25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Intip Isi Hape, Gadis Ini Babak-Belur Dihajar Pacar

Foto: Rizky/PM Astrid Magdalena yang pingsan dihajar pacar, mengadu ke Polresta Medan.
Foto: Rizky/PM
Astrid Magdalena yang pingsan dihajar pacar, mengadu ke Polresta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah lebam, Astrid Magdalena (29) membuat pengaduan ke Polresta Medan, Minggu (15/5) sore sekira 17.00 WIB. Astrid melaporkan pacarnya, Ade Kurniawan (30) yang menjabat Sekretaris Lurah (Seklur) Petisah Tengah karena telah menyiksa dan memukulinya hingga pingsan.

Menurut Astrid, kasus itu bermula saat Astrid membuka handphone Ade yang tertinggal saat keduanya service mobil di salah satu bengkel di kawasan Jalan Pancing Medan. Saat itu, Astrid terkejut melihat nomor handphone cewek yang selama kerap mengganggu hubungan keduanya. Karena kesal, Astrid pun menanyakan hal tersebut pada Ade.

Ade yang merasa terpojok langsung memukul wajah Astrid hingga memar. Astrid terkejut dan sontak teriak kesakitan. Mirisnya, jeritan itu membuat Ade makin emosi hingga kembali menghajar Astrid secara membabi buta. Tak kuat menahan pukulan, Astrid sontak pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Setelah mendapat perawatan medis, Astrid yang tak terima lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Medan.

Menurut Astrid, sore itu dia dan Ade service mobil sepulang menghadiri kondangan di kawasan Medan Tembung. “Saat itu Ade membayar service mobil, hapenya tertinggal. Saat saya periksa ternyata ada nomor hape wanita yang tidak saya kenal. Saya makin emosi karena ada juga nomor hape cewek yang selama ini suka mengganggu hubungan kami. Karena saya tanya-tanya itulah dia marah dan memukuli wajah saya,” lirihnya.

Masih kata Astrid, penganiayaan tersebut terjadi di dalam mobil saat keduanya hendak pulang ke rumah Ade di Jalan Kapten Muslim Medan. “Jadi saat di dalam mobil menuju ke rumah, tiba-tiba di Jalan Krakatau pelaku meminggirkan mobil dan meninju wajah dan kepala saya,” kenangnya.

“Karena saya tanyai terus, dia langsung marah dan terus memukuli wajah
dan badanku sampai aku tak sadarkan diri lagi. Saya sadar setelah di rumah sakit,” ucapnya.

Akibat penganiayaan itu, kepala dan wajah Astrid membiru dan ia terpaksa opname di rumah sakit. “Hubungan kami sudah 2 tahun 6 bulan, rencananya tahun depan kami menikah. Tapi karena kejadian tersebut kami berniat mengakhiri hubungan kami,” jelasnya.

Astrid juga meminta Ade mengembalikan uang yang telah mereka kumpulkan untuk biaya pernikahan. “Pacar saya itu PNS di Petisah Tengah, dia itu Seklur, rencananya kami mau menikah. Kami sudah membeli rumah dan mobil, jadi saya mau harta yang sudah saya berikan dikembalikannya,” harapnya. Menanggapi hal tersebut, Wakasat Reskrim Polresta Medan AKP Arfin ketika dikonfirmasi mengaku sudah menerima dan melimpahkan laporan orban ke polsek. (riz/deo)

Foto: Rizky/PM Astrid Magdalena yang pingsan dihajar pacar, mengadu ke Polresta Medan.
Foto: Rizky/PM
Astrid Magdalena yang pingsan dihajar pacar, mengadu ke Polresta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah lebam, Astrid Magdalena (29) membuat pengaduan ke Polresta Medan, Minggu (15/5) sore sekira 17.00 WIB. Astrid melaporkan pacarnya, Ade Kurniawan (30) yang menjabat Sekretaris Lurah (Seklur) Petisah Tengah karena telah menyiksa dan memukulinya hingga pingsan.

Menurut Astrid, kasus itu bermula saat Astrid membuka handphone Ade yang tertinggal saat keduanya service mobil di salah satu bengkel di kawasan Jalan Pancing Medan. Saat itu, Astrid terkejut melihat nomor handphone cewek yang selama kerap mengganggu hubungan keduanya. Karena kesal, Astrid pun menanyakan hal tersebut pada Ade.

Ade yang merasa terpojok langsung memukul wajah Astrid hingga memar. Astrid terkejut dan sontak teriak kesakitan. Mirisnya, jeritan itu membuat Ade makin emosi hingga kembali menghajar Astrid secara membabi buta. Tak kuat menahan pukulan, Astrid sontak pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Setelah mendapat perawatan medis, Astrid yang tak terima lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Medan.

Menurut Astrid, sore itu dia dan Ade service mobil sepulang menghadiri kondangan di kawasan Medan Tembung. “Saat itu Ade membayar service mobil, hapenya tertinggal. Saat saya periksa ternyata ada nomor hape wanita yang tidak saya kenal. Saya makin emosi karena ada juga nomor hape cewek yang selama ini suka mengganggu hubungan kami. Karena saya tanya-tanya itulah dia marah dan memukuli wajah saya,” lirihnya.

Masih kata Astrid, penganiayaan tersebut terjadi di dalam mobil saat keduanya hendak pulang ke rumah Ade di Jalan Kapten Muslim Medan. “Jadi saat di dalam mobil menuju ke rumah, tiba-tiba di Jalan Krakatau pelaku meminggirkan mobil dan meninju wajah dan kepala saya,” kenangnya.

“Karena saya tanyai terus, dia langsung marah dan terus memukuli wajah
dan badanku sampai aku tak sadarkan diri lagi. Saya sadar setelah di rumah sakit,” ucapnya.

Akibat penganiayaan itu, kepala dan wajah Astrid membiru dan ia terpaksa opname di rumah sakit. “Hubungan kami sudah 2 tahun 6 bulan, rencananya tahun depan kami menikah. Tapi karena kejadian tersebut kami berniat mengakhiri hubungan kami,” jelasnya.

Astrid juga meminta Ade mengembalikan uang yang telah mereka kumpulkan untuk biaya pernikahan. “Pacar saya itu PNS di Petisah Tengah, dia itu Seklur, rencananya kami mau menikah. Kami sudah membeli rumah dan mobil, jadi saya mau harta yang sudah saya berikan dikembalikannya,” harapnya. Menanggapi hal tersebut, Wakasat Reskrim Polresta Medan AKP Arfin ketika dikonfirmasi mengaku sudah menerima dan melimpahkan laporan orban ke polsek. (riz/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/