22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Pembagian Stan Ramadhan Fair Ricuh: Sudah Ada Mafianya Ini…

Andika Syahputra/sumut pos UNDI: Suasana pengundian stan Ramadhan Fair di Kecamatan Medan Maimun, Senin (15/6).
Andika Syahputra/sumut pos
UNDI: Suasana pengundian stan Ramadhan Fair di Kecamatan Medan Maimun, Senin (15/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dari tahun ke tahun, pembagian stan di arena Ramadhan Fair selalu menuai masalah. Pasalnya, selalu diduga ada permaianan yang dilakukan oknum kecamatan dan Disbudpar Kota Medan selaku penyelenggara dalam pembagian stan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli.

Seperti yang terjadi kemarin (15/6), masyarakat yang tidak kebagian stan meluapkan kekecewaannya sehingga terjadi kericuhan saat pembagian stand di kantor Camat Medan Maimun.

Keributan bermula ketika panitia kecamatan yang melakukan pengundian dengan cara memanggil satu persatu peserta yang mencoba peruntungannya.

“Mohon maaf untuk nomor 237 atas nama Ramadhan Nurdin belum beruntung, begitu juga nomor 241 atas nama Dahlia,” ujar Ali, seorang panita kecamatan sembari membuka kertas kecil hasil pengundian yang dilakukan di halaman Kantor Camat Medan Maimun.

Kata dia, nomor 243 atas nama Sri Wahyuni juga masih belum beruntung dan nomor 245 atas nama Nurdin juga tidak beruntung. Melihat ada yang tidak beres, sejumlah warga melayangkan protes dan sempat terjadi keributan antara masyarakat dan panitia.

“Pasti ada permainan. Kalau tidak, mana mungkin semua undian kosong. Jadi tidak perlu dipanggil lagi, buat orang kecewa dan sakit hati saja,” kata Era Febriani, seorang peserta nomor 247.

Meski sempat terjadi gejolak, panitia tetap kembali melanjutkan pengundian nomor dan hasilnya sama saja yakni setiap masyarakat yang mencabut nomor selalu mendapat hasil kurang beruntung. Warga menuding, dari 24 stan jatah Kecamatan Medan Maimun dari Disbudpar Medan tidak semuanya dibagikan.

“Dari semua peserta yang mendaftar, hanya 10 stand yang dibagikan kepada warga. Itu yang lain ke mana? Bayangkan saja, 10 stan, sementara yang mendaftar puluhan dan ratusan orang. Siapa yang nggak marah?” sesal seorang warga Jalan Kenanga Arifin.

Kondisi serupa juga terjadi di Kantor Camat Medan Kota. Sebab, puluhan peserta yang mendaftar tidak dapat stan. Bahkan, pembagian stan yang dimulai pukul 13.30 WIB ini menjadi pertanyaan warga.

“Sama saja seperti tahun lalu. Tidak ada stan di sini. Sudah dikuasai sama seseorang. Ada satu orang yang dapat stan dua atau tiga. Stan dijual. Lokasinya saja nggak bagus. Kayak tahun lalu, lokasinya di dalam. Hasilnya, stan yang dijual itu tidak laku. Sudah ada mafianya ini,” ucap seorang ibu di depan pintu masuk Aula Kecamatan Medan Kota.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Disbudpar Medan, Zulfisyah Yanda mengatakan untuk pembagian stan Ramadhan Fair sudah menjadi tanggung jawab pihak kecamatan.

“Kecamatan Medan Kota itu sekitar 25 stan kita kasi. Kalau Medan Maimun itu sekitar 24 stan. Kalau ricuh, kita tidak tahu di sana bagaimana pembagiannya. Karena sistemnya undian, jadi mungkin ada warga yang tidak senang karena tidak dapat stan di sana. Tapi itu sepenuhnya kecamatan,” ujar Yanda.

