27.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Takut Demam Berdarah, Warga Medan Johor Minta Fogging

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor saat ini takut akan wabah demam berdarah (DBD) karena terdapatnya sejumlah kasus demam berdarah di wilayah tersebut. Pasalnya saat ini, penyakit DBD yang mulai menjangkit sejumlah warga cukup dikhawatirkan oleh warga lainnya.

 Ditambah lagi, kondisi cuaca saat ini membuat perkembangbiakan nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit DBD menjadi lebih banyak.

 Hal itu dikeluhkan warga saat menghadiri Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan ke- 4 T.A 2023 Perda Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Penanggulangan Bencana yang digelar Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Golkar, M. Afri Rizki Lubis SM M.IP di Jalan Karya Kasih, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Senin, (10/4/2023).

 Atas keluhan warga tersebut, Rizki Lubis meminta pemerintah di tingkat kewilayahan, yakni Kecamatan Medan Johor dan Kelurahan Pangkalan Masyhur untuk segera menindalanjuti keluhan warga tersebut dengan melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya, dengan melakukan fogging (pengasapan) nyamuk.

 “Kalau memang sudah ada ditemukan kasus DBD, tentu harus segera disikapi. Kita minta kepada pihak kecamatan dan kelurahan untuk segera melakukan fogging di kawasan ditemukannya kasus DBD dan sekitarnya,” ucap Rizki.

Di hadapan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan M. Yamin Daulay, perwakilan Kecamatan Medan Johor Juliana Khairina Harahap, dan Lurah Pangkalan Masyhur Rivai Harahap, Rizki Lubis juga meminta agar parit-parit yang tidak mengalir dapat segera dibongkar.

 “Parit-parit yang tidak mengalir atau tumpat, ini harus dibongkar, fungsinya dalam mengalirkan air harus dikembalikan agar tidak menjadi daerah genangan air. Kita harus melakukan langkah-langkah ini, jangan biarkan lebih banyak warga yang terjangkit,” ujarnya.

 Selain itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Medan tersebut juga meminta masyarakat untuk ikut serta membantu pemerintah dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

 “Perhatikan sekeliling lingkungan kita, jangan biarkan ada genangan air di wadah-wadah, karena itu akan membuat nyamuk berkembang dengan lebih mudah. Perhatikan kebersihan lingkungan kita, ini tanggungjawab kita bersama,” kata Rizki.

 Sebelumnya, warga Jalan Karya Tani, Pangkalan Masyhur mengeluhkan tentang banyaknya kasus DBD di kawasan tempat tinggal mereka. “Sekarang banyak genangan air pak, jadi banyak nyamuk. Sudah ada warga yang kena DBD,” ujar salah seorang warga yang hadir, Puput.

 Mewakili warga lainnya, Puput meminta Pemerintah Kota Medan untuk melakukan pembongkaran parit di Jalan Karya Tani.

 “Paritnya tidak mengalir pak, jadinya daerah kami becek waktu cuaca hujan dan banyak abu waktu cuaca panas, karena itu juga lah pak banyak genangan, jadi banyak nyamuk. Mohon segera dirapikan pak,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor saat ini takut akan wabah demam berdarah (DBD) karena terdapatnya sejumlah kasus demam berdarah di wilayah tersebut. Pasalnya saat ini, penyakit DBD yang mulai menjangkit sejumlah warga cukup dikhawatirkan oleh warga lainnya.

 Ditambah lagi, kondisi cuaca saat ini membuat perkembangbiakan nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit DBD menjadi lebih banyak.

 Hal itu dikeluhkan warga saat menghadiri Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan ke- 4 T.A 2023 Perda Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Penanggulangan Bencana yang digelar Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Golkar, M. Afri Rizki Lubis SM M.IP di Jalan Karya Kasih, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Senin, (10/4/2023).

 Atas keluhan warga tersebut, Rizki Lubis meminta pemerintah di tingkat kewilayahan, yakni Kecamatan Medan Johor dan Kelurahan Pangkalan Masyhur untuk segera menindalanjuti keluhan warga tersebut dengan melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya, dengan melakukan fogging (pengasapan) nyamuk.

 “Kalau memang sudah ada ditemukan kasus DBD, tentu harus segera disikapi. Kita minta kepada pihak kecamatan dan kelurahan untuk segera melakukan fogging di kawasan ditemukannya kasus DBD dan sekitarnya,” ucap Rizki.

Di hadapan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan M. Yamin Daulay, perwakilan Kecamatan Medan Johor Juliana Khairina Harahap, dan Lurah Pangkalan Masyhur Rivai Harahap, Rizki Lubis juga meminta agar parit-parit yang tidak mengalir dapat segera dibongkar.

 “Parit-parit yang tidak mengalir atau tumpat, ini harus dibongkar, fungsinya dalam mengalirkan air harus dikembalikan agar tidak menjadi daerah genangan air. Kita harus melakukan langkah-langkah ini, jangan biarkan lebih banyak warga yang terjangkit,” ujarnya.

 Selain itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Medan tersebut juga meminta masyarakat untuk ikut serta membantu pemerintah dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

 “Perhatikan sekeliling lingkungan kita, jangan biarkan ada genangan air di wadah-wadah, karena itu akan membuat nyamuk berkembang dengan lebih mudah. Perhatikan kebersihan lingkungan kita, ini tanggungjawab kita bersama,” kata Rizki.

 Sebelumnya, warga Jalan Karya Tani, Pangkalan Masyhur mengeluhkan tentang banyaknya kasus DBD di kawasan tempat tinggal mereka. “Sekarang banyak genangan air pak, jadi banyak nyamuk. Sudah ada warga yang kena DBD,” ujar salah seorang warga yang hadir, Puput.

 Mewakili warga lainnya, Puput meminta Pemerintah Kota Medan untuk melakukan pembongkaran parit di Jalan Karya Tani.

 “Paritnya tidak mengalir pak, jadinya daerah kami becek waktu cuaca hujan dan banyak abu waktu cuaca panas, karena itu juga lah pak banyak genangan, jadi banyak nyamuk. Mohon segera dirapikan pak,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/