NEW YORK – Gelar juara dari grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka membuat nama Novak Djokovic makin akrab dengan rekor. Yang paling baru, petenis Serbia itu memecahkan rekor sebagai pengumpul hadiah uang terbesar dalam satu musim. Padahal, musim 2011 masih belum berakhir.
Djokovic berhasil mengumpulkan hadiah sebesar USD 10,6 juta (sekitar Rp91,3 miliar). Tahun ini, petenis 24 tahun itu merebut tiga trofi turnamen grand slam: Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka. Itu masih didukung dengan penampilannya yang konsisten, hanya kalah dua kali dari 64 pertandingan musim ini.
Hadiah yang dikumpulkan Djokovic itu jauh lebih besar dibandingkan hadiah yang dikumpulkan Roger Federer dan Rafael Nadal. Tahun lalu, Nadal hanya mampu mengumpulkan hadiah terbesar USD10,2 juta. Sedangkan Federer peroleh hadiah USD 10,2 juta pada 2007.
Di turnamen tenis grand slam Amerika Serikat Terbuka, Djokovic yang mengandaskan Nadal di final mendapat USD 2,3 juta. Rinciannya USD 1,8 juta sebagai peraih gelar juara dan USD 500 ribu untuk bonus di setiap kemenangan yang diraihnya.
“Ini merupakan tahun terbaik dalam karir saya, dan saya menikmati setiap waktunya. Kemenangan jadi lebih manis karena saya meraihnya dengan mengatasi lawan-lawan terkuat saya,” ujar Djokovic.
Musim ini, untuk pertama kalinya pula Djokovic merebut takhta peringkat teratas ATP (Asosiasi Tenis Putra). Dia merebutnya dari tangan Nadal usai gelar juara di Wimbledon.
Dalam aksi impresifnya sepanjang tahun ini, Djokovic juga menunjukkan dominasinya atas dua petenis yang terlibat rivalitas terbaik hampir tujuh tahun terakhir, Nadal dan Federer. Skor menang kalah melawan dua petenis terbut adalah 10-1. Djokovic tak kalah sekali pun dari Nadal dalam enam pertemuan, dan hanya sekali kalah dari Federer dalam lima pertemuan.
Namun, Djokovic mengakui masih banyak hal yang harus dibuktikannya setidaknya hingga akhir tahun ini. Termasuk di antaranya terus memperbaiki rekor bertandingnya. Untuk musim terbaik, dia hanya kalah dari petenis legendary AS John McEnroe yang menciptakan rekor menang kalah 84-3 di musim 1984.
“Masih banyak yang harus saya buktikan, sebagai petenis di lapangan atau pribadi di luar lapangan. Sederhana, saya hanya ingin semuanya berlangsung dalam hal yang positif,” ujarnya.
Tugas berat juga menghadang Djokovic musim depan. Dengan sepuluh gelar juara yang dimilikinya tahun ini, dia justru berhadapan dengan ancaman pengurangan poin yang besar untuk tahun depan. Setidaknya, dia harus mempertahankan prestasi yang diukirnya musim ini, supaya tak terkejar para rivalnya. (ady/jpnn)