MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang kini terbengkalai. Masyarakat berharap kepada Pemko Medan untuk segera memperbaiki, sebelum terjadi insiden terulang. Hal itu disampaikan Ketua Forum Masyarakat Sicanang (Formasi), Togu Silaen, Rabu (15/5)n
Dikatakannya, dampak dari jembatan yang sudah 3 kali gagal diperbaiki, telah mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Mereka khawatir, jembatan darurat yanh usianya hampir setahun, diragukan akan amblas kembali.
“Melihat jembatan darurat yang sekarang ini, kita sangat khawatir. Kita tidak mau insiden terjadi lagi. Makanya kita minta agar setelah lebaran ini, jembatan itu segera diperbaiki. Jangan sempat 13 ribu jiwa terisolir dengan musibah yang pernah terjadi,” tegas Togu Silaen.
Pihaknya sudah terus mendesak melalui kecamatan agar proyek pembangunan jembatan dapat disegerakan dibangun. Dari keterangan yang mereka terima, pihak kecamatan mengatakan akan dikerjakan setelah Pemilu.
“Ini kita tunggu janji dari pemerintah. Kalau memang satu bulan ke depan tidak ada pengerjaaan, kita siap melakukan aksi. Selain itu, kita juga minta komitmen Pemko Medan atas perjanjian pembangunan jembatan yang layak dan berkualitas,” tegas Togu Silaen.
Sementara, Ketua Karang Taruna Belawan, Abdul Rahman, menegaskan, kondisi jembatan darurat yang dijadikan satu – satunya akses masyarakat tidak bertahan lama. Kepada Pemko Medan diminta segera menganggarkan dan membangun jembatan tersebut.
“Kemarin sudah ada kesepakatan, pembangunan jembatan itu harus tuntas tahun ini. Kita sebagai masyarakat sudah resah dengan kondisi jembatan darurat. Dikhawatirkan akan ambruk, mengingat banyaknya mobil truk kecil membawa muatan tanah melintas di jembatan itu,” katanya.
Menurutnya, pembangunan yang akan dilaksanan melalui proses lelang, panitia harus terbuka dan melibatkan kontraktor yang berkompeten atau berkualitas. Mereka tidak ingin, pembangunan jembatan gagal lagi, sehingga masyarakat yang dirugikan.
“Kita sama – sama tahu, jembatan itu terbengkalai karena pemenang tender adalah orang yang sama untuk ketiga kali menangani proyek jembatan itu. Makanya, kami tidak ingin ini terulang kembali. Bahkan masyarakat siap ikut mengawal proses tender hingga pembangunan selesai,” pungkasnya. (fac/ila)