RE Nainggolan Ditawari Posisi Wakil
MEDAN-Gagal menggaet Gus Irawan, Partai Demokrat akhirnya menetapkan Amri Tambunan sebagai calon gubernur (cagub) Sumut. Hanya saja, hingga tadi malam Demokrat masih menggodok nama-nama kandidat cawagub yang akan diduetkan dengan bupati Deliserdang itu.
“Amri sudah putus. Amri untuk nomor satu (cagub, Red),” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jhony Allen Marbun, kepada Sumut Pos tadi malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga pukul 24.00 WIB, belum ada perkembangan terbaru, rapat Demokrat masih tertutup.
Alasan pilihan jatuh ke Amri, kata Ketua Tim Penjaringan Cagub Sumut DPP Demokrat itu, karena dia kader dan berdasarkan hasil survei tingkat elektabilitasnya sangat bagus. “Beliau juga dua kali menang pemilihan bupati, dengan suara menang besar,” imbuhnya.
Jhony mengatakan, penunjukan Amri sebagai cagub ini sudah klir, sudah disetujui Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Demokrat, Anas Urbaningrum.
Menariknya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siradj juga mengirimkan sudah dukungan ke Amri, yang dikirim ke DPP Demokrat. “Beliau (Said Aqil, red) menyatakan dukungan ke Amri dan siap menjadi juru kampanye nanti. Ada surat resminya,” cerita Jhony.
Mengenai cawagub, Jhony mengatakan, akan langsung dibahas Rabu (14/11) malam. “Nanti kalau sudah selesai saya pasti hubungi sampeyan (Anda, Red),” janji Jhony. Hanya saja, dia enggan menyebutkan nama-nama kandidat cawagub. Untuk mempertegas mengenai penetapan Amri, Sumut Pos menghubungi Ketua DPP Demokrat Bidang Komunikasi, Ruhut Sitompul, yang resmi mewakili suara partainya.
“Ya, Amri Tambunan,” ujar Ruhut Sitompul, tadi malam.
Mengenai pendampingnya, kata Ruhut, sempat ditawarkan ke RE Nainggolan. Hanya saja, mantan sekda Provinsi Sumut yang tersingkir dari bursa cagub PDIP itu belum memberikan jawaban. “Pak RE belum mengisi formulir,” ujar Ruhut. Yang dimaksud adalah formulir kesediaan sebagai cawagub mendampingi Amri, yang nantinya dilampirkan saat mendaftarkan pasangan calon ke KPU Sumut.
“Yang sudah pasti Pak Amri, wakil belum,” imbuh anggota Komisi III DPR itu. Demokrat, lanjutnya, masih punya waktu dua hari lebih, karena tanggal akhir pendaftaran ke KPU Sumut ditutup 16 Nopember 2012 pukul 24.00 Wib. “Last minute tak masalah,” imbuh pria yang biasa dipanggil Bang Poltak itu.
Di sisi lain, penetapan calon Demokrat ini langsung disoroti oleh Pengamat Anggaran Sumut, Elfenda Ananda. Katanya, di antara kandidat yang muncul menjadi Cagubsu dan Cawagubsu yang pernah menjabat kepala daerah yakni Gatot Pujo Nugroho, T Erry Nuradi, dan Amri Tambunan. Dari ketiga nama tersebut memiliki catatan buruk dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pengamat Anggaran Elfenda Ananda mengatakan, masing-masing kandidat memiliki catatan sendiri dari apa yang pernah dibuatnya. Mulai dari pengelolaan dana bantuan bina sosial hingga anggaran untuk pembangunan.
“Memang dari ketiganya, seperti Gatot menciptakan laporan keuangan wajar tanpa pengecualian (WTP), begitu juga Erry Nuradi di Sergai. Tapi, untuk Amri Tambunan di Deliserdang selalu disclamer. Semua ini semestinya jadi catatan,” katanya.
Lebih lanjut, dia berpendapat, jika seorang kepala daerah hanya mampu membuat laporan dengan penilaian disclamer didaerahnya dengan anggaran sekitar Rp2 triliun, menjadi pertanyaan nantinya dalam mengelola anggaran Pemprovsu jauh lebih besar yakni sekitar Rp7 triliun. “Inikan jadi aneh apa dasar partainya memilih cagubsu tak melihat track record,” ujarnya.
Elfenda menyebut, selama ini pelaksanaan pemerintah sangat tergantung partai, dan kepala daerah hanya orang yang bertugas sebagai pembagi kue. Padahal persoalan besar sedang dihadapi masyarakat. “Partai itu sebaiknya tak memberi yang terbaik untuk rakyat, bukan sebaliknya mengambil hak rakyat,” sebutnya. (sam/ril/ari)