MEDAN-Puluhan Mahasiswa Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan di Jalan Penerbangan Medan terkapar usai menyantap makan malam di kampus tersebut, Minggu (15/4). Dari yang tercatat wartawan koran ini, mahasisiwa ATKP yang keracunan itu dirawat di beberapa rumah sakit. Semuanya mengalami pusing dan muntah.
Rumah sakit tempat mahasiswa yang keracunan adalah RS Adam Malik, Balai Pengobatan Medica di Jalan Jamin Ginting (Padang Bulan) Medan, RS Mitra Sejati, dan Mitra Persada.Di RS Adam Malik ada 43 mahasiswa yang dirawat. Namun, dari jumlah tersebutn
8 mahasiswa telah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan. Sisanya, ada 35 mahasiswa lagi yang rawat inap di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Direktur Medik dan Keperawatan RS Adam Malik dr Lukmanul Hakim membenarkan hal tersebut. “Pasien yang masuk ke IGD berjumlah 43 orang. Dari 35 orang masih dalam perawatan dan observasi, serta delapan sudah pulang karena dinyatakan tak apa-apa,” ungkapnya.
Dikatakannya, pasien (mahasiswa ATKP) yang dirawat inap mengalami pusing dan mual serta bibirnya merasa tebal dan menyesak ulu hati. “Keluhannya sesudah makan. Belum kita pastikan keracunan atau tidak. Karena masih dalam pemeriksaan,” jelas Lukmanul lagi.
“Untuk mengurangi keluhan, kita memberikan cairan infus serta obat-obatan kepada korban,” tambahnya.
Sementara, mahasiswa ATKP yang dirawat di Balai Pengobatan Medica Jalan Jamin Ginting (Padang Bulan) Medan ada 15 taruna. Sugiarto yang merupakan korban keracunan mengaku, usai menyantap makan malam, ia mendadak mual, pening dan muntah-muntah. “Makan malam sekira pukul 19.00 WIB. Setelah itu saya muntah-muntah. Dan itu juga terjadi kepada teman-teman yang lain, seperti Rizki, Sadli dan Agus,” ungkapnya saat ditemui di Balai Pengobatan Medica.
Menurutnya, dalam makan malam terebut disajikan lauk pauk serta sayuran. “Pakai ikan tongkol dan sayuran. Tapi saya tak memakan sayurnya,” ujar Sugiarto.
Awalnya semua korban dilarikan ke Medica, namun karena keterbatasan peralatan dan ruangan akhirnya dirujuk ke RS Mitra Sejati, Mitra Persada, dan RS Adam Malik. Menurut seorang petugas medis Medica, Rini (30), seluruh korban keracunan diduga diakibatkan ikan tongkol yang mereka konsumsi. “Racun yang masuk ke tubuh pasien diduga dari ikan tongkol yang mereka konsumsi,” ungkap Rini (30), seorang petugas medis di Medica.
Masih menurut Rini, puluhan mahasiswa tersebut telah dirujuk ke rumah sakit terdekat lainnya dan ada pula beberapa mahasiswa yang telah diizinkan pulang karena kondisinya sudah pulih. “Yang dirawat disini 10 orang,” jelasnya.
Dokter piket di Media, dr Refi Pinem membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia belum memberi keterangan seputar racun yang menjadi penyebab muntah-muntahnya para korban.
Pihak ATKP yang ditemui di RS Adam Malik sama sekali tak mau memberikan keterangan tentang jumlah pasti taruna yang mengalami keracunan tersebut. “Kami hanya mengantar para taruna ini untuk melakukan perawatan,” ujar pria setengah baya dengan jaket kulit dan topi cap itu.
Di RS Mitra Sejati Medan sendiri ada sekitar 23 mahasiswa yang terpaksa menjalani rawat inap dan 4 orang lagi mendapat penanganan di ruang ICU. “Semuanya masih mendapat penanganan oleh dokter. Masing-masing mahasiswanya ada yang dirawat di lantai 4 sebanyak 8 orang, lantai 3 ada 12 orang dan lantai 2 hanya 2 orang, bahkan di ruang ICU juga ada yaitu 4 orang.
“Tadi masuknya sekitar pukul 22.30 WIB. Saya dengar ada yang dirujuk dari Adam Malik. Tapi nggak tahu kenapa bisa dirujuk. Karena mereka masuknya juga banyak, kita nggak sempat mendata nama-nama yang masih dirawat. Tapi sejauh ini, penanganannya berupa pemberian infus,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan, hingga dini hari, keluarga pasien masih terlihat menjenguk para mahasiswa. Namun saat dimintai keterangan lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut, baik keluarga korban, maupun mahasiswa ATKP Medan terkesan tertutup. “Saya juga nggak begitu tahu pasti kejadiannya. Tadi sempat nyari di Adam Malik juga. Ternyata adik saya dirawat di rumah sakit ini (Mitra Sejati),” ujar keluarga korban yang lain.
Sementara salah seorang korban, Krisman Siahaan yang mendapat penanganan di ruang 314 mengaku, kejadian berawal saat makan malam diruang makan sekitar pukul 19.00 WIB. “Saat itu memang lagi makan makan malam. Menu makannya ikan tongkol dan nasi. Habis makan, rasanya agak pusing dan mual. Saya lihat teman-teman yang lain juga sama seperti saya,” terangnya.
Namun, katanya, setelah ditangani oleh medis, kondisinya mulai membaik. “Sudah agak baikanlah. Mungkin karena alergi. Herannya, ada juga teman yang makan dengan kami, tapi nggak keracunan. Belum tahu sampai kapan dirawat. Disini disuruh banyak minum air putih aja,” urainya. (saz/mag-11/adl/wel)