ruangan itu juga disampaikan sejumlah pengunjung. Seperti pengakuan Lina, kalau sistem antriean untuk berkunjung di rumah tahanan Polresta Medan sangat menyita waktunya. Terlebih, ruangan yang sempit juga disebut wanita yang mengaku tinggal di kawasan Jalan Denai itu, sangat membuat tidak nyaman sehingga membuat hal-hal penting yang hendak disampaikan menjadi tidak tepat penyampaiannya. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/