Yanda menjelaskan, awalnya jumlah stan sebanyak itu diberikan ke dua kecamatan yang berada di wilayah pelaksanaan acara Ramadhan Fair untuk warga sekitar. “Tapi kalau pembagiannya ricuh, kita tidak tahu. Karena kita sudah sampaikan ke kecamatan untuk dibagikan. Mereka yang membagikan,” tukasnya. (dik/adz)

Andika Syahputra/sumut pos UNDI: Suasana pengundian stan Ramadhan Fair di Kecamatan Medan Maimun, Senin (15/6).
Andika Syahputra/sumut pos
UNDI: Suasana pengundian stan Ramadhan Fair di Kecamatan Medan Maimun, Senin (15/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dari tahun ke tahun, pembagian stan di arena Ramadhan Fair selalu menuai masalah. Pasalnya, selalu diduga ada permaianan yang dilakukan oknum kecamatan dan Disbudpar Kota Medan selaku penyelenggara dalam pembagian stan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli.

Seperti yang terjadi kemarin (15/6), masyarakat yang tidak kebagian stan meluapkan kekecewaannya sehingga terjadi kericuhan saat pembagian stand di kantor Camat Medan Maimun.

Keributan bermula ketika panitia kecamatan yang melakukan pengundian dengan cara memanggil satu persatu peserta yang mencoba peruntungannya.

“Mohon maaf untuk nomor 237 atas nama Ramadhan Nurdin belum beruntung, begitu juga nomor 241 atas nama Dahlia,” ujar Ali, seorang panita kecamatan sembari membuka kertas kecil hasil pengundian yang dilakukan di halaman Kantor Camat Medan Maimun.

Kata dia, nomor 243 atas nama Sri Wahyuni juga masih belum beruntung dan nomor 245 atas nama Nurdin juga tidak beruntung. Melihat ada yang tidak beres, sejumlah warga melayangkan protes dan sempat terjadi keributan antara masyarakat dan panitia.

“Pasti ada permainan. Kalau tidak, mana mungkin semua undian kosong. Jadi tidak perlu dipanggil lagi, buat orang kecewa dan sakit hati saja,” kata Era Febriani, seorang peserta nomor 247.

Meski sempat terjadi gejolak, panitia tetap kembali melanjutkan pengundian nomor dan hasilnya sama saja yakni setiap masyarakat yang mencabut nomor selalu mendapat hasil kurang beruntung. Warga menuding, dari 24 stan jatah Kecamatan Medan Maimun dari Disbudpar Medan tidak semuanya dibagikan.

“Dari semua peserta yang mendaftar, hanya 10 stand yang dibagikan kepada warga. Itu yang lain ke mana? Bayangkan saja, 10 stan, sementara yang mendaftar puluhan dan ratusan orang. Siapa yang nggak marah?” sesal seorang warga Jalan Kenanga Arifin.

Kondisi serupa juga terjadi di Kantor Camat Medan Kota. Sebab, puluhan peserta yang mendaftar tidak dapat stan. Bahkan, pembagian stan yang dimulai pukul 13.30 WIB ini menjadi pertanyaan warga.

“Sama saja seperti tahun lalu. Tidak ada stan di sini. Sudah dikuasai sama seseorang. Ada satu orang yang dapat stan dua atau tiga. Stan dijual. Lokasinya saja nggak bagus. Kayak tahun lalu, lokasinya di dalam. Hasilnya, stan yang dijual itu tidak laku. Sudah ada mafianya ini,” ucap seorang ibu di depan pintu masuk Aula Kecamatan Medan Kota.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Disbudpar Medan, Zulfisyah Yanda mengatakan untuk pembagian stan Ramadhan Fair sudah menjadi tanggung jawab pihak kecamatan.

“Kecamatan Medan Kota itu sekitar 25 stan kita kasi. Kalau Medan Maimun itu sekitar 24 stan. Kalau ricuh, kita tidak tahu di sana bagaimana pembagiannya. Karena sistemnya undian, jadi mungkin ada warga yang tidak senang karena tidak dapat stan di sana. Tapi itu sepenuhnya kecamatan,” ujar Yanda.

Yanda menjelaskan, awalnya jumlah stan sebanyak itu diberikan ke dua kecamatan yang berada di wilayah pelaksanaan acara Ramadhan Fair untuk warga sekitar. “Tapi kalau pembagiannya ricuh, kita tidak tahu. Karena kita sudah sampaikan ke kecamatan untuk dibagikan. Mereka yang membagikan,” tukasnya. (dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/