25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Paspor Hilang, Jamaah Terlambat Pulang

MEDAN-Ada kerinduan mendalam bagi jamaah haji terhadap tanah airnya setelah sekian waktu di Tanah Suci. Namun, bagaimana jika kepulangan jamaah haji tertunda hanya karena keteledoran?

Kisah ini terjadi pada seorang jamaah haji asal Padangsidimpuan Cahayo Iman Binti Abu Sohob (56). Jamaah yang termasuk dalam kloter 02 Debarkasi Medann dengan nomor manifest 176 ini harus menambah satu hari lagi di tanah suci karena kehilangan paspor. Dia pun akhirnya menumpang kloter 03 agar sampai di Bandara Polonia Medan.
“Ya, jamaah ini kehilangan paspornya saat di tanah suci ketika akan pulang dengan rombongan kloter 02. Akibatnya, jamaah ini harus menginap dulu di Daker Jeddah selama 1 malam untuk mengurus SPLP (Surat Pengganti Laksana Paspor) miliknya,” jelas Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Drs Abd Rahman Harahap melalui Humas PPIH Debarkasi Medan Sazli Nasution, Senin (14/11).

Karena itu, Sazli mengimbau kepada jamaah haji untuk betul-betul menyimpan paspornya agar tidak terhambat saat pulang ke tanah air. Jika memang kehilangan paspor, tambah Sazli, hendaknya hal tersebut langsung dilaporkan pada petugas PPIH Arab Saudi yang akan dikoordinasikan dengan Konsulat Jendral RI di Jeddah. Namun, petugas haji pelayanan khusus di Bandara Jeddah sering memantau jika ada barang jamaah yang tercecer untuk selanjutnya dikumpulkan dan dibawa pada pemulangan kloter berikutnya.

“Kehilangan paspor ini memang sering terjadi. Karena saat menginap di Jeddah, paspor dikembalikan kepada jamaah. Jadi, mungkin saja jamaah ini lupa menyimpannya, sehingga tidak sadar tercecer. Kalau sudah begini, harus mengurus SPLP dulu baru bisa pulang,” ungkapnya.

Sementara itu, kloter 04 Debarkasi Medan sebanyak 455 jamaah haji asal Medan, Simalungun dan Pematangsiantar take off dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Senin (14/11) pukul 10.45 waktu setempat dan tiba di Bandara Polonia Medan Selasa dini hari.

Wartawan Diusir saat Meliput

Kabar kurang menyenangkan hadir saat pemulangan jamaah haji kloter 03 Debarkasi Medan asal Binjai dan Medan di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji, Senin (14/11). Dalam kegiatan yang berlangsung pada dinihari pukul 02.00 WIB itu, seorang wartawan dari media Mimbar Umum, M Janib, diusir.

Pengusiran ini berawal ketika Kepala Seksi Penerimaan kedatangan PPIH DR H Azhar Sitompul meminta keamanan menertibkan ruang kedatangan yang dipenuhi penjeput karena ada yang tidak memakai tanda pengenal. Sebelumnya, Azhar Sitompul telah berulangkali meminta agar penjemput yang tidak memiliki kepentingan meninggalkan ruangan, supaya jamaah haji bisa masuk dengan tenang.

Kemudian, Komandan Keamanan Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan AKBP Pol Mansyur langsung turun tangan. Sayangnya, diawal melakukan penertiban, Mansyur langsung menegor M Janib dan memintanya untuk keluar. Karena selama ini tidak pernah mendapat pengusiran, Janib menunjukkan tanda pengenalnya dan mengatakan dia wartawan. Namun Mansyur bersikeras meminta Janib keluar. Sementara ruangan masih disesaki penjeput di antaranya ada yang tidak memiliki tanda masuk.

Kondisi ini membuat wartawan lain bereaksi dengan mendatangi Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Drs Abd Rahman Harahap, dan mengutarakan tidak simpatinya sikap komandan keamanan tersebut. Merasa jawaban Rahman tidak memuaskan, wartawan mengambil tindakan mengumpulkan tanda pengenal, lalu menyerahkan pada Rahman dengan sikap, komandan keamanan diganti, bila tidak wartawan akan menghentikan peliputan kegiatan PPIH Derbarkasi Medan.

Peristiwa yang belum pernah terjadi ini, membuat Ketua PWI Sumatera Utara Drs M Syahril mengutarakan kekesalannya. “Sangat kami sayangkan tidakan petugas keamanan tersebut,” tegas Syahril saat menerima delegasi beberapa wartawan peliput kegiatan PPIH Debarkasi Medan di Sekretariat PWI Sumatera Utara, Senin (14/11).
Menurut Syahril tugas wartawan di asrama haji sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena itu, Syahril mengharapkan Kapoldasu dapat menurunkan personelnya yang profesional, mengingat peliputan kegiatan jemaah haji merupakan ibadah.

