MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bantuan sosial (bansos) dampak Covid-19 tahap kedua Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan total 6.000 ton beras dan 600 ton gula pasir yang dibagi dalam 300 ribu paket belum selesai didistribusikan. Meski demikian, Pemko Medan juga sekaligus menyalurkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Sutan Lubis mengatakan, Sama halnya dengan Bansos Pemko Me-dan tahap kedua tersebut, Bansos Pemprovsu seban-yak 128.870 paket yang terdiri dari 10 Kg beras, 20 bungkus mie instan, 2 liter minyak goreng dan 2 kg gula pasir tersebut juga akan disalurkan lewat setiap Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan.
“Penyalurannya tetap melalui Kecamatan dan Kelurahan, akan disalurkan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” katanya.
Namun, Endar meyakini bahwa bantuan Pemko Medan tahap kedua dan bantuan Pemprovsu tersebut tidak akan tumpang tindih di masyarakat. Sebab ia mengaku telah berpesan kepada setiap Camat, Lurah hingga Kepala Lingkungan (Kepling) agar menyalurkan bantuan ini dengan tepat dan benar serta dalam kurun waktu yang cepat. “Saya sudah minta kepada Camat, Lurah maupun Kepling agar menyalurkan bantuan ini kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
Dijelaskan Endar, sama halnya dengan Bansos dari Pemko Medan tahap I dan II, Bansos dari Pemprovsu ini juga tidak dapat diberikan kepada masyarakat yang telah tercatat sebagai masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan bentuk bantuan lainnya dari Kementerian.
“Penerima bansos Pemko tahap I dan II berhak menerima Bansos dari Pemprovsu ini, tapi tentu yang diprioritaskan adalah mereka yang belum mendapatkan bantuan Pemko di tahap satu ataupun dua,” kata dia.
Adapun waktu pendistribusian Bansos Pemprovsu yang telah dijadwalkan sebelumnya, lanjut Endar, yakni sejak 12 Juni yang lalu hingga 16 Juni mendatang. Rinciannya, 4 kecamatan ditanggal 12 Juni, yakni Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Marelan dan Kecataman Medan Labuhan.
Kemudian dilanjutkan tanggal 13 Juni disalurkan ke 5 kecamatan, yakni Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Sunggal. Selanjutnya tanggal 15 Juni untuk 6 kecamatan, yakni Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Denai, Kecataman Medan Kota, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Maimum dan Kecamatan Medan Polonia.
Terakhir tanggal 16 Juli akan disalurkan ke 6 kecamatan yakni Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Baru. “Itu rencananya, kita harapkan bisa tepat waktu. Bilapun tidak, kita harapkan dapat disalurkan secepat mungkin,” kata Endar.
Sedangkan bantuan tahap II dari Pemko Medan, lanjut Endar, belum selesai disalurkan karena hingga saat ini Pemko Medan masih menunggu data-data warga terdampak dan miskin di Kota Medan yang belum mendapatkan bantuan berupa 20 Kg beras dan 2 Kg gula pasir dalam setiap paketnya tersebut. Sedangkan untuk masyarakat yang terdata, Pemko Medan memastikan telah selesai mendistribusikannya.
“Jadikan awalnya yang kita data itu ada 265 ribu, sisanya sebagai cadangan untuk yang berhak tapi belum kebagian, kalau yang sudah terdata itu kita pastikan sudah dibagi semua. Nah untuk yang cadangan ini ada yang sudah dibagikan, sebagian lagi belum karena kita masih menunggu data warga terdampak dan miskin di Kota Medan yang belum mendapatkan,” kata Endar.
Sembari menunggu laporan warga yang berhak namun belum mendapatkan bantuan itu, Endar mengaku Dinsos terus berkoordinasi dengan setiap perangkat daerah di Pemko Medan hingga tingkat kelurahan agar segera bisa mendapatkan data tersebut. “Total sudah 80 sampai 90 persen lah yang didistribusikan, sisanya segera, mudah-mudahan dalam minggu ini juga,” ujarnya.
Selain itu, kata Endar, pihaknya juga tetap berusaha untuk menyalurkan bantuan tersebut melalui setiap Kecamatan, Kelurahan hingga Lingkungan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Endar menampik bila belum selesainya pendistribusian bantuan itu disebabkan oleh tidak tersedianya sembako yang dimaksud oleh pihak Bulog. “Oh bukan karena dari Bulognya, kalau mereka sih ada stoknya, tapi karena memang alasan tadi,” pungkasnya. (map/ila)