Dodi menuturkan, perancang bangunan Masjid Agung semua berasal dari Kota Medan dan juga beberapa desainer dari daerah lainnya. Nantinya, pembangunan masjid yang baru tidak akan membongkar bangunan yang lama. Karena, bangunan yang lama memiliki nilai sejarah sebelum rencana pembangunan renovasi ini. Jadi, bangunan yang lama akan dibungkus dengan bangunan baru.
“Pada bangunan yang baru nantinya juga akan dibuatkan galeri kecil untuk menampilkan sejarah tentang Islam di Sumatera Utara dan sejarah berdirinya Masjid Agung Medan serta perpustakaan. Kemudiaan, dibuatkan lift khusus untuk penyandang cacat, sehingga mereka bisa naik ke lantai dua,” ungkapnya.
Disebutkannya, untuk biaya renovasi pembangunan mencapai Rp.400.252.150.000,-. Jumlah ini tentunya merupakan angka yang fantastis. Namun, dengan memiliki keyakinan dan optimisme semoga dapat mencapai dana yang dibutuhkan.
“Upaya untuk memenuhi biaya yang dibutuhkan, dilakukan dengan pola pengumpulan dana Rp10.000 per orang per bulan, dikali masa pembangunan selama 25 bulan. Bila ada 1 juta orang yang menyumbang, maka dalam 25 bulan akan terkumpul Rp250 miliar. Ini kalau kita mau berjamaah membangun Masjid Agung Medan sebagai ikon umat muslim di Indonesia, khususnya Sumut dan Kota Medan,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan infaq atau bantuan sumbangan pembangunan masjid, bisa Untuk menyalurkan infaq pembangunan Masjid Agung Medan, infaq bisa disalurkan ke panitia melalui bank BNI Syariah Cabang Medan No. Rek 2222.555.117, atau di Bank Sumut Syariah cab Multatuli Medan No Rek : 611.030.100.16789. Bisa juga di BRI Medan Putri Hijau No. Rek (Rp) 005.031.003.898.308 (USD) 005.302.000.135.309 Swift Code BRINIDJA, Bank Muamalat a.n Panitia Pembangunan Masjid Agung Medan no Rek 4820004131, Cimb Niaga Syariah 506-0100161.002 dan Bukopin Syariah 88003150551. Selain itu, bisa juga menyumbangkan melalui kotak becak infaq yang akan ada tulisan ditendanya becak infaq. (ris)