Sementara itu, AKBP Pol Mansyur minta maaf kepada wartawan yang meliput kegiatan kedatangan dan pemulangan jemaah haji Sumut di Asrama Haji Medan. “Saya mohon maaf karena saya menjalani tugas atas permintaan panitia,” ujarnya. (mag-11)

MEDAN-Ada kerinduan mendalam bagi jamaah haji terhadap tanah airnya setelah sekian waktu di Tanah Suci. Namun, bagaimana jika kepulangan jamaah haji tertunda hanya karena keteledoran?

Kisah ini terjadi pada seorang jamaah haji asal Padangsidimpuan Cahayo Iman Binti Abu Sohob (56). Jamaah yang termasuk dalam kloter 02 Debarkasi Medann dengan nomor manifest 176 ini harus menambah satu hari lagi di tanah suci karena kehilangan paspor. Dia pun akhirnya menumpang kloter 03 agar sampai di Bandara Polonia Medan.
“Ya, jamaah ini kehilangan paspornya saat di tanah suci ketika akan pulang dengan rombongan kloter 02. Akibatnya, jamaah ini harus menginap dulu di Daker Jeddah selama 1 malam untuk mengurus SPLP (Surat Pengganti Laksana Paspor) miliknya,” jelas Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Drs Abd Rahman Harahap melalui Humas PPIH Debarkasi Medan Sazli Nasution, Senin (14/11).

Karena itu, Sazli mengimbau kepada jamaah haji untuk betul-betul menyimpan paspornya agar tidak terhambat saat pulang ke tanah air. Jika memang kehilangan paspor, tambah Sazli, hendaknya hal tersebut langsung dilaporkan pada petugas PPIH Arab Saudi yang akan dikoordinasikan dengan Konsulat Jendral RI di Jeddah. Namun, petugas haji pelayanan khusus di Bandara Jeddah sering memantau jika ada barang jamaah yang tercecer untuk selanjutnya dikumpulkan dan dibawa pada pemulangan kloter berikutnya.

“Kehilangan paspor ini memang sering terjadi. Karena saat menginap di Jeddah, paspor dikembalikan kepada jamaah. Jadi, mungkin saja jamaah ini lupa menyimpannya, sehingga tidak sadar tercecer. Kalau sudah begini, harus mengurus SPLP dulu baru bisa pulang,” ungkapnya.

Sementara itu, kloter 04 Debarkasi Medan sebanyak 455 jamaah haji asal Medan, Simalungun dan Pematangsiantar take off dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Senin (14/11) pukul 10.45 waktu setempat dan tiba di Bandara Polonia Medan Selasa dini hari.

Wartawan Diusir saat Meliput

Kabar kurang menyenangkan hadir saat pemulangan jamaah haji kloter 03 Debarkasi Medan asal Binjai dan Medan di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji, Senin (14/11). Dalam kegiatan yang berlangsung pada dinihari pukul 02.00 WIB itu, seorang wartawan dari media Mimbar Umum, M Janib, diusir.

Pengusiran ini berawal ketika Kepala Seksi Penerimaan kedatangan PPIH DR H Azhar Sitompul meminta keamanan menertibkan ruang kedatangan yang dipenuhi penjeput karena ada yang tidak memakai tanda pengenal. Sebelumnya, Azhar Sitompul telah berulangkali meminta agar penjemput yang tidak memiliki kepentingan meninggalkan ruangan, supaya jamaah haji bisa masuk dengan tenang.

Kemudian, Komandan Keamanan Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan AKBP Pol Mansyur langsung turun tangan. Sayangnya, diawal melakukan penertiban, Mansyur langsung menegor M Janib dan memintanya untuk keluar. Karena selama ini tidak pernah mendapat pengusiran, Janib menunjukkan tanda pengenalnya dan mengatakan dia wartawan. Namun Mansyur bersikeras meminta Janib keluar. Sementara ruangan masih disesaki penjeput di antaranya ada yang tidak memiliki tanda masuk.

Kondisi ini membuat wartawan lain bereaksi dengan mendatangi Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Drs Abd Rahman Harahap, dan mengutarakan tidak simpatinya sikap komandan keamanan tersebut. Merasa jawaban Rahman tidak memuaskan, wartawan mengambil tindakan mengumpulkan tanda pengenal, lalu menyerahkan pada Rahman dengan sikap, komandan keamanan diganti, bila tidak wartawan akan menghentikan peliputan kegiatan PPIH Derbarkasi Medan.

Peristiwa yang belum pernah terjadi ini, membuat Ketua PWI Sumatera Utara Drs M Syahril mengutarakan kekesalannya. “Sangat kami sayangkan tidakan petugas keamanan tersebut,” tegas Syahril saat menerima delegasi beberapa wartawan peliput kegiatan PPIH Debarkasi Medan di Sekretariat PWI Sumatera Utara, Senin (14/11).
Menurut Syahril tugas wartawan di asrama haji sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena itu, Syahril mengharapkan Kapoldasu dapat menurunkan personelnya yang profesional, mengingat peliputan kegiatan jemaah haji merupakan ibadah.

Sementara itu, AKBP Pol Mansyur minta maaf kepada wartawan yang meliput kegiatan kedatangan dan pemulangan jemaah haji Sumut di Asrama Haji Medan. “Saya mohon maaf karena saya menjalani tugas atas permintaan panitia,” ujarnya. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/