32 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

PKM USU Berikan Alat Deteksi Kesuburan Tanah ke Petani di Desa Sayur Matua

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim dosen Universitas Sumatera Utara (USU), kembali menggelar pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) USU yang diketuai Dr Tulus Ikhsan Nasution SSi Msc, memberikan alat pendeteksi kesuburan tanah kepada petani desa binaan di Desa Sayur Matua, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.

Dr Tulus menjelaskan, tujuan dari pengabdian masyarakat kali ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Sayur Matua dalam pemanfaatan tekhnologi, khususnya dalam pendeteksian kesuburan tanah menggunakan sistem sensor. Selama in, petani di sana menentukan kesuburan tanah secara manual yaitu dengan melihat secara langsung warna tanah tanpa mengetahui kelembaban dan unsur hara yang terkandung dalam tanah, pengolahan tanah pertanian yang kurang tepat dapat mendorong semakin menurunnya kualitas tanah pertanian.

Lebih lanjut dijelaskan Dr Tulus, alat pendeteksi kesuburan tanah ini dipasang dilahan sayuran organik. Alat pendeteksi ini merupakan kolaborasi antara Dosen FMIPA dan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU). Tim juga telah melaksanakan pelatihan lanjutan kepada masyarakat petani lokal dalam pembuatan pupuk berbasis limbah pertanian dengan menggunakan komposter otomatis yang telah dibuat pada tahun sebelumnya, pupuk komposter organik yang dihasilkan telah dipakai untuk menunjang kesuburan tanaman indigofera yang telah ditanam pada tahun sebelumnya oleh tim PKM USU.

Masih lanjut Tulus tanaman indigofera khususnya daun dan tangkai dapat diolah menjadi pakan ternak yang tinggi protein. “Kami berharap dengan pemakaian pupuk kompos yang diolah secara mandiri dan monitoring kesuburan tanah yang dilakukan secara terus menerus akan dapat menghasilkan tanaman indigofera yang subur sekaligus dapat bermanfaat pada peningkatan produksi pakan ternak,” ungkapnya.

Sementara itu koordinator kegiatan
Dr Irwana Nainggolan MSc mengatakan, dengan penerapan pertanian modern ini diharapkan pola pikir yang keliru pada masyarakat, yang menganggap untuk produksi yang besar harus memiliki lahan yang besar terjawab sudah. Dengan lahan yang relatif tidak luas untuk ukuran di desa tetapi dapat menghasilkan produksi yang besar dengan teknologi yang tepat guna. Kedepannya tim LPPM USU bersama Badan Usaha Milik Desa akan melakukan scale up produksi dan pembuatan kemasan agar produk tersebut dapat dijual

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sayur Matua yang diketuai Dr Tulus Ikhsan Nasution SSi MSc ini dibantu tim yang terdiri dari Dr Irwana Nainggolan MSc, Rahmadhani Banurea SSi MSi, Dr Zikri Noer SSi MSi, Ahmad Sadeli SPt MSc, Raju STp MSi, Baihaqi Siregar SSi MT, dan Dr Tetty Yuliaty SE MSi, (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim dosen Universitas Sumatera Utara (USU), kembali menggelar pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) USU yang diketuai Dr Tulus Ikhsan Nasution SSi Msc, memberikan alat pendeteksi kesuburan tanah kepada petani desa binaan di Desa Sayur Matua, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.

Dr Tulus menjelaskan, tujuan dari pengabdian masyarakat kali ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Sayur Matua dalam pemanfaatan tekhnologi, khususnya dalam pendeteksian kesuburan tanah menggunakan sistem sensor. Selama in, petani di sana menentukan kesuburan tanah secara manual yaitu dengan melihat secara langsung warna tanah tanpa mengetahui kelembaban dan unsur hara yang terkandung dalam tanah, pengolahan tanah pertanian yang kurang tepat dapat mendorong semakin menurunnya kualitas tanah pertanian.

Lebih lanjut dijelaskan Dr Tulus, alat pendeteksi kesuburan tanah ini dipasang dilahan sayuran organik. Alat pendeteksi ini merupakan kolaborasi antara Dosen FMIPA dan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU). Tim juga telah melaksanakan pelatihan lanjutan kepada masyarakat petani lokal dalam pembuatan pupuk berbasis limbah pertanian dengan menggunakan komposter otomatis yang telah dibuat pada tahun sebelumnya, pupuk komposter organik yang dihasilkan telah dipakai untuk menunjang kesuburan tanaman indigofera yang telah ditanam pada tahun sebelumnya oleh tim PKM USU.

Masih lanjut Tulus tanaman indigofera khususnya daun dan tangkai dapat diolah menjadi pakan ternak yang tinggi protein. “Kami berharap dengan pemakaian pupuk kompos yang diolah secara mandiri dan monitoring kesuburan tanah yang dilakukan secara terus menerus akan dapat menghasilkan tanaman indigofera yang subur sekaligus dapat bermanfaat pada peningkatan produksi pakan ternak,” ungkapnya.

Sementara itu koordinator kegiatan
Dr Irwana Nainggolan MSc mengatakan, dengan penerapan pertanian modern ini diharapkan pola pikir yang keliru pada masyarakat, yang menganggap untuk produksi yang besar harus memiliki lahan yang besar terjawab sudah. Dengan lahan yang relatif tidak luas untuk ukuran di desa tetapi dapat menghasilkan produksi yang besar dengan teknologi yang tepat guna. Kedepannya tim LPPM USU bersama Badan Usaha Milik Desa akan melakukan scale up produksi dan pembuatan kemasan agar produk tersebut dapat dijual

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sayur Matua yang diketuai Dr Tulus Ikhsan Nasution SSi MSc ini dibantu tim yang terdiri dari Dr Irwana Nainggolan MSc, Rahmadhani Banurea SSi MSi, Dr Zikri Noer SSi MSi, Ahmad Sadeli SPt MSc, Raju STp MSi, Baihaqi Siregar SSi MT, dan Dr Tetty Yuliaty SE MSi, (